BAB 09

415 20 0
                                    

"Lo mau bawa gue kemana sih, Kay?"

Kayra tidak menjawab, dia hanya menyeret Reza. Ruang UKS membuat Reza semakin bingung, siapa yang sedang sakit? Apa Kayra? Sepertinya iya, tadi ketika di perjalanan Kayra tidak mengajaknya adu mulut.

"Lo sakit?" tanya Reza.

Kayra memberikan isyarat untuk Reza duduk di brangkar, masih dalam kebingungannya Reza menurut. "Buka seragam lo," titah Kayra.

Reza membelak matanya, "lo perkondor gue? Heh gue masih perjaka asal lo tau, Kay!"

"Apan tuh?" tanya Kayra bingung.

"Itu loh, nganu!" balas Reza ambigu.

Kayra menatap Reza sambil berdecih, "nganu pala lo!" Kayra memaksa menjauhkan kedua tangan Reza yang bersilang, dia membuka semua kancing Reza dengan Reza yang terus mengoceh tidak jelas.

"Kaos lo, Rez." Kayra menaruh seragam Reza di brangkar yang kosong.

"Lo mau ngapain gue? Gak lucu kalau lo yang agresif gini Kay! Harusnya gue duluan yang agresif!" oceh Reza ngawur entah kemana.

Dengan perasaan dongkol karena Reza yang terus berpikir negatif, Kayra menjambak rambut hitam Reza. "Otak lo!"

Reza berusaha melepaskan tangan Kayra dari rambutnya, dia meringis sambil mengacak-ngacak rambutnya setelah tangan Kayra tidak menjambak rambutnya. "Ya lo yang bikin gue mikir negatif!"

"Cepet Rez buka kaos lo."

Reza berdecak seraya membuka kaosnya. "Iya-iya!"

Kayra memalingkan wajahnya yang memerah karena Reza. "Kalau mau liat abs gue bilang aja Kay, jangan tiba-tiba lo nyuruh gue buk–ashh sakit Kay!" Reza mengusap lengannya karena mendapat pukulan dari Kayra walaupun tidak kencang.

Kayra mengambil kotak P3K yang kebetulan sudah ada di nakas, dengan keberaniannya dia ikut duduk di brangkar. Dapat dia lihat punggung Reza yang luka, sepertinya benar itu gigitannya di pundak Reza semalam.

"Lo gak bilang gue gigitnya ke kencengan. Sakit?"

"Sakit lah! Gigi lo kayak drakula!" balas Reza. Kayra menepuk punggung Reza kesal, dia kembali memoleskan salep di bekas gigitannya.

"Maaf."

Reza memutar tubuhnya dan mencekal tangan Kayra yang tengah memoleskan salep. "Emang lagi lebaran?" ketus Reza.

"Gue minta maaf karena gue gigit pundak lo sampe begini. Katanya sakit,"

Reza menyentil dahi Kayra, "kata siapa sakit? Bego amat sih!" desis Reza.

Kayra mencebik bibirnya, dia mengusap dahinya. "Kok lo ngatain gue sih? Kan gue cuma minta maaf, katanya sakit!"

"Lo siapa gue sih?" dengkus Reza.

"Selingkuh lo."

Reza menghembuskan napasnya kasar. "Gue serius, Kay." ucap Reza dengan nada rendahnya. Namun Kayra tersenyum remeh, kedua matanya menyorot menantang.

"Calon pacar Jehan." bisik Kayra tepat di telinga Reza.

Reza langsung meraih tengkuk Kayra, bisa dia rasakan kalau tubuh Kayra saat ini tegang karena kedua bibir mereka menempel. Reza tersenyum miring, kemudian melumat bibir manis Kayra.

                                        ****

Kayra dan Kanaya berpisah di parkiran, Kayra yang akan pergi ke parkiran motor, sedangkan Kanaya akan pergi ke parkiran mobil. Kayra maju melangkah mendekati motor Reza yang ternyata sang pemilik motor sudah siap di atas motor tinggal memakai helmnya saja. Kayra menoleh melihat Jehan dan Alvin sudah hilang dari parkiran, tepat ia berjalan mendekat dia cowok itu langsung pergi dari sana.

"Naik," Reza memberikan helm pada Kayra.

Kayra mengangguk, dia menerima helmnya dari Reza. Sebenarnya dia masih was-was, takut kejadian di UKS terulang lagi. Bisa-bisanya Reza? Ck dari pada mengingat itu lebih baik Kayra cepat-cepat pulang untuk bertemu Olive.

Reza menjalankan motornya setelah Kayra sudah menaiki motornya. Ponsel Kayra berdering di saku roknya, dia menepuk pundak Reza. "Berhenti dulu, Rez. Gue ada telpon," ucap Kayra.

Reza berdecak, tapi tak urung dia tetap menepikan motornya. Dengan cepat Kayra menerima panggilan itu. Reza melepaskan helmnya sambil menyimak percakapan Kayra walaupun dia tidak bisa mendengar suara di sebrang sana.

"Iya Bu," Kayra meremas ponselnya setelah sambungan terputus. "Rez?" panggil Kayra dengan suara lirih.

"Kenapa?" tanya Reza menoleh ke belakang yang mendapati wajah cemas, khawatir, dan panik menjadi satu, hal itu mampu membuat Reza bingung.

"Bus sekolah Olive gak nganter pulang, kata Bu Ria bus sekolah lagi masuk bengkel." kata Kayra mengigit bibirnya. "Ini udah jam tiga Rez, sedangkan jadwal pulang Olive jam dua belas!"

Reza langsung memakai helmnya, kemudian tanpa berkata apa-apa lagi Reza menjalankan motornya untuk menuju ke sekolah Olive.

                                       ****

"Beneran udah gak ada siapa-siapa, Pak?" tanya Kayra lagi.

Pria yang menjadi satpam sekolah itu menggelengkan kepalanya lagi, "sudah tidak ada, ini juga saya mau pulang. Permisi ya,"

Reza menarik lengan Kayra agar cewek itu berhadapan dengannya. "Kita cari, oke?" Kayra mengangguk, dia memijat pelipisnya pusing. Dia tidak tau mencari Olive kemana, sungguh dia takut Olive kenapa-napa. "Jangan panik," ucap Reza.

Kayra menatap Reza sinis, "lo bilang jangan panik?" Kayra berdecih. "LO PIKIR REZ! OLIVE HILANG GIMANA GUE GAK PANIK!" sentak Kayra dengan kesal.

"Gue tau–"

"TAU APA LO?" potong Kayra.

"DENGAN CARI OLIVE DAN KEADAAN LO PANIK APA BISA BIKIN OLIVE KETEMU?" Reza menatap Kayra tajam. Dia berdecak sambil menyugarkan rambutnya, dia juga khawatir dengan keadaan Olive, dia juga takut terjadi sesuatu pada Olive. Namun dia berusaha tidak menunjukkan itu, sebisa mungkin dia juga terus berpikir positif.

Kayra menunduk, jujur saja dia ingin menangis saat ini. "Gue takut, Rez." lirihnya.

"Hp lo?" pinta Reza.

Kayra kembali mendongak menatap Reza yang jauh lebih tinggi darinya. "Buat apa?" tanyanya.

Reza merampas ponsel Kayra yang ada di tangan cewek itu, jarinya sibuk di layar ponsel. Reza menempelkan benda pipih itu ke daun telinga kanannya. "Hallo, Nek. Ini Reza."

"Iya ada apa Reza?" tanya wanita yang berstatus Neneknya Jehan itu.

"Reza mau tanya, Nek. Olive udah ada di rumah?"

"Nenek belum lihat Olive pulang,"

"Makasih Nek."

Sambungan terputus, Reza memasukan ponsel Kayra ke saku jaketnya. Reza menarik tangan Kayra menuju motor besarnya, cowok itu memberikan helm pada Kayra setelah dia naik ke motornya.

Kayra bertanya sambil memakai helmnya. "Olive udah di rumah?" Reza menggelengkan kepalanya seraya memakai helm fullface nya. "Terus kita mau cari kemana?" tanya Kayra.

                                       ****

13 Desember 2022

REZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang