13. Berharap.

1K 79 34
                                    

Taeyong sedang berada di sebuah gedung pencakar langit. Kaki jenjangnya dia bawa masuk kedalam gedung itu, resepsionis yang berada di depan tersenyum dan mempersilakan Taeyong masuk ke dalamnya.

Karyawan disana sangat mengenal Taeyong, bukan sekali dua kali Taeyong ke perusahaan ini hampir setiap minggunya dia akan kesini. Entah dia yang mau sendiri atau dia disuruh untuk datang kesana.

Perusahaan terbesar di Korea Selatan Jung Corp, Jaehyun memang pembisnis termuda yang sukses besar. Mereka yang mendengar nama Jaehyun akan bangga dengan sosok pria tampan dan pintar seperti dirinya. Usianya sekarang sudah hampir kepala tiga, tapi rupawan Jaehyun tetap sama. Mungkin karena Jaehyun sangat tampan Taeyong jadi bodoh mau dengan pria bajingan seperti Jaehyun.

Taeyong baru saja keluar dari life dia mengahampiri doyong. "Doy ada mas Jaehyun?" Doyoung mengangguk.

"Ada didalam Yong. Jaehyun menyuruh ku, kalo kau datang di suruh masuk saja."

Taeyong memasuki ruangan Jaehyun dia lihat Jaehyun sedang fokus dengan komputer nya dan berkas yang banyak berada di meja.

Jaehyun menyimpan data yang telah dia selesaikan. Dia menatap Taeyong yang sedang menunggu nya di sofa. Jaehyun tersenyum hatinya menghangat melihat Taeyong berada disisinya. Jaehyun jadi langsung teringat kejadian semalam yang harus dibahas pada Taeyong. Dia sebagai pria harus tanggung jawab walau berat rasanya.

Jaehyun mengambil kado semalam dari laci mejanya, dia berjalan membawanya ke Taeyong.

"Taeyong ini punya mu?" Taeyong menatap Jaehyun.

"Iya itu punya ku. Ada yang salah?" Jaehyun menduduki di sebelah Taeyong.

"Aku akan bertanggung jawab." Taeyong membulat mata tidak percaya.

"Kau serius?" Tanya Taeyong memastikan.

"Aku serius Taeyong." Taeyong tersenyum tipis tanpa Jaehyun sadari.

Jaehyun memegang kedua tangan Taeyong dengan erat, dia cium tangan Taeyong dan setalahnya Jaehyun tersenyum.

"Apa kau tidak lihat aku seserius ini padamu?"

Taeyong menunduk pipinya merona. Dia bahagia Jaehyun mau menerima anaknya, tapi bukannya Jaehyun mencitai Rose. Bagaimana dengan perasaan Taeyong nantinya, jika orang yang dicintai suaminya adalah orang lain? Taeyong harus tau dengan jelas. Taeyong mendongak menatap mata Jaehyun yang tidak terlihat kebohongan di mata nya.

"Bagaimana kau dengan Rose?" Tanya Taeyong mengintimidasi.

"Aku akan tetap menikah dengannya, jika Rose suda siap untuk menikah aku akan menikahinya."

"Lalu bayi ini?" Mata Taeyong sudah berkaca-kaca.

"Kita akan merawat bayi ini sampai lahir setalahnya kau berikan padaku." Taeyong menautkan alisnya.

"Maksudnya?"

"Setelah bayi ini lahir kau serahkan dia kepadaku. Aku akan merawatnya dan menjaganya dengan baik, mungkin setalahnya dia lahir aku akan menikahi dengan Rose." Balas Jaehyun mengelus perut buncit Taeyong.

"Aku juga tidak mau merusak masa depanmu Yongie. Aku dan kamu merawat sampai dia lahir, setalahnya kau serahkan padaku. Kau mengerti kan Taeyong?" Taeyong hanya diam dia tidak tau harus menjawab apa.

Jaehyun memang bisa membuat nya bahagia dan dia juga bisa membuat Taeyong sesakit seperti ribuan jarum menusuk hatinya. Taeyong hanya ingin bersama Jaehyun membesar kan bayi ini seperti pada umumnya. bayi ini akan memiliki ibu dan ayah walau dia pria tidak masalah, mommy dan Daddy nya juga merawat dia walau dia pria.

Mas Jaehyun (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang