episode 29

37.6K 1.3K 3
                                    


" Cinta bukan hanya sekedar ucapan, namun harus dibarengi dengan pengorbanan "

Gus Azka

Saat ini kedua orang yang baru saja siap membereskan proses bahan bahan dapur dirumahnya dan juga sedikit berbincang sedang duduk di meja makan dan sepertinya ada hal yang serius ingin dibicarakan.

" Sini duduk di samping saya ada yang mau saya bicarakan "
Gus Azka yang memanggil Safira kearahnya sambil menepuk kursi disebelahnya itu

Safira datang dari arah dapur dan mendudukkan dirinya di kursi samping Gus Azka

" Kenapa Gus? "
Tanya Safira yang sudah duduk di samping Gus azka

" Istriku? "
Gus Azka memanggil Safira dengan sebutan istriku

" Iya suamiku "
Jawab Safira, tumben sekali dia tidak malu malu dengan perkataan dan panggilan Gus Azka

" Hahaha kamu gemas kali sayang "
Gus Azka mencubit gemas pipi Safira karena tingkahnya seperti anak kecil

" Ishh Gus... Nah bicara apa sih? Capek nih nungguin "
Safira sudah sangat kepo hal apa yang pingin Gus Azka katakan kepadanya

" Iya iya maaf sayang, jadi begini kamu masuk pasantren dengan cara untuk lebih memahami ilmu agama kan? Karena kamu lulus dari SMA benar? "
Tanya Gus azka entah entah istrinya ini masih SMA lagi karena setau Gus Azka Safira masuk pasantren disaat dirinya sudah tamat SMA

" Heem, Safira masuk pasantren sebagai santri yang ingin lebih paham tentang agama Gus "
Jawab Safira sembari membenarkan perkataan dari Gus Azka

" Jadi kenapa kamu memilih masuk pasantren? Lantaran zaman sekarang banyak sekali Siwa siswi tamatan SMA masuk ke perguruan tinggi "
Gus Azka sedikit ingin bertanya tanya kenapa Safira bisa masuk pasantren

" Itu karena paksaan papa, sebenarnya Safira ingin melanjutkan perguruan tinggi cuman papa suruh Safira masuk pasantren, sebagai anak yang berbakti Safira nurut aja sih Gus"
Jawab Safira dan sedikit membanggakan dirinya itu

" Bagus sekali, jadi kamu mau dengan gitu aja pas hari itu? "
Gus azka Kembali bertanya lagi kepada Safira tentang hari dimana ia diminta orang tuanya masuk ke pasantren

" Emmm, gak langsung gitu Gus, Safira mikir selama beberapa hari dulu, teruss safira mikir mungkin karena Safira terlalu nakal dan tidak berhijab terus kurang taat beribadah aja makanya papa mutusin Safira ke pasantren "
Jawab Safira yang menjelaskan keadaan dirinya saat hari dimana dia diminta keputusan masuk pasantren

" Jadi sekarang ini kamu gak mau lagi untuk masuk ke perguruan tinggi? "
Tanya Gus Azka mana kala istrinya masih punya mimpi yang besar kedepannya

" Safira kurang yakin Gus, tapi insha Allah Safira akan menerima segala hal yang terbaik buat Safira, mungkin aja Gus merupakan pilihan terbaik dalam hidup aku "
Jawab Safira yang dimana hari ini pikirannya sedikit dewasa aja

" Ohh begitu... Jadi saya ada sedikit hadiah untuk kamu, cuman saya sedikit takut untuk memberikannya "
Gus Azka menunduk dan menatap sebuah kotak dimana dirinya mempersiapkan hadiah untuk Safira tetapi takut untuk diberikan kepadanya

" Lah kenapa Gus? Safira Nerima kok apa aja yang Gus berikan, sini Safira terima "
Safira mengulurkan tangannya agar Gus Azka memberikan sebuah kotak yang berisikan hadiah itu untuk Safira

Gus Azka akhirnya memberikan kotak itu kepada Safira dan dengan senang hati Safira menerima kotak itu.

Safira langsung membuka kotak tersebut dan ternyata di dalam kotak itu terdapat secarik kertas yang terisi berbagai biodata hingga dijilid menjadi sebuah berkas

Betapa terkejutnya Safira saat membaca lembaran demi lembaran dari berkas yang telah diberikan Gus azka

" Hah?! Ini beneran Gus?! "
Tanya Safira sedikit terkejut

" Iya itu hadiah saya buat kamu, gimana senang sayang? "
Gus Azka mengelus kepala Safira sembari menatap wajahnya Safira yang terkejut sekali dengan hadiah yang telah diberikan Gus azka

" Suka banget banget banget guss hiks mak- hiks makasih ban- hiks banyak Gus, safira gak nyangka masih bisa melakukan hiks ini huaaaa "
Safira menangis sesegukan sembari dipeluk oleh Gus azka

Gus azka yang melihat istrinya menangis terharu hanya bisa tersenyum saja karena biodata perguruan tinggi Safira diterima ditangannya sendiri

Yaps Safira bakalan sekolah di universitas ternama yaitu milik keluarga Gus Azka dan Gus Azka sendiri sebagai dosennya, tapi shushh jangan ribut dulu, Safira gak tau kalau Gus azka dosennya

" Gimana hiks gu- hiks Gus bisa ambil nilai dan biodata aku? "
Tentu saja untuk isi biodata tersebut memerlukan nilai raport SMA dan biodata sesuai dapodik

" Kan ada mama kamu sayang, saat itu saya minta bantuan mama "
Jawab Gus Azka sembari menatap mata istrinya yang sudah sembab Karena menangis

Safira hanya mengangguk anggukkan saja kepalanya dengan jawaban Gus azka

" Jadi kamu mulai kuliahnya besok "
Hal tersebut membuat Safira panik karena dirinya belum ada persiapan apa apa

" Hah?! Besok?! Astagfirullah guss!! Safira belum siapin apa apa "
Safira merasa kalang kabut sekarang ini

" Tenang Fira, udah saya siapin kok perlengkapannya besok tinggal berangkat aja "
Hufff Safira sedikit lega sekarang

Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore dimana sebentar lagi azan magrib akan dikumandangkan

" Ayo ambil wudhu kita mengaji sebentar sambil menunggu azan magrib "
Safira yang masih menatap dengan penuh kebahagian dengan hadiah yang diberikan Gus azka pun tidak sadar dengan panggilan Gus azka

Cup

Gus azka mencium pipi Safira dan membuat Safira terkejut dengan hal tersebut

" Ayok mengaji sambil nunggu azan magrib "
Setelah mengucapkan itu Gus azka pergi ke atas dan masuk ke kamarnya

Sedangkan Safira apa kabar? Dia terpaku dengan perlakuan Gus Azka

Setelah shalat magrib dan isya mereka pun tidur karena besok Safira mulai kuliah hari pertamanya jadi dia harus bangun awal

" Ayo tidur yang nyenyak "
Gus Azka menepuk bahu Safira yang tertidur di atas lengannya dan didekapannya

Setelah dirasa safira sudah memasuki alam mimpinya Gus azka mencium kening Safira dan mulai menutup matanya untuk menyusul Safira kealam mimpinya

Jangan lupa
Vote
Komen
Follow
Typo komen aja
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Gus AzkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang