Kerabat ?

381 73 1
                                    

Karin kecil duduk dengan kepala tertunduk di sisi ibunya yang tergeletak dengan lemah di atas futon.

Dia terus memperhatikan dada ibunya yang naik turun dengan sangat lemah hingga hampir tidak terlihat berubah, semakin dia melihat semakin dia menjadi penuh kebencian.

Melihat bekas gigitan yang begitu banyak ditubuh ibunya saat dia membantu mengelap tubuhnya, Karin benar-benar membenci desa ini mau apapun yang ibunya katakan padanya.

'Kita saja tidak pernah diperlakukan selayaknya manusia, jadi apa yang bisa disyukuri ?!'

Saat tangan kecilnya terkepal erat, kuku yang menembus daging membuat luka dan mengeluarkan darah, lalu suara ketukan pintu membuat matanya yang sedih berubah menjadi penuh kebencian.

'Apa lagi yang mereka mau ?!'

Namun setelah dia menjadi lebih tenang, dia akhirnya baru bisa merasakan jenis chakra lembut yang terasa akrab dan menenangkan.

Sangat lembut, sangat hangat ....

'Siapa..... Siapa yang ada diluar pintu ?'

Langkah kaki yang sebelumnya lambat dan berat, kini menjadi semakin cepat dengan antisipasi yang meluap.

Hingga pintu terbuka dan kebahagiaan akhirnya berada tepat didepan matanya.

Karin melihat sosok wanita yang terlihat asing namun juga akrab, dari warna rambut merahnya yang mirip dengan dia dan ibunya, sampai chakra yang terasa saling terkoneksi dengan miliknya.

Rasanya sangat mirip seperti–

"Apakah kamu adalah salahsatu kerabatku ?"

Mata yang berwarna ice blue, meski terlihat dingin dia bisa merasakan kelembutan dan kehangatan dari chakra nya yang membuktikan bahwa dia tidak sedingin yang terlihat di permukaan.

"Mungkin. Perkenalkan, namaku Uzumaki Jiyuu."

"Jiyuu ?"

"自由 (kebebasan)"

Karin terus mengucapkan nama itu berulang-ulang seperti ingin menanamkan arti dari nama itu kedalam dirinya.

Seperti nama wanita dihadapannya, dia ingin bebas.

"Aku datang untukmu dan juga ibumu."

"Kenapa ?"

"Aku ingin membawa kalian kembali ketempat yang seharusnya."

"Dan tempat itu adalah ?"

"Uzushiogakure."

Dia tidak tahu banyak mengenai warisan clan nya. Namun dia setidaknya masih tahu bahwa Uzushiogakure tempat tinggal clan Uzumaki mereka telah dihancurkan.

"Bisakah aku masuk ?"

"Ah ? Tentu..... Ayo masuk. Maaf karena tidak segera mengundangmu masuk ke dalam."

"Tidak masalah."

Setelah duduk, dia langsung bertanya kembali.

"Um....... Uzushiogakure, tempat itu setahuku telah dihancurkan, jadi bagaimana bisa kita tinggal disana ?"

"Aku sudah membuat tempat yang aman untuk ditinggali ditempat itu."

"Benarkah ?!"

"Um....."

Mendengarnya, dia tidak menyangka kehangatan yang dia rasakan dari Jiyuu-san telah menjadi sangat nyata hingga bahkan wajahnya terasa sama hangatnya dengan chakra milik wanita dihadapannya.

Tapi sebelum dia bisa memproses apa yang sebenarnya terjadi, Jiyuu-san mendekatinya dan mulai mengusap wajahnya dengan saputangan.

"Apa yang ?"

Dress Up System in NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang