Kayra dan Kanaya keluar dari kelasnya seraya menghembuskan napasnya lega, hari ini hari terakhir ujian kenaikan, setelahnya mereka libur. Beberapa dari mereka ada yang langsung pulang, ada juga yang healing bareng, ataupun sekedar masih di sekolah. Sepertinya biasa, Kayra dan Kanaya akan berpisah di parkiran, Kayra yang ke parkiran motor dan Kanaya yang ke parkiran mobil.
Kayra menatap parkiran di sebelahnya yang biasa motor Reza ada di sana. Kosong, tapi ada dua motor besar lainnya yang masih ada, itu motor Jehan dan Kendra. Reza sudah pulang? Tumben sekali cowok itu langsung pulang, biasanya juga dia tidak langsung pulang.
Kayra memakai helmnya, kemudian mengeluarkan motornya. Tanpa membuang waktu lagi cewek itu segera pergi dari kawasan sekolah. Pikirannya tertuju pada es buah Mang Udin, sudah lama dia tidak ke sana.
Setelah sampai dia langsung memesan es buah pada Mang Udin, di sini sangat ramai, jadi membutuhkan waktu sedikit lama pesanannya datang. Kedua alisnya menyatu melihat ada sosok cowok jangkung yang duduk di sebelahnya.
"Di sini juga?" tanyanya.
"Iya, udah lama gue gak ke sini, lagi kangen es buah Mang Udin masa?" jawabnya sambil tertawa kecil.
Aldo ikut tertawa kecil, "Olive gimana?" tanya cowok itu.
"Baik, dia juga suka nanyain lo, katanya pengen jalan-jalan lagi sama lo." balas Kayra.
"Ya udah kalau gue ada waktu, gue ajak Olive, di izinin gak nih?" tanya Aldo sedikit bercanda.
"Ya boleh lah, yang penting lo gak ada niatan nyulik adek gue!"
"Hari ini, lo ada waktu gak?"
Kayra mengerutkan dahinya. "Gue?" Tunjuknya diri sendiri, cowok itu membalas mengangguk. "Waktu apa nih?"
"Waktu buat jalan sama gue." jawabnya tersenyum jahil.
Kayra tertawa, bisa-bisanya Aldo si tampang cool modus? "Ngapain jalan sama lo? Ntar tiba-tiba gue dilabrak sama pacar lo gimana?"
"Gue sendiri kali, kalau lo mau bisa menyalonkan diri." jawabnya jenaka.
"Sorry gue udah punya pac–" Kayra menoleh ke arah Aldo sepenuhnya, dengan senyumannya dia kembali berbicara. "Jalan kemana btw?"
****
Tangan Reza mengepal saat kedua netranya menangkap dua orang yang saling tertawa, seolah-olah di sana hanya ada mereka, tidak ada orang lainnya. Reza beranjak dari duduknya ketika cowok itu dengan lancang mengusap puncak kepala Kayra. Cewek dengan dress yang bersama Reza ikut mengikuti langkah cowok itu.
Bugh
Reza membogem pipi Aldo dengan kencang membuat sang empu meringis. "Anjing lo!" umpatnya murka.
"Apa-apaan sih, Rez?" protes Kayra kesal. Kayra mendekati Aldo, tapi Reza menarik tubuhnya sehingga tubuh Kayra bertubrukan dengan tubuh Reza. "Apaan sih Rez? Lepasin!" Kayra meronta meminta di lepaskan, tenaganya tidak cukup untuk melawan Reza.
Reza menatap tajam Kayra. "Caper lo!" hardik cowok itu.
Kayra membalas tatapan Reza kesal, ekor matanya tidak sengaja menatap cewek di belakang Reza. Jenia? Cewek yang jadi tunangan Reza adalah Jenia? Wow itu sangat mengejutkan. Tadi kayra sempat menanyakan keberadaan Reza pada Jehan, kata cowok itu, Reza sedang bersama tunangan. Tidak ada cewek lain di dekatnya selain Jenia, jadi memang Jenia yang menjadi tunangan Reza?
Belum sempat Kayra membuka suara, Reza lebih dulu menarik tangannya kasar, membawa dirinya menjauh dari Aldo dan Jenia. Kayra meringis karena cengkraman tangan Reza di pergelangan tangannya sangat kuat.
"Sakit Rez..." lirihnya kesakitan. Berharap Reza mengurangi cengkraman kuat itu.
Reza menghempaskan tangan Kayra kasar. Kedua netranya masih menatap Kayra tajam, di sana terdapat emosi, dan amarah. "Murahan tau gak lo?" ucap Reza.
Plak
Kayra menampar pipi Reza keras. "Lo emang cowok brengsek, Za!" kata Kayra marah, memangnya siapa yang tidak marah kalau dirinya di hina seperti itu?
Za? Panggilan yang keluar dari bibir Kayra sangat asing di kedua telinganya.
"Lo ngatain gue murahan? Atas dasar apa lo ngatain gue?" sentaknya. Kedua matanya sudah memerah.
"Lo bilang atas dasar apa? Atas dasar lo yang masih jadi pacar gue, tapi jalan sama cowok lain!" balas Reza.
"TERUS LO APA?" teriak Kayra. "LO PACARAN SAMA GUE, TAPI TERNYATA LO JUGA TUNANGAN SAMA ORANG LAIN!"
"LO GAK TAU ALASANNYA!" balas Reza membentak.
"KARENA LO GAK JELASIN BRENGSEK!" Napas Kayra memburu, air matanya lolos, tapi dengan cepat dia menghapusnya kasar. Merasa Reza tidak akan berbicara lagi setelah dia menjawab, Kayra kembali bersuara. "Kita putus, Za." ucapnya mantap. Memangnya apa yang di harapkan lagi? Kayra juga tidak sudi kalau status dia adalah selingkuh. Hey, status Jenia lebih di atasnya.
Reza tertawa kecil, "putus?" Kayra menelan saliva-nya karena mendengar nada rendah dari Reza. "Gue sama lo, gak akan pernah putus. Lo tetap milik gue, Kay." ucapnya dengan penuh penekanan. Reza tidak akan membiarkan miliknya pergi. Pada dasarnya Kayra adalah pacarnya, Kayra adalah miliknya.
Dengan kedua matanya yang memerah dan menatap tajam Reza, Kayra berbicara. "Gue mau putus!"
"Gak akan."
"GUE MAU KITA PUTUS!" teriak Kayra.
"GAK AKAN!" sahut Reza.
Kayra menunduk, air matanya mengalir. Suara isakkan terdengar jelas di kedua telinga Reza. Sial! Dia membuat Kayra menangis! Sial! Sial! Sial! Tangannya mengepal karena Kayra masih menangis di depannya. Reza mengusap wajahnya gusar, cowok itu mengatur napasnya.
"Kay?"
"Lo egois... lo brengsek, Za!"
****
24 Januari 2023