"Lo bisa main gak sih?" sentak Reza menatap tajam cowok yang ada di hadapannya saat ini, Reza ingin menghajar habis-habisan melihat cowok itu bersikap santai seolah tidak melakukan apa-apa.
"Ya elah cuma kena bola doang marah." Axel tersenyum mengejek.
"ANJING LO!"
Bugh
Bugh
Bugh
Kedua cowok itu saling baku hantam, kelas 11 IPA 4 yang tadinya sibuk sendiri sekarang malah fokus melihat aksi baku hantam Reza dan Axel. Kendra ketar-ketir sendiri, Pak Dodo mana sedang ada rapat, maka dari itu IPA 4 hanya melakukan pemanasan setelahnya mereka bebas tapi tidak di perbolehkan keluar lapangan kecuali ke toilet. Kendra ingin melerai, tapi takut wajah tampannya kena.
Kedua matanya Kendra menangkap sosok sahabatnya yang saat ini yang berjalan ke lapangan setelah dia pergi ke toilet. "JEHAN CEPET NJIR JALANNYA! NIH TEMEN LO MALAH BAKU HANTAM!" teriak Kendra menggebu.
Dengan cepat Jehan berlari, cowok itu menarik kedua kerah seragam dua cowok itu. Untung saja dia tidak kena bogeman. Jehan menatap tajam ke arah Reza dan Axel bergantian. "Ini jam olahraga bukan jam baku hantam!" desis Jehan langsung melepaskan tangannya dari kerah seragam kedua cowok itu.
"Ikut gue ke ruang BK!" perintah Jehan tak terbantah.
"Baek-baek lo pada!" celetuk Kendra melambaikan tangannya pada Reza dan Axel.
Jehan memilih menarik kerah seragam Reza lagi dan menyeret cowok itu, dia membiarkan Axel berjalan di belakangnya. Dia tidak ingin terjadi baku hantam lagi kalau Reza dan Axel berjalan bersama.
Dari arah lawan, Kayra dan Kanaya asik berghibah ria. "Cowok lo tuh," bisik Kanaya menatap ketiga cowok itu.
"Biarin aja." Kayra menarik tangan Kanaya agar bisa pergi cepat dari sana, tatapan dari seseorang membuat Kayra meremas roknya.
Reza menoleh ke belakang sebentar, dia berdecak. Apa Kayra tidak melihatnya? Biasanya cewek itu akan memberikan ceramah untuknya jika Kayra tau Reza berkelahi. Positif aja, mungkin Kayra tidak kuat melihat wajah tampannya.
"Cewek lo gak bakal ilang." sunggut Jehan meluruskan kepala Reza ketika cowok itu ingin menoleh ke belakang lagi.
Reza melirik sinis. "Lagian siapa yang mau ngambil cewek kayak dia?" jawab Reza kesal. SIAPA YANG BERANI NGAMBIL KAYRA DARINYA? MAJU SINI!
"Gue fine-fine aja kalau punya cewek kayak Kayra," sahut Axel dari belakang.
Reza memberontak ingin membogem wajah Axel lagi, tapi dengan sekuat tenaga Jehan menahan Reza. Reza menatap Axel tajam. "Mulut lo busuk! Jangan sebut-sebut nama cewek gue!" ucap Reza.
Axel menyeringai. "Kayra cantik, gue suka." Axel benar-benar ingin menerima bogeman dari Reza sepertinya.
"Anjing lo!" umpat Reza.
****
Kayra berhenti di pinggir jalan karena motor besar menghadang jalannya, cowok itu turun dari motor dan melepaskan helmnya, dia melangkah mendekati Kayra. "Motor lo ngehalangin jalan motor gue." ucap Kayra dingin.
Cowok itu mengambil kunci motor Kayra yang membuat Kayra berdecak kesal. "Gue mau ngomong sam–"
"Gue sibuk."
"Sebentar aja, Zya? Cuma sebentar aja," ucap cowok itu memohon pada Kayra yang masih duduk di atas motornya.
Kayra melirik sinis, "ada hak apa lo manggil gue dengan nama itu?" sentak Kayra. Cowok itu tidak tau kalau Kayra meremas roknya karena cowok itu.
"Zya, aku cuma mau ngomong sama kamu, gak lebih. Mau ya?" Cowok itu tidak mengindahkan ucapan Kayra. Tujuan hanya satu, ingin berbicara empat mata dengan Kayra dan meluruskan semuanya.
"Gue sibuk! Lo tuli?" ucap Kayra. "Lo gak mau pergi dari sini?" Cowok itu menggelengkan kepalanya tidak mau. "Oke, gue yang pergi." Kayra melepaskan helmnya, kemudian dia turun dari motor. Kayra menyentak tangan cowok itu dari lengannya saat dia ingin melangkah dan cowok itu malah mencekal tangannya.
"Zya, aku mau ngomong sama kamu."
"Lo punya telinga 'kan? Gue udah bilang kalau gue sibuk!"
Dia mencekal tangan Kayra lagi ketika Kayra ingin melangkah, cekalan itu mengerat di pergelangan tangan, ringisan kecil dari bibir Kayra terdengar samar. "Jangan buat gue marah, Zya. Jangan mancing gue buat kasar sama lo!" ucap cowok itu menatap tajam Kayra.
"Sakit." rintihnya karena cowok itu semakin mengeratkan cekalannya.
Cowok itu menarik Kayra untuk mendekati motornya. Kayra terus memberontak dan meronta-ronta untuk minta di lepaskan. Sekuat apapun Kayra tidak bisa menahan air matanya saat berurusan dengan cowok ini, kedua matanya sudah berkaca-kaca. "Gue gak mau! Lepasin!" pinta Kayra kesal, dia tetap berusaha memberontak, tapi tetap saja tenaga cowok itu tidak sebanding dengan. Kayra jadi menyesal tidak ikut perguruan taekwondo saat SMP.
"Gue udah minta baik-baik sama lo, Zy. Tapi lo-nya aja yang minta gue kasarin." desis cowok itu.
"Gue bilang gue gak mau!" sentak Kayra lagi.
"Lo–"
Bugh
Cowok itu terjatuh karena seseorang yang tiba-tiba menendang perutnya dari arah samping. "Banci lo!" desis Reza menatap nyalang cowok itu. Reza menatap kepergian Kayra dengan sendu. Sial dia melihat kedua mata Kayra yang menyorotkan ketakutan, dia melihat jelas air mata Kayra jatuh.
Reza memberikan pukulan di wajah cowok itu dengan membabi buta. Namun cowok itu juga memberikan bogeman pada Reza. Reza tidak akan memberikan ampun pada orang yang membuat Kayra nangis ketakutan seperti itu.
****
19 Desember 2022
