Dua Orang Yang Sama

250 51 24
                                    

Makanan sudah ada di atas meja, dan Roro berdiri di meja untuk mengatur sumpit. Ketika dia sedikit membungkuk, rambutnya yang kebetulan tidak disanggul berayun ke depan, membuat pemandangan yang tampak sangat memukau.

Roro tidak bisa menahan tawanya saat melihat Gaara tersipu malu karena kepergok sedang memandanginya.

"Ada apa Gaara-kun ?"

"....... Tidak..... Bukan apa-apa."

Melihat kelembutan dan kilauan setiap helai rambut Roro, Gaara tidak bisa menahan diri untuk tidak mengagumi.

Selama ini dia hanya melihat rambut saudara perempuannya yang disanggul dan dihiasi dengan aksesoris indah, namun setelah melihat betapa menawannya dia dengan rambut yang tergerai, Gaara menyesal bahwa dia tidak bisa melihatnya seperti ini untuk seterusnya.

"Apakah mustahil untuk tidak menggunakan aksesoris kepala itu lagi ? Maksudku..... Kelihatannya agak merepotkan selalu memakainya bukan ?"

Roro juga tidak nyaman dengan aksesoris yang begitu ramai di kepalanya, namun tidak seperti dia memiliki pilihan. Tanpa aksesoris cunduk mentul dan ronce melati, level pasif skill yang membawa kesuburan akan menurun jika hanya pakaiannya saja yang dia kenakan.

Alasan dia bisa melepaskannya saat ini hanya karena tingkat kesuburan tanah di sekitar rumahnya sudah cukup tinggi dan butuh waktu yang agak lama untuk kembali seperti semula, jadi dia yang sudah lelah pun memutuskan untuk istirahat selama beberapa saat.

Tapi, jika melepaskan aksesoris itu untuk seterusnya, jelas–

"Tidak mungkin." Roro menyela dengan cepat.

Melihat sedikit kekecewaan di wajah Gaara, Roro berusaha untuk menjelaskan sebisa mungkin untuk membuatnya mengerti betapa pentingnya aksesoris itu, lebih dari hanya sekedar hiasan untuk mempercantik penampilan.

"Gaara, sayangku. Kamu tahu, aksesoris itu hampir sama seperti topi kage milik ayahmu. Bedanya, milikku diciptakan tidak hanya untuk sekedar simbol pemimpin atau gelar saja, itu juga memiliki kekuatan untuk memperkuat kemampuanku. Bisa dikatakan itu hampir setara dengan perisai."

Set Dewi panen tidak termasuk dalam tipe serangan, dan merupakan bagian dari pertahanan. Biasanya dipakai oleh mereka yang menjadi ahli strategi yang akan mengatur serta membuat base camp.

Setiap tanaman dan hewan yang hidup disana adalah senjata serta tameng yang akan menyerang dan melindungi pemilik dari musuh.

Hanya saja, menggunakan set pakaian yang tidak lengkap akan membuat gelarnya sebagai Dewi panen turun menjadi penjaga hutan. Alih-alih dilindungi, dia justru dituntut untuk melindungi. Karena itulah mereka yang tidak memiliki set pakaian yang lengkap cenderung akan menolak untuk memakainya di hutan yang tumbuh karena Dewi panen untuk alasan apapun.

"Maaf. Aku tidak tahu aksesorisnya ternyata sepenting itu."

"Tidak apa-apa. Lagipula mendapatkan dukungan dari aksesoris tidak lah wajar, itu normal untuk tidak mengetahuinya."

Mencoba mengalihkan pembicaraan barusan, Roro pun mengajak Gaara untuk mulai makan malam mereka.

Melihat beberapa hal yang baru di atas meja, Gaara yang penasaran, mengambil salahsatunya dengan sumpit dan mulai mencoba mencium baunya.

"Apa sesuatu yang gelap ini ? Baunya aneh dan tidak seperti sesuatu yang aku tahu."

Sangat banyak rempah membuat aroma yang khas, berbeda dengan jenis makanan yang bisa dia makan.

Namun meski dia tidak terbiasa dengan baunya, lambat-laun dia mulai menjadi sangat lapar hanya dengan menciumnya.

"Ini rendang."

Dress Up System in NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang