Positions {Jeongharu}

Position Thirty three {END}

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙙𝙞𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥𝙠𝙖𝙣 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙛𝙤𝙡𝙡𝙤𝙬 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙣𝙮𝙖 𝙤𝙠𝙚? 𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 𝙮𝙚𝙤𝙧𝙤𝙗𝙪𝙣!!

"HARU PULANG! " teriak haruto menyeret tasnya memasuki rumah

"Jangan berteriak" ucap hyunsuk yang berada di ruang tamu, mereka bertiga sedang menonton sambil memakan camilan

"Sini dulu" jennie menggerakkan tangannya

Dengan lesu haruto duduk di sofa meninggalkan tas nya yang tergeletak di bawah lantai

"Huhh ada apa dengan matamu" heran mingyu mendapati kantung mata haruto sedikit menghitam

"I-ini haru gak bisa tidur hehe" jawab haruto gugup, bohong padahal ia tak tertidur karna jeongwoo, pacarnya itu tak membiarkan nya tertidur dengan melakukan segala hal seperti mencium lehernya, menghembuskan nafasnya dan berbisik tentang apapun tak lupa juga tangan jeongwoo yang mengelus perutnya di balik kaos yang ia pakai

Haruto mencoba menyingkirkan jeongwoo namun tenaganya kalah telak dari jeongwoo membuat haruto pasrah sambil memejamkan mata namun tak tertidur

"Kamu udah punya gandengan ya? " celetuk jennie membuat haruto kaget

"Hah? Apa yang ibu bicarakan" haruto memikirkan berbagai kata untuk jennie supaya mempercayai nya, ia tak siap jika jennie mengetahui jika anaknya seorang gay dan jennie akan menjauh kannya dengan jeongwoo seperti di film film

"Jujur" mata jennie menajam

"Ibu tau dari mana? " haruto pasrah dengan kedepannya

"Hyung mu" haruto menoleh pada hyunsuk yang sedang mengunyah snack di pangkuan nya

Hyunsuk menyengir polos dan membuka ponselnya memberikan pada haruto

Terdapat beberapa foto dirinya dan jeongwoo saat sedang bersama kemarin malam, bagaimana hyunsuk bisa tau? Apa hyunsuk mempunyai orang dalam untuk mengawasi nya?

"Dari jisung, dia adalah adik dari teman hyung, hyung dan jisung sudah dekat dan hyung meminta jisung untuk mengawasi tingkah mu selama jauh dari kami" jelas hyunsuk merebut kembali hpnya

Haruto menundukkan kepalanya sudah pasrah jika jennie mengatakan apapun

"Bawa laki laki itu kesini" ucap jennie datar

Mingyu hanya diam saja, jika ikut campur mulutnya seolah tak bisa dikontrol

"I-itu"

"Tak ada bantahan" haruto mengangguk lesu meraih kunci motornya dan keluar rumah untuk ke rumah Jeongwoo, beruntung ia masih mengingat Jalannya

Mata haruto menahan kantuk di setiap perjalanan namun ia mencoba untuk tetap sadar jika tidak sesuatu yang tak diinginkan terjadi

'Titittt

"Hey anak muda, hati hati"seorang pria paruh baya menurunkan kaca mobilnya, haruto lengah dan motornya sedikit oleng hampir mengenai mobil pria yang menegurnya

Haruto membungkuk di motornya dan melakukannya dengan cepat

'Titt'titt

'Brakkk

Semua orang yang melihat kecelakaan yang baru saja terjadi langsung menggerubungi dan memanggil ambulance

Chenle yang kebetulan sedang menunggu taksi langsung menyelip melihat siapa korban kecelakaan ini