episode 31

33.2K 1.2K 2
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Maaf ya semuanya aku lama update
Semoga cerita kali ini bisa bikin kalian suka ya semuanya
Selamat membaca

"Jika kamu merasa punya Allah, lantas mengapa bersedih terlalu lama hanya karena urusan cinta."
Gus Azka

Hari ini Safira memasuki universitasnya dimana dia akan mengejar cita citanya disini mulai hari ini. Setelah berpamitan dengan Gus azka tadi Safira memasuki universitasnya itu. Kata kata pertama yang keluar dari mulut Safira adalah

" Wow "
Itulah yang keluar dari mulut Safira pertama kali saat melihat suasana kampusnya itu. Ditambah suasana kampus yang begitu sejuk, nyaman, indah dan dipenuhi tanaman hijau, bahkan disitu bisa dijadikan tempat berswafoto. Ya begitulah kampus orkay

Saat sedang mencari letak kelasnya, Safira melihat dua orang mahasiswi sedang bercanda tawa, entah apa yang mereka bahas sehingga mereka begitu senang. Dan.... Safira seperti mengenal kedua orang itu dari kejauhan.

Lantas karena dia mengenali kedua orang tersebut Safira menghampiri kedua gadis itu dan menyapanya dari samping

" Assalamualaikum, ziva? Tasya? "
Safira menyapa mereka berdua yang dia pikir bahwa mereka berdua itu adalah sahabat SMAnya yang memiliki cita cita ke universitas yang sama

" Waalaikumsalam"
Kedua orang tersebut menjawab salam Safira dan tidak menoleh ke arah Safira, karena mereka sedang membaca artikel di mading

Kemudian mereka tersadar suara ini.... Sangat mirip dengan suara seseorang
" Astaga.... Safira?! "
Tasya terkejut melihat Safira yang benar benar sahabat SMA nya yang hilang tanpa kabar selama beberapa bulan ini

" Apaan sih Tasya gak mungkin loh ada safira disini, kan belum ada kabar dari Gus gusan itu "
Ops ziva keceplosan nii

" Ziva! Lihat dulu kesini! "
Tasya mencubit pelan lengan ziva dan mengkode agar melihat kearah Safira

" Shhh sakit tolol "
Ziva meringis kesakitan sambil mengelus ngelus lengannya

" Safira?! Aaaaa sahabat gww "
Ziva segera berlari dan memeluk Safira sangat erat, sehingga membuat Safira susah bernafas

" Ehhh va aku susah bernafas lepasin"
Safira menepuk nepuk bahu ziva yang memeluknya sangat erat

" Hiks.. hiks... "
Tiba tiba Tasya dan ziva menangis secara bersamaan

" Eh kalian kenapa menangis? "
Safira merasa khawatir melihat kedua temannya menangis tiba tiba

" Ka- ka- kamu hiks.. kemana aja Safira? "
Ziva menangis dengan sesegukan sambil memegang tangan Safira yang lembut itu, dulu mereka memang sering memegang tangan Safira karena sangat terasa lembut

" Emm... Gak kemana mana kok, aku cuman dimasukin pondok pasantren aja sama orang tua aku "
Jawab Safira yang nengelus bahu ziva dan Tasya yang menangis sesegukan

" Ta- tapi kenapa kamu tidak pernah menelepon kami? "
Tasya masih sesegukan tetapi sedikit mereda karena ingin sekali tau kondisi Safira selama ini

" Kan kalau di pondok pasantren itu gak boleh menggunakan hp sya... Soalnya nanti mengganggu proses pembelajaran "
Jawab Safira yang menjelaskan kepada Tasya dan ziva, bukannya dia tidak memberitahu mereka kabarnya. Tetapi, dia tidak bisa menggunakan hp nya jadi tidak bisa mengabarkan

" Ohhh gitu.... Gimana kabar kamu di sana? "
Ziva si tukang kepo ini menanyakan kabar Safira di pasantren

" Kalau itu sepertinya panjang deh ceritanya "
Safira bingung mau mulai cerita darimana, karena temannya ini tempat curhatnya

" Yaudah nanti kamu ceritain semua, kita ke kelas dulu yok! Soalnya mau masuk kelas ni "
Tasya menarik tangan kedua sahabatnya itu yang sudah berkumpul kembali

" Eh! Tunggu sebentar, dari mana kalian tau kelas aku? Kan aku belum bilang dimana dan masuk jurusan apa "
Safira merasa aneh kenapa sahabatnya ini tau kelasnya, bahkan dia sendiri belum tau

" Em... Gak gitu Safira hehehe, kami masih ingat kamu kan pengen jurusan kedokteran... Ya udah pasti jurusan kedokteran kamu kan? Kami juga jurusan kedokteran ni "
Jawab Tasya dengan spontan 

" Ohhh gitu... Yaudahlah ayo kita masuk ke kelas "
Safira kembali melanjutkan jalannya menuju kelas

Huftt legaaaa

Saat sedang berjalan banyak sekali pria pria yang melihat kearah Safira karena kecantikannya yang luar biasa sekali

Dan disini kelas mereka, mereka masuk dan mengambil kursinya

" Harini dosen kita siapa ? "
Tanya ziva pada Tasya, belum sempat Tasya menjawab dosen tersebut masuk ke kelas mereka

Assalamualaikum

Hayhayhay semuanya
Segini dulu ya
Jangan lupa
Vote
Komen
Like
Terima kasih
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Gus AzkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang