23

727 124 4
                                    

"Enak mainnya ya? Sampe ngga tau kalau sudah mau magrib," ucap Ardi yang sudah sendari tadi menunggu adiknya didepan pintu rumah.

"Hehehehe tadi motor aku ngga mau distarter, makanya telat bang," ucap Rai ngeles sambil cengengesan.

"Hm yaudah sana mandi, muka adek sudah mirip kodok soalnya," Ardi menyuruh adiknya mandi, tak lupa dari kalimat perintah itu terselip kalimat ejekan.

"Enak aja, orang cantik gini dibilang mirip kodok."

"Iya deh cantik, tapi sekarang kamu mandi dulu gih."

***

Selesainya mandi, Rai langsung saja turun ke bawah menuju meja makan. Perut Rai serasa sangat berisik karena cancing-cacing yang ada di perutnya pasti lagi berdemo minta makan.

Kriuk

Kriuk

Bunyi perut Rai yang sendari tadi berbunyi.

Sesampainya di meja makan, Rai langsung duduk dengan tenang di kursi sambil melihat makanan yang ada di meja.

Bukannya nggak mau makan. Tapi ia masih sedikit ragu untuk memakan makanan yang ada di meja. Ia takut perutnya dari yang tadinya bergemuruh minta diisi dengan makanan menjadi mules-mules keluar masuk wc. Masih ingat dengan kejadian nasi goreng buatan abangnya? Ya, itulah yang Rai takutkan saat ini.

"Dek kenapa ngga dimakan makanannya?" tanya Ardi yang melihat adiknya belum menyentuh makanan di piring sama sekali.

"Hm itu bang," ucap Rai tak enak untuk menjelaskan.

Ardi yang seakan paham maksud adiknya, langsung saja berkata.

"Makanannya abang beli kok, bukan abang yang bikinin," ucap Ardi yang menjelaskan asal usul makanan itu.

"Eh? Maksudnya adek bukan gitu," Rai berucap tak enak kepada abangnya.

"Iya abang tau, abang cuman ngasih tau dong."

"Sekarang kamu makan gih makanannya, nanti laper lagi," lanjut Ardi.

Rai yang mendengar perintah abangnya sekali lagi untuk makan, langsung saja memakannya.

***

"Alhamdulillah kenyang."

"Alhamdulillah."

Ucap Rai dan Ardi saat selesai makan.
Tak lupa mereka menyuci piring kotor yang mereka gunakan untuk makan tadi.

"Bang piringnya taruh disini aja, adek aja yang cuci," ucap Rai yang melihat abangnya mau beranjak sambil membawa piring kotor.

"Hm yaudah, kalau gitu abang keatas dulu ya," ucap Ardi yang pemit ke kamarnya.

"Iya."

Selepas kepergian abangnya, Rai langsung mengambil piring kotor dan membersihkan.

***

Kricik

Kricik

Bunyi air bertemu dengan piring kotor.

Raisya Nandita [Tamat-belum Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang