11

751 131 2
                                    

"Yey ngga terasa ya, hukuman kita sudah mau selesai," ucap Sintia gembira karena masa hukuman mereka sudah mau selesai dan ini merupakan hari terakhir mereka dihukum.

Masih ingat waktu mereka Mos dan berakhir kena hukum?yah, itu yang sedang mereka bahas saat ini.

"Iya ngga kerasa," jawab Kevin ogah-ogahan. Sejujurnya ia sangat malas untuk melaksanakan hukuman ini tapi apa boleh buat, demi menemani ayang, ia harus melawan rasa malas tersebut.

"Sudah-sudah, jangan ngobrol lagi, mendingan kita lanjut kerja, soalnya sudah mau masuk nih," ucap Rai sambil menyapu ruang musik. Iya, saat ini Rai dkk sedang membersihkan ruang musik dengan Kevin yang bertugas membersihkan jendela dan Sintia bertugas membersihkan debu-debu dari alat musik tersebut.

"Iya," jawab Kevin dan Sintia serempak sambil melakukan tugas mereka masing-masing.

Tak lama setelah mereka selesai membersihkan ruangan itu, bunyi bel pertanda masuk pun terdengar.

Kring

Kring

"Yuk kekelas guys," ucap Rai sambil berjalan menuju kelas dan disusul oleh Kevin dan Sintia.

***

"Yang bener lo!!!"

"Kok bisa"

Ucap Sintia dan Kevin serempak dengan kosakata yang berbeda.

"Ngga tau, gimana nih?" ucap Rai panik. Gimana tidak panik coba, tas yang ia pakai tertukar dengan tas keponakannya yang semalam menginap. Mana keponakannya masih TK lagi.

Flashback.

Tok

Tok

"Assalamualaikum," bunyi ketukan dan dibarengi ucapan salam didepan rumah Rai, mau tak mau ia harus membuka untuk melihat siapa gerangan yang bertamu pada malam hari.

Cklek

"Walaikumsalam," ucap Rai sambil membuka pintu dan betapa terkejutnya ia ketika melihat siapa yang gerangan yang bertamu.

"Om Hendri? Deka?  masuk dulu yuk," ucap Rai yang melihat paman dan keponakannya.

"Iya," jawab Hendri sambil masuk ke dalam rumah.

"Siapa dek?" tanya Aldo yang masih fokus sama film layar lebar yang sedang ditayangkan di televisi, katanya si, ''lebih baik menunggu yang gratis walaupun lama."

"Om Hendri pa," ucap Rai sambil berjalan menuju papanya untuk ikut menonton televisi tersebut.

Aldo yang mendengar bahwa adiknya yang duda mampir kerumahnya langsung saja menoleh.

"Ngapain Dri?" tanya Aldo tanpa basa-basi.

"Ini aku nitip Deka ya buat satu minggu, soalnya ngga ada siapa-siapa di rumah."

"Bik Tuti lagi libur, anaknya sakit jadi harus pulang kampung."

"loh ada Hendri? Kapan datangnya Dri?" ucap Prisil yang baru saja keluar dari dapur sambil membawa kudapan.

"Baru aja kak? Oh ya kak, aku nitip Deka ya buat satu minggu soalnya purusahaan aku mengalami beberapa masalah jadi aku harus kesana buat melihatnya," ucap Hendri meminta izin kepada Prisil.

Raisya Nandita [Tamat-belum Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang