Taeyong memakai style hodie pink dengan celana jens warna hitam, dia keluar dari kamar dan membuat sarapan sederhana, roti dengan selai coklat dan stoberi kesukaannya. Taeyong juga membuat susu, dia mengaduk susu yang sudah di kasih bubuk vanila.
"Sudah selesai." Tepuk tangan Taeyong merasa senang. Pagi ini membuatnya senang, dia sangat bahagia.
"Mas sarapan sudah siap." Suara Taeyong menggelegar di seluruh ruangan.
"Sebentar sayang."
Jaehyun mengambil berkas di meja kerja, memeriksa kembali kertas-kertas yang diperlukan. Setelah memastikan berkas yang benar dia ambil Jaehyun berjalan membuka kenop pintu, langkahnya berhenti mendengar ponselnya berdering.
Drrt Drrt Drrt
"Rose tumben kamu sepagi ini menelepon ku?" Jaehyun mengangkat telepon yang langsung bertanya ke Rose.
"Aku ingin tau hubungan kalian. Apakah kalian berpacaran?" Tanya balik Rose.
"Hufh… iya Rose. Sekarang aku dan Taeyong berpacaran. Sudah ya Rose jangan memerintah macam-macam lagi. Ini sudah cukup Rose, aku jadi merasa bersalah dengan Taeyong jika dia tau aku mempacarinya karena perintah darimu bagaimana?" Terdengar suara tawa sebrang sana.
Di lubuk hati paling dalam Jaehyun juga takut jika Taeyong mengetahui tujuannya dan Taeyong marah besar dengannya. Jaehyun tidak bisa jika adik kecilnya marah atau malah menjauhinya.
"Sudah lah Jaehyun nanti juga kamu mencintai Taeyong."
Suka? bagaimana mungkin. Dia sudah menganggap Taeyong adiknya, tidak mungkin dong Jaehyun mencitai Taeyong lebih dari seorang adik.
"No rose! Aku mencintaimu dan akan terus mencintaimu. Sampai kapanpun Rose aku tidak akan mencintai orang lain selain kamu. Aku akan selalu menunggu kamu siap menikah!" Yakin Jaehyun.
Dia sangat yakin bahwa dia tidak akan mencintai Taeyong dan secepatnya menikahi Rose.
"Yakin sekali kamu Jae! Taeyong itu cantik pasti kamu mencintainya. Jangan terlalu percaya diri jika kau pada akhirnya bersama ku."
"Aku sangat yakin Rose!"
"Iya yakin kalo nanti kamu berpindah hati ke Taeyong dan saat Taeyong meninggalkan pria sebodohmu kau menangis tersedu-sedu di hadapanku."
Jaehyun juga heran mengapa Taeyong menerimanya. Apa Taeyong sebenarnya tau ini semua hanya sandiwara, jadi dia menerima perasaan Jaehyun? Dia harus menanyai langsung ke Taeyong.
"Sudahi pembahasan ini. Nanti kita bisa bertemu?" Tanya Jaehyun.
"Hmm… bisa ketemu di restoran Jepang aja Jae. Jangan telat! Aku tidak suka menunggu." Ingat Rose.
"Mas hari ini kan Minggu, kenapa mas memakai jas?" Tanya Taeyong.
"Mas kamu pake baju apa?" Tanya Taeyong memilih baju.
"Pake baju kerja sayang." Taeyong memberi kemeja dengan jas dan celana lepis kepada Jaehyun.
"Makasih sayang." Setelanya Jaehyun memasuki kamar mandi dan menggantinya disana.
"Aku ada meeting penting yang." Jawab Jaehyun.
"Jadi kita gabisa jalan dong mas? Padahal weekend. Kapan lagi coba bisa berdua sama kamu kalo tidak hari libur!" Ucap Taeyong lesu.
Padahal Taeyong ingin mengajak Jaehyun menghabiskan waktu berdua, tapi kenyataannya Jaehyun sibuk dengan kerjanya.
"Maaf yang. Aku tidak akan lama. Jam dua aku pulang, nanti kita jalan yah! Jangan cemberut gitu dong. Kamu seperti itu membuat ku gemas." Jaehyun mengacak-acak rambut halus Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Jaehyun (END)
RomanceKeseharian Taeyong bersama Jaehyun yang selalu dianggap adiknya. Betapa bodohnya Taeyong merasa Jaehyun mencintainya dan menganggapnya kekasihnya. _____________ Warning❗ - bxb - adengan 🔞 - homophopic out Jaehyun 🍑 Top Taeyong 🌹Bottom Jaeyong