Hanya Menginginkan Cinta Keluarga

566 110 5
                                    

"Kaasan. Tidak bisakah kita tinggal ditempat lain ?"

Anak dengan mata merah beserta kacamata sempit berwarna coklat, dan rambut merah khas clan Uzumaki, menatap wanita yang lebih tua dengan warna rambut yang sama seperti dirinya dengan tatapan sedih.

"Karin..... Hanya tempat inilah yang mau menerima kita. Ini tidak seperti kita memiliki pilihan."

"Tapi !"

"Tidak apa-apa. Kaasan berjanji akan selalu melindungimu....."

Melihat senyum ibunya yang berusaha terlihat kuat meski tubuhnya sudah begitu lemah dan sakit-sakitan, Karin tidak memiliki pilihan lain selain menahan ucapan yang ingin dia katakan berikutnya agar tidak membuat ibunya merasa sedih.

"Aku tahu. Aku percaya padamu."

Meski apa yang paling dikhawatirkan oleh anak itu justru adalah kondisi ibunya dan bukan dirinya, tapi dia mengerti bahwa memang hanya tempat ini yang mau menerima mereka.

Meski bayarannya terbilang cukup besar, tapi itu lebih baik daripada penargetan serta pengusiran terhadap darah clan dalam tubuh mereka.

'Aku ingin menjadi lebih kuat dan mengubah semua ini !'

Begitulah janji seorang anak yang akan mengubah sejarah dimulai.

***

Di ruangan tertentu, tepatnya di atas tempat tidur. Gaara yang tertidur dengan saudara perempuannya membuka mata dan mendapati dirinya masih berada di pelukan Roro.

Melihat wajah tidur yang cantik, Gaara menahan diri untuk tidak bergerak, agar Roro yang sedang tertidur nyenyak tidak terbangun karena gangguan yang disebabkan olehnya.

Bahkan anak itu tidak berani bernafas terlalu kencang dan mencoba untuk bernafas selembut yang dia bisa.

Sayangnya, meski Gaara sudah berusaha untuk tidak melakukan gerakan ataupun bersuara sebisa yang dia mampu, Roro masih terbangun akibat mimpi buruk yang dia dapatkan.

"Neesan ?! Apakah kamu baik-baik saja ?!"

"Um...... Terimakasih. Aku baik-baik saja."

"Apakah tadi neesan sedang bermimpi buruk ?"

Mengingat mimpi yang baru saja dia alami, Roro tidak bisa menghela nafas frustasi saat memikirkannya.

Dia bermimpi bahwa sistem dunia berhasil menangkap dan memisahkannya dari anak-anak, hingga dia harus hidup seorang diri lagi untuk selamanya.

Kesepian dan tanpa harapan. Dimana dia merasa hidup sudah tidak lagi memiliki arti.

"Itu benar-benar mimpi yang sangat menakutkan."

"Mimpi seperti apa ?"

"Aku kehilangan segalanya, dan kamu juga termasuk didalamnya. Aku benar-benar ketakutan."

Ini adalah kali pertamanya Roro, atau harus dikatakan Adelia, menunjukkan kelemahannya begitu saja tanpa berusaha untuk menyembunyikannya.

Mimpi yang mengerikan terlalu membuatnya takut dan tidak lagi kepikiran untuk berusaha terlihat kuat atau menyembunyikannya.

Dia hanya ingin mendapatkan sedikit penghiburan untuk menenangkan hatinya yang melemah karena terluka.

"Aku berjanji akan selalu bersama neesan ! Dengan begitu, neesan tidak perlu lagi takut akan sendirian. Karena itu, aku harap neesan juga tidak akan meninggalkanku sendiri."

"Ya......."

Walaupun Roro tahu bahwa meski Gaara berusaha untuk bersamanya, yang menentukan apakah mereka bisa tetap bersama hanyalah takdir. Namun, dia tetap merasa jauh lebih baik saat mendengarkan anak itu mengatakannya.

Dress Up System in NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang