Rencana Besar Akhirnya Mulai Dijalankan

422 70 2
                                    

Kakashi tidak pernah mengharapkan ikatan apapun lagi. Setelah melihat ayahnya yang bunuh diri, teman setimnya yang satu-persatu mati, dan guru serta istrinya yang ikut menyusul mereka setelah itu, dia telah sepenuhnya menyerah.

Menyerah pada nasib buruk yang selalu mengutuk siapapun yang berada di dekatnya.

Karenanya, dia memutuskan untuk tidak lagi dekat dengan siapapun, hanya saja takdir selalu memberikan lelucon pada hidupnya. Sejak wanita itu mendobrak masuk kedalam hidupnya tanpa dia bisa mempersiapkan diri atau menghindar, dia benar-benar telah terperangkap.

Hasina-san, dia menggunakan berbagai metode untuk membuatnya tidak bisa melarikan diri, dan dia pun terpaksa menyerah dalam jebakan manis dan menjadi salahsatu anggota keluarganya.

Melihat rumah yang akrab, dia membuka pintu kayu putih, dan disambut hangat oleh keluarga barunya.

"Selamat datang nii-chan !"

"Selamat datang Kakashi-kun."

"Um....."

Hasina terlihat tidak puas dengan jawaban anak itu dan menjentikkan jarinya ke dahi Kakashi, sebelum mengingatkan.

"Dimana jawaban yang tepat ?"

"......... Aku pulang."

Puas, Hasina meminta dua, anak dan remaja itu untuk menunggunya di meja makan dengan meninggalkan pesan yang misterius.

"Hari ini kita akan kedatangan keluarga baru."

"Benarkah ?!"

Naruto langsung bahagia dan menantikan siapa anggota keluarga baru yang akan dia miliki, disisi lain, Kakashi hanya menunjukkan ekspresi tidak tertarik.

Hanya dengan beberapa kali pertemuan dengannya Kakashi sudah bisa menebak rencana Hasina yang ingin mengumpulkan keluarga.

Kakashi pernah menanyakan alasan dari apa yang dia lakukan, dan jawabannya telah berhasil membawanya sepenuhnya dalam keluarga yang Hasina ciptakan.

Dia ingat bagaimana dia terus memandang Hasina dengan pemikiran buruk, dan tidak mau mempercayainya terlepas dari berapa banyak tindakan yang telah wanita itu buktikan padanya.

"Aku sudah mencari tahu informasi mengenai mu. Apa yang sebenarnya kamu inginkan ?"

Bukannya dia tidak mempercayai Inoichi, hanya saja Kakashi terlalu paranoid untuk bisa menerima kepedulian dan kebaikan dari orang lain.

Hidup dalam kegelapan dan menjilat darah dengan ujung pedang telah berhasil mengkonsumsi lebih dari setengah kepercayaannya pada umat manusia.

"Yang ku inginkan ?"

Kakashi melihat tangan putih ramping yang dihiasi oleh urat biru, sedikit terkepal.

Bibir merahnya melengkung. Itu adalah jenis senyuman yang tidak menyenangkan. Jenis senyuman yang sebagian mengejek, sedih, dan pahit. Membuat Kakashi merasa dia telah melakukan hal yang mengerikan karena telah mengajukan pertanyaan tersebut.

"Keluarga."

Ucapan Hasina dengan nada yang lembut dan kesepian entah bagaimana membuat Kakashi sedikit menyesal karena telah bertanya.

"Bahkan, meski mereka hanya dapat menemaniku selama beberapa saat saja. Aku menginginkannya, keluarga....."

Mata jingga yang penuh kerinduan menatap kejauhan, dan Kakashi seperti melihat dirinya sendiri sebagai anak kecil sebelum ayahnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Saat itu dia juga sangat kesepian dan mengharapkan keluarga yang lengkap.

Ingatan mengenai dia yang terus berjongkok di depan pintu menunggu ayahnya kembali dari misi tiba-tiba muncul di kepalanya.

Dress Up System in NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang