Tidak Semua Harus Tentang Menjadi Ibu.

690 139 5
                                    

Itachi dan Shisui memiliki harapan baru. Meski mereka sedih karena harus berpisah dengan desa yang mereka cintai, namun cara ini memang adalah cara terbaik yang bisa mereka dapatkan.

Uchiha yang memiliki cinta yang begitu besar, memungkinkan mereka untuk melakukan segalanya untuk cinta itu.

Kehilangan cinta bisa mengakibatkan kegilaan hingga kematian paling menyakitkan, dan mereka yang sadar akan hal itu menilai persyaratan Hasina sangat menguntungkan pihak mereka. Ditambah lagi dengan ketidakpuasan Uchiha mengenai perlakuan desa pada mereka.

Dua remaja itu sadar, pikiran idealisasi mereka terlalu tidak berguna.

Bahkan, setelah Shisui berhasil melakukan kotoamatsukami pada pemimpin clan mereka, ketidakpuasan anggota clan lain pasti masih terus ada, dan mungkin hanya akan semakin bertambah. Karena bagaimanapun juga, letak masalah awal adalah perlakuan desa, dan pemimpin mereka hanya mengikuti keinginan clan yang sudah muak akan diskriminasi yang selalu mereka dapatkan.

"Tapi tunggu dulu Itachi !"

"Hm..... ? Ada apa ?"

"Kita memang menganggap kesepakatan dengan Hasina sebelumnya merupakan hal yang sangat baik. Tapi, belum tentu semua orang juga merasakan hal yang sama."

'Benar juga.'

Itachi menghela nafas setelah memikirkan clan nya, karena Uchiha terkenal dengan harga diri tinggi mereka, hanya akan membuat kesepakatan yang terlalu menguntungkan mungkin akan terlihat seperti simpati dan bantuan. Bahkan jika mereka tidak memikirkannya seperti itu, mereka hanya akan mendapatkan alasan lain untuk merasa tersinggung.

Meskipun dia sendiri berasal dari clan Uchiha, sejujurnya dia cukup malu.

"Tadi sebelum pergi Hasina-san mengatakan untuk membicarakannya dengan Fugaku-sama. Mungkin dia sudah memperkirakan hal ini."

"Ya...... Dia mungkin sadar kita tidak memiliki kualifikasi untuk membuat keputusan bagi clan."

Jawabannya adalah tidak.

Hasina hanya ingin melarikan diri karena dia mendapatkan kabar bahwa Gaara sedang berusaha untuk mendekati Roro secara sembunyi-sembunyi.

Karena takut semua akan menjadi kacau karena fokusnya terbagi-bagi, jadi Hasina memutuskan untuk membuat alasan yang terdengar cukup tinggi untuk kabur dari percakapan penting mereka. Meninggalkan dua remaja yang salah paham, dan mendapatkan lebih banyak kekaguman meski tanpa sedikitpun usaha.

***

Berpindah ke tubuh Roro yang ternyata baru saja selesai memasak. Adelia yang baru saja tiba, langsung memakan masakan itu dengan senang hati tanpa sedikitpun rasa bersalah.

'Lagipula kloning ku memasaknya agar tubuh ini dapat bertahan. Jadi memakannya merupakan suatu kewajiban.'

Dalam sekejap semua piring telah disikat bersih olehnya, dan Roro mulai merencanakan pertemuan macam apa yang sebaiknya dia lakukan.

Pertemuan yang tidak akan membuat para petinggi desa merasa dia memiliki niatan buruk.

Dari muncul secara tiba-tiba saat Gaara mendekat, memberikan kenyamanan saat anak itu sedih, atau–

Sebelum Roro sempat memutuskan, pepohonan di hutan memberikan pesan kepadanya bahwa tamu yang diharapkan telah tiba.

Tidak memiliki pilihan lain, Roro langsung pergi tanpa rencana apapun mumpung masih ada kesempatan.

Tidak jauh dari rumahnya, Roro yang berhasil mendapat lokasi Gaara dan memperbesar map ke batas maksimum, tersenyum lega saat melihat Gaara kecil yang masih polos dengan lemak bayi sedang mengendap-endap seperti pencuri.

Dress Up System in NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang