episode 19

50.5K 1.8K 7
                                    

Hay gaesss
Welcome back readers
Aku harap chapter ini tidak membosankan yaa
Happy reading

Saat sedang berpelukan tiba tiba kamar Gus Azka terbuka

" Assalamua- astagfirullah!! Maaf maaf "
Bumm!!!

Saat umi fathimah hendak membangunkan dua insan itu untuk makan cemilan, tiba tiba umi fathimah terkejut dengan pemandangan di depan matanya.

Saat itu Gus Azka dan Safira melepas pelukan mereka dengan segera. Seakan akan disambar petir

Setelah merasa umi fathimah tidak ada lagi depan pintu mereka saling menatap satu sama lain dan...

" Hahahah "
Mereka tertawa mengingat kejadian tadi, padahal mereka sudah sah mengapa malu

" Gus tadi lucu kali hahaha "
Safira tertawa mengingat saat Gus Azka terlonjak kaget saat umi masuk

Berbeda dengan Safira yang tertawa terbahak bahak Gus Azka hanya tersenyum saja

" Kamu cantik sekali Safira "
Tiba tiba Gus Azka mengeluarkan kata kata yang membuat Safira terdiam dari ketawanya

Blush...
Pipi Safira merah merona seperti kepiting rebus karena malu mendengar ucapan Gus Azka

" Kenapa pipimu sangat merah sayang? "
Gus Azka semakin menggoda Safira

" Ishh Gus apaan sihh?? "
Safira merasa sangat malu dengan situasi sekarang ini

" Kamu sangat cantik ketika malu seperti ini "
Gus Azka mengusap pipi Safira yang memerah itu

Safira semakin malu dibuat Gus Azka
" Safira... "
Panggil Gus Azka sambil mengusap kepala Safira

" Iya Gus "
Jawab Safira yang menatap wajah Gus Azka

Mata mereka berdua saling menatap sangat lama. Akhirnya setelah beberapa menit saling menatap Gus Azka membuka suara

" Safira istriku, apakah saya boleh meminta izin kepadamu untuk mengungkapkan identitas kita? "
Gus Azka menyakinkan Safira agar mau menerima hubungan mereka baik pada dirinya dan pada orang lain

Safira terlihat sangat lama berfikir akan hal tersebut sampai akhirnya dia berkata ....

Di ruang tamu ndalem

" Umi, mana Ning Safira dan Gus Azka? "
Tanya Ning syasa kepada umi yang turun dari atas kamar Gus Azka

" Em... Umi gk sempat bilang tadi, soalnya umi tadi masuk kamar terus lupa ketuk pintu. Umi lihat gusmu dan Ning sedang berpelukan "
Umi bercerita sambil tertawa tawa kecil

" Hahahah istriku... Istriku... Lain kali ketuk dulu pintunya kamu tau kan itu pasangan baru, meski sudah menikah lama "
Jawab kyai shaleh geleng geleng kepala akan kelakuan istri, anak, dan menantunya itu

" Iya Abi maaf umi lupa "
Jawab umi fathimah

" Yaudah kita makan duluan saja, biarkan mereka makan berdua saja nanti "
Ajak kyai shaleh agar makan bersama

Setelah makan

Suara telapak kaki dari dua insan terdengar ditelinga kyai shaleh, umi fathimah dan Ning syasa.

" Sudah keluar nak? Kami baru saja siap makan cemilannya, kalian lanjut saja berdua ya... "
Umi fathimah menyuruh Gus Azka dan Safira untuk makan

" Ayo Ning kita makan "
Ajak Gus Azka kepada Safira untuk makan cemilan

Hari ini umi fathimah memasak cemilan bubur jagung yang kesukaan Safira begitu juga Gus Azka

" Gimana Ning rasanya? "
Tanya Gus Azka, sebenarnya Gus Azka tau Safira sangat menyukai bubur jagung

" Emm... Enak dong Gus, apalagi umi yang masak. Oh ya Gus, jangan panggil Safira dengan sebutan Ning dong yang lain aja "
Safira merasa asing dengan panggilan Ning itu

" Kenapa tidak? Kamu istri dari saya seorang Gus, dan menantu dari kyai "
Jawab Gus Azka

" Bukan begitu Gus, saya masih merasa asing saja, untuk saat ini Gus panggil yang lain aja sambil saya bisa menerima panggilan itu "
Jawab Safira yang untuk saat ini melarang untuk memanggilnya Ning sambil menunggu dia bisa menyesuaikan diri

" Terus untuk saat ini saya manggil kamu siapa? Em... Gimana dengan sayang? "
Gus Azka mulai lagi menggoda Safira

Safira yang sedang menyuapkan bubur jagung ke mulutnya tiba tiba terbatuk mendengar penuturan Gus Azka

" Huk huk huk "

" Eh sayang minum dulu "

" Huk huk huk "
Safira meminum air yang diberikan Gus Azka

" Astagfirullah siapa yang membicarakan istri saya ini, udah mendingan sayang? "
Gus Azka mengusap usap punggung Safira

Setelah dirasa batuknya mereda Safira berbica

" Gus gimana sih? Kok sayang? Kan aku jadi batuk "
Safira ngambek dengan panggilan sayang tadi

" Lah kenapa sayang? Kan tadi kamu bilang jangan panggil Ning yaudah saya panggil sayang. Kan itu umum untuk suami istri "
Jawab Gus Azka merayu lagi Safira

" Gak gitu Gus Safira malu didengar kyai, umi sama Ning syasa nanti "
Safira memainkan jari jarinya takut Gus Azka marah

" Yasudah saya manggil istriku yang cantik ini Fira aja gimana? "
Tawar Gus Azka lagi

Perkara nama aja gaes

Safira tertegun dengan panggilan itu
" Kenapa? Tidak boleh lagikah yang itu? "
Tanya Gus Azka melihat raut wajah Safira

" Gak gitu Gus, selama ini belum ada yang manggil Safira dengan sebutan itu, sangat indah Fira "
Jawab Safira yang tersenyum mengingat Gus Azka memanggilnya Fira tadi

" Iya Humaira ku Fira ku sayang... "
Gus Azka tidak henti hentinya merayu Safira

Acara makan makan telah selesai

Gus Azka dan Safira pergi ke ruang tamu ndalem dan duduk di sofa

" Sini sayang dekat umi "
Ajak umi fathimah pada Safira agar duduk di sampingnya dan ning syasa

Safira duduk di samping umi fathimah dan Ning syasa

" Abi.. umi.. Ning... Gus dan Safira ingin mengatakan sesuatu kepada kalian "
Gus Azka mulai bersuara dan membuka percakapan

" Ada apa nak? "
Kyai shaleh kembali bertanya

" Jadi Safira dan Gus memutuskan untuk.....

Hayhayhay guss Sampek sini dulu yaa
Kira kira Gus Azka mau ngatain apa ni?
Kepo pasti kan?
Ayok di
Follow, vote dan jika ada typo dikomen aja ya sayanggg sayangg kuuuu
Ummachh
See youhh

Gus AzkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang