episode 34

34.2K 1.1K 12
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Hay semuanya apa kabar?
Hari ini aku update ceritanya
Semoga kalian suka yaa
Maaf kalau aku updatenya lama
Selamat membacaaaa

“ Mencintai Allah adalah setinggi-tingginya cinta. Sempurnakan cintamu pada Allah sebelum engkau melabuhkan cintamu pada makhluk-Nya.”
Gus azka

Seorang gadis berjalan jalan sambil menghentak hentakkan kakinya ke tanah dengan wajah yang merenggut, sepertinya dia sedang badmood. Sedangkan dari belakang ada seorang lelaki yang berlari mengejar gadis itu. Semakin di kejar semakin cepat pula jalan gadis tersebut.

" Safira! Tunggu saya "
Gus Azka sedikit berteriak memanggil Safira dari arah kejauhan karena dirinya ditinggal oleh Safira saat sedang berbicara dengan salah satu dosen

Safira seperti sengaja tidak mendengarkan panggilan Gus Azka dari belakang sana, dirinya terus berjalan dan sampailah di parkiran. Dirinya merasa bingung harus pulang bersama siapa? Lantaran tadi Gus Azka yang mengantarnya, akhirnya dia berdiri diam saja diparkiran tersebut.

Tak lama kemudian datanglah Gus Azka yang ngos ngosan mengejar Safira daritadi yang tidak kunjung berhenti dari jalannya yang sangat cepat itu.
" Astagfirullah Safira... Hufff kamu cepat sekali jalannya "
Gus Azka sangat kelelahan dan nafasnya tidak teratur

Safira tidak memperdulikan suara Gus azka dia menganggap dihadapannya tidak ada orang
" Ayo kita pulang "
Gus Azka memegang tangan Safira dan membawanya masuk ke mobil

Tetapi tangan Gus Azka dihempas oleh Safira
" Ihh jangan pegang pegang nanti murid nya Gus tengok lagi, kan gak enak jadinya "
Safira masih saja mengungkit ungkit hal tadi

Gus Azka mengelus elus dadanya yang dimana dia harus bersabar dengan istri kecilnya ini yang berumur 18 tahun, dan dirinya yang 22 tahun itu harus mendidik anak kecil tersebut sebagai istrinya.

" Ayo sayang.... Jangan seperti itu, nanti aku nangis tau "
Lagi dan lagi Gus Azka mulai mengeluarkan jurusnya yaitu berpost imut di depan Safira

Tapi kali ini Safira tidak terpengaruhi oleh wajah imut nan polos dari Gus Azka, dirinya terus diam dan tidak berkata apa apa.

Gus azka yang merasa jurusnya tidak mempan pun memikirkan hal lain bagaimana cara membujuk istrinya, karena dia tidak pernah membuat marah uminya dan adiknya Ning syasa. Jadi susah untuk dirinya membujuk wanita. Ini suatu tantangan besar bagi dirinya

Tak lama mereka saling diam terdengar suara tangisan dari Safira. Ya Safira menangis dia sedikit sensitif hari ini entahlah kenapa dirinya hari ini.

" Eh Safira? Ya Allah kamu nangis sayang? "
Gus Azka yang merasa khawatir telah membuat istrinya itu menangis mendekat dan ingin memeluk tubuhnya, tetapi Safira menolak Pelukan tersebut.

" Fira... Jangan nangis dong, kamu kan udah besar terus ayok kita pulang udah sepi lihatlah gak ada orang lagi di kampus Hem? "
Gus Azka berusaha membujuk Safira agar pulang dan bisa menyelesaikan masalah ini di rumah

" Gak ma- mau hiks Gu- Gus aja yang pulang sana hiks "
Safira tidak mau pulang dengan Gus Azka, Gus Azka sedikit bingung kenapa dengan istrinya ini? Biasanya ketika dipeluk dirinya tidak akan menolak walau marah sekalipun.

Gus azka kembali mendekat dan memeluk Safira, meskipun Safira memberontak Gus Azka terus saja berusaha memeluk tubuh Safira.
" Udah... Udah... Fira ayo kita pulang cupcupcup subhanallah cantik sekali siapa namanya dek? "
Gus azka mulai menggoda Safira agar berhenti menangis, tetapi hal tersebut malah membuat Gus Azka mendapat pukulan dari Safira

Karena dari tadi Safira tidak mau pulang terpaksa Gus azka harus mengambil tindakan yang keras yaitu, menggendong Safira ala bridal style ke dalam mobil. Awalnya Safira memberontak tetapi akhirnya Gus Azka berhasil memasukkan Safira ke dalam mobil dan duduk di kursi penumpang.

" Kita pulang ya? Ana akan jelasin semua di rumah "
Gus Azka mengelus kepala Safira yang masih sesegukan karena menangis

Di dalam perjalanan tidak ada satupun yang berbicara, Gus Azka yang fokus menyetir dan Safira yang hanya diam saja sambil menangis sehingga terdengar isakan tangisnya itu. Tak berapa lama kemudian Gus Azka melihat gerobak seblak, dirinya langsung teringat kepada Safira yang suka makan pedas.

Saat hendak menanyakan kepada Safira apakah dirinya ingin seblak? Gus azka malah tersenyum melihat Safira yang tertidur pulas, mungkin karena capek menangis jadi dirinya tertidur saja

20 menit kemudian sampailah mereka di rumah, Gus Azka menggendong Safira ala bridal style dan membawa masuk ke dalam rumah, jam masih menunjukkan pukul 14.13 artinya untuk menunaikan salat asar masih lama, jadi Safira saja tidur sebentar untuk menghempaskan lelahnya.

Sedangkan Gus Azka sibuk dengan laptopnya yang mengurus pekerjaan kantor dan kampus.

Setelah mengerjakan semua pekerjaannya Gus Azka masuk ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya karena waktu asar hampir tiba dirinya harus bebersih bersih.

Tiba tiba Gus azka mendengar teriakan Safira dari luar, segera Gus azka mengambil handuknya dan keluar melihat keadaan istrinya itu.

" Ada apa Fira? "
Tanya Gus Azka panik

" Hiks Gus, sa- Safira keluar darah, sepertinya ada yang luka Gus hiks huaaaaa si- siapa yang mau bu- bunuh Safira? Hiks gusss "
Safira menangis sangat kencang layaknya dirinya baru saja ingin dibunuh seseorang saja

" Coba saya lihat, ayo sini bangun "
Gus Azka mengulurkan tangannya untuk membantu Safira bangun dari kasur dan melihat darah yang banyak di sepre mereka itu

" Astagfirullah Fira... Kamu datang bulan.... Ya rabbiii "
Gus Azka tak habis pikir bagaimana istrinya ini lupa kalau dia bisa saja datang bulan kapan pun

" Hiks mana? "
Safira masih menangis dan heran dimana darahnya keluar, saat melihat bajunya dirinya baru sadar

" Ohh iya Gus hehehe "
Sesudah menangis dia tertawa karena sudah salah sangka

" Astagfirullah zawjati kuu iniii "
Gus Azka pergi menuju ke lemari dan mengambil sebuah baju untuk dipakainya.

" Emmm Gus? "
Safira memanggil Gus Azka setelah membereskan kasurnya dan dirinya

" Iya kenapa? "
Tanya Gus azka yang sudah siap dengan pakaian rumahnya

" Bisa tolongin Safira beliin pembalut?"
Safira mendekat kearah Gus azka dan memegang bahunya

" Yang punya kemarin sisa satu Safira lupa stok, Gus mau ya? "
Safira masih membujuk Gus Azka yang nampak bingung dengan apa yang di suruh Safira

" Kita pergi berdua aja ya? Saya tidak tau yang bagaimana "
Gus Azka pasti merasa malu kalau pergi sendirian lantaran dirinya seorang lelaki

" Safira gak sanggup Gus perut Safira keram "
Safira memegang perutnya yang kesakitan

Akhirnya Gus azka pergi ke Alfamart terdekat dan membeli pembalut. Sayangnya ketika masuk ke dalam Alfamart tersebut dia tidak tau yang bentuk bagaimana. Dan ditambah lagi banyak orang yang menatap dirinya, tanpa berlama lama Gus azka mengambil saja apa yang ada di hadapannya itu

Sekarang saatnya dirinya membayar, ibu ibu kasir itu malah menggoda Gus azka.
" Istrinya datang bulan ya pak? "

Gus Azka hanya diam saja dan membayar jumlah uang dari barang yang dibelinya. Sungguh Gus azka sangat malu, tetapi karena istrinya dia harus berkorban dan menghilangkan rasa malunya. setelah membayar Gus azka langsung keluar dan berjalan cepat ke arah mobilnya. Setelah semuanya beres, dirinya melajukan mobilnya dan kembali ke rumahnya.

Hayhayahya
Segini dulu yaaa
Maaf kalau ceritanya gak seru
Semoga kalian suka ya ceritanya
Typo komen aja
Jangan lupa
Vote
Komen
Follow
Terima kasih
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Gus AzkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang