Perubahan Rencana & Memperluas Luang Lingkupnya

225 46 7
                                    

Ketika sinar matahari pertama bersinar di pagi hari, Gaara bangun hampir bersamaan dengan Roro yang masuk kedalam kamar anak itu dirumahnya.

"Selama pagi Gaara-kun. Sarapan sudah siap."

Tiba-tiba, Gaara meluncur seperti bola meriam kecil dan memeluk Roro dengan erat, membenamkan wajahnya jauh ke dalam perut lembut Roro dengan celemek bermotif bunga diatasnya.

Bangun dan langsung disambut oleh saudara perempuannya dengan aroma makanan yang menggugah selera, Gaara merasakan kesenangan dan kebahagiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Mulutnya terbuka dan tertutup secara tidak tepat, terlihat kebingungan akan apa yang ingin dia ucapkan.

Roro tidak tahu apakah karena penampilan anak itu atau apa, dia merasa hatinya seperti meleleh. Dengan naluri keibuannya yang diaktifkan, dia ingin sangat memanjakan anak itu, tapi hati ibu dengan kulit saudari berkata dengan tergesa-gesa.

"Sarapannya akan dingin. Ditambah lagi, buruk jika kita tidak bergegas karena mungkin ada yang akan curiga dan berusaha merugikan Yashamaru yang telah membantu kita bersembunyi dari pengawasan karena kamu ingin menginap."

"Ah, ya. Apakah Yashamaru datang tadi malam ?"

"Eh..... Untuk apa ?"

"......... Tidak apa-apa, sepertinya aku hanya bermimpi."

Gaara yang selalu menjadi anak baik sangat ingin mendecakkan lidahnya.

Lagipula dia sudah banyak membantu memberikan kesempatan bagi pamannya, tapi Yashamaru selalu berhasil menggagalkan mereka semua.

'Kenapa Yashamaru sangat payah ? Dia bahkan tidak berhasil melakukan kemajuan apapun pada neesan.'

Gaara tidak tahu, bahwa apa yang dia pikirkan sekarang sudah ada di benak semua orang di desa Suna.

Di sisi lain, Roro yang sadar dan cukup peka terhadap apa yang terjadi, bahkan tidak sedikitpun menaruh perhatiannya pada hal itu, dan seperti biasa, fokus serta seluruh konsentrasinya hanya tertuju pada anak-anak asuhnya.

"Ayo buruan makan ?"

"Um... Ayo pergi!"

Setelah sarapan pagi yang menyenangkan, mereka dengan sembunyi-sembunyi menghindari semua mata yang ada disekitar.

Tujuan keduanya adalah rumah Yashamaru, yang merupakan pria lajang dengan satu keponakan yang menjadi satu-satunya orang yang menemaninya tinggal di rumah itu.

Memikirkan wanita pujaannya akan datang ke rumahnya, Yashamaru hampir tidak bisa tidur sepanjang malam dan hanya terus membersihkan debu yang bahkan sudah tidak ada.

Dan tentu saja, jika pikiran penuh dengan hal-hal duniawi disertai penyangkalan pada realita, anda tidak akan dapat berkonsentrasi pada hal lainnya, termasuk fakta yang sudah sangat jelas ada di depan mata.

Orang lain mungkin tidak sadar, tapi Yashamaru yang merupakan pelamar seharusnya sudah sangat jelas akan keengganan Roro pada romansa percintaan. Tapi pria itu bahkan tidak tahu bagaimana untuk menyerah.

"Yashamaru~"

Gaara melompat dari pelukan saudara perempuannya menuju Yashamaru yang masih memegang kemoceng dan lap di kedua tangannya.

***

Pada saat yang sama, di dekat desa Kumo, Kaminari no Kuni (Negara petir) dan merupakan salah satu dari lima negara besar shinobi.

Rise beserta tiga orang yang telah ia dan Eire selamatkan, saat ini sedang mengalami krisis terbesar dalam karir mereka.

Lagipula, meski disebut sebagai pandai besi, apa yang sedang dibuat oleh mereka adalah sesuatu yang sangat jauh berbeda, dan hal itu praktis menyulut emosi paduka ratu di rumah karena kegagalan terus terjadi sampai tanda-tanda akan kemajuan sangat tidak pasti.

Dress Up System in NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang