episode 25

46.4K 1.4K 7
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Apa kabar semuanya?
Kembali lagi dengan Gus Azka dan Ning Safira
Btw kalau ceritanya gak nyambung maaf yaaa
Selamat membaca
Semoga suka
Bismillah....

   Tidak ada wanita di belakang seorang pria hebat. Wanita itu ada di sampingnya. Ia ada bersamanya, bukan di belakangnya.

Gus Azka

Saat ini Safira dan Gus Azka sedang melakukan perjalanan menuju rumah baru mereka, untuk sampai di rumah baru mereka membutuhkan waktu sekitar 2 jam.

Kira kira sudah 10 menit mereka melakukan perjalanan tiba tiba Safira ingin makan seblak

" Gus? "
Panggil Safira

Gus Azka yang fokus menyetir reflek dengan cepat melihat istrinya itu
" Iya? Kenapa? "
Tanya Gus Azka yang melihat istrinya itu agak ragu ragu berbicara

" Emmm Safira pengen seblak Gus heheh boleh? "
Safira merasa ragu ya tidak jawaban dari Gus Azka

Gus Azka berfikir sejenak karena untuk membeli seblak membutuhkan waktu 3 jam lebih perjalanan, karena keadaan pasantren yang dipelosok jadi membutuhkan waktu yang lama, sedangkan rumah Safira dan Gus Azka berada di tengah tengah pasantren dan kota.

" Yasudah boleh, ayo kita pergi "
Gus Azka tersenyum sambil menjawab pertanyaan dari Safira

Hal itu membuat Safira kegirangan dan tersenyum lebar
" Serius Gus?! Wahhh makasih banyak Gus.... "
Safira secara tidak sengaja memeluk Gus Azka sangking kesenangan. Biasalah Safira dulunya sama teman teman SMA nya gitu kalau senang itu berpelukan

Gus Azka yang tiba tiba dipeluk oleh Safira terkejut dan beradetak sehingga membuat Safira tersadar

" Eh maaf Gus "
Safira merasa sangat malu dan memalingkan wajahnya kearah jendela

Gus Azka yang melihat itu merasa sangat gemas dengan Safira rasanya ingin mencubit pipinya yang Semerah tomat itu

Perjalanan sudah sangat lama dan tidak ada seorang pun yang berbicara dan membuka pembicaraan hal itu membuat Safira bosan, tiba tiba Safira ingat sesuatu

" Ingat apa yang saya lakukan dengan ustadzah irma? Saya juga akan melakukan itu kepada anda bahkan lebih daripada itu "

Perkataan Gus Azka kepada ustadzah Rena membuat Safira bingung

" Iya sih... Selama ini aku ngaak pernah dengar lagi kabar dari ustadzah irma bahkan dipasantren pun tidak ada lagi, apa aku tanya aja ya? "
Batin Safira berbicara sendiri

Gus Azka yang melihat Safira melamun pun bertanya kepada Safira

" Safira? "
Panggilan pertama masih tidak ada sahutan dari Safira

Akhirnya Gus Azka menggoyangkan bahu Safira setelah menepikan mobilnya ke pinggir jalan

" Safira? Sayang? "
Akhirnya panggilan kedua dari Gus Azka dijawab dari Safira

" Eh iya Gus, udah sampai? "
Tanya Safira yang masih belum sadar

" Belum, kamu kenapa Hem? Kenapa melamun terus? "
Tanya Gus Azka sambil mengelus kepala Safira

Gus AzkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang