Mengajari Anak Belajar Untuk Menghadapi Masa Depan

820 151 5
                                    

Swoosh~

Tiga kunai dilemparkan, sebelum akhirnya meleset dari target dan mengenai pohon disekitar.

"Dan kamu sebut ini sudah belajar ?!"

Kakashi hampir mengumpat saat melihat Naruto yang masih memiliki kepercayaan diri diwajahnya meski jelas telah gagal.

"Bahkan caramu melemparkannya saja sudah salah !"

"Aku mempelajari semuanya sendiri, jadi bagaimana aku tahu cara melempar kunai yang benar dattebayo ?!"

"Naruto masih anak-anak, itu normal untuk tidak tahu."

"Dia setidaknya bisa belajar dari melihat !"

Pemandangan dari dua anak yang saling bertengkar dan satu anak lainnya yang berusaha melerai, adalah apa yang dilihat Hasina saat dia baru saja tiba dengan keranjang berisi makanan di tangannya.

Kemarin setelah mereka, ibu dan anak berhasil menyeret ninja elit yang hebat itu keruang makan untuk sarapan bersama, Hasina membuat sedikit permintaan kecil padanya.

"Kamu ingin aku mengajar bocah itu ? Apa kamu bahkan tahu pekerjaan macam apa yang ku lakukan ?!"

"Aku tidak peduli apa jenis pekerjaanmu, selama putraku mempunyai guru yang mampu mengajarinya cara bertarung dan melindungi diri, itulah yang terpenting bagiku."

"Kamu tidak khawatir orang yang bisa membunuh tanpa berkedip berada disekitar putramu ?"

Kakashi melihat wanita yang sedang berjalan-jalan di halaman untuk melakukan percakapan pribadi dengannya.

Dia membungkukkan badan untuk memetik bunga dandelion yang sudah menjadi seedhead disampingnya, lalu meniup lembut, sampai bola bulu putih lembut meledak menjadi titik-titik putih yang menyebar di udara.

"Jika aku bisa, aku pasti sudah mengajari anak itu secara pribadi. Tapi terlalu banyak yang tidak bisa ku ajarkan, dan mengharuskan orang-orang dari dunia inilah yang mengambil tugas itu. Mengingat bagaimana kalian menyegel sesuatu yang dibenci oleh orang-orang di tubuh anak itu, aku tahu kehidupan putraku tidak mungkin bisa berjalan dengan normal. Karena itulah, setidaknya aku berharap dia mampu untuk menjaga dirinya meski tanpa aku ada disisinya."

Suatu hari nanti, entah kapan. Hasina memang akan pergi setelah ia menyelesaikan misinya. Untuk dia yang telah membuat ikatan dengan Naruto sekarang, perasaan takut akan meninggalkan anak telah membuatnya mulai merencanakan masa depannya selayaknya seorang ibu yang sesungguhnya.

Kakashi yang melihat ketulusan diwajah Hasina, tidak bisa menolak, namun di satu sisi dia juga tidak bisa menerimanya begitu saja. Dia memikirkan pekerjaannya, dan kehadirannya didekat anak itu hanya akan menarik perhatian lebih dari orang yang tidak perlu.

"Akan ku pikirkan."

Dan keesokan harinya Kakashi datang membawa satu orang ekstra bersamanya.

"Sandaime hokage sudah memberikan izin, namun seseorang perlu menemaniku untuk berjaga-jaga."

'Kamu yakin bukan untuk mengawasi kita ?'

Meskipun Hasina berpikir seperti itu, dia tetap senang mengetahui siapa tambahan yang dibawa oleh Kakashi bersamanya.

"Ara~ anak yang tampan. Siapa dia ?"

Saat Hasina melirik Kakashi untuk meminta pengenalan darinya, Kakashi yang terlihat malas hanya melirik anak disampingnya, memberikan isyarat untuk memperkenalkan dirinya sendiri.

"Namaku Uchiha Itachi. Tolong panggil aku Itachi. Senang berkenalan dengan anda."

Melihat anak yang membungkukkan tubuhnya dengan sopan, senyum Hasina hampir tidak bisa ditahan saking bahagianya dia. Mengingat Itachi adalah salah satu karakter yang penting, dia jelas merasa sangat beruntung karena karakter berharga diantar langsung ke pintunya.

Dress Up System in NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang