18

741 131 5
                                    

psst

Psst

"Vin."

"Kevin!!"

Panggil Rai pelan kepada Kevin. Seperti bisikan makhluk ghaib.

"Apaan si Rai, gw didepan lu juga," jawab Kevin nge gas tapi dengan bisikan juga. Hadeuh dasar dua bocah freak.

"Hehehehe, ngga papa manggil doang si," ucap Rai sambil cengengesan.

"Hadeuh, kamu ini ya," ucap Kevin gemas sambil mengacak rambut Rai.

Rai yang tadinya mau memarahi Kevin langsung meneguk saliva nya karena gugup mendengar suara lain di samping mereka.

Khem

Dehem suara seseorang langsung mengalihkan perhatian Rai dan Kevin dari adegan tatap-tatapan.

"Kalau di sekolah jangan pacaran," ucap Alvin- guru killer yang lagi mengajar di kelas Rai saat ini.

"Kalian berdua maju ke depan dan jelaskan materi yang baru saja saya jelaskan!" ucap Alvin sambil menunjuk Kevin dan Rai secara bergantian.

"Tapi pak..." belum sempat Rai membela diri. Alvin langsung saja menyelanya seakan tak memberi cela untuk Kevin dan Rai untuk berkelit.

"Jelaskan materi nya sekarang atau kalian berdiri didepan bendera, dekat lapangan upacara," ucap Alvin tegas.

Rai dan Kevin langsung tatap-tatapan, setelah tatap-tatapan tersebut mereka berdua langsung maju ke depan. Sesampainya mereka di depan, Rai dan Kevin hanya diam-diam man. Orang mereka dari tadi asik berbisik-bisik, mana tau mereka materi apa yang lagi dijelaskan.

"Kenapa pada diam, ayo jelaskan materi tersebut."

Rai dan Kevin yang disuruh menjelaskan materi itu hanya bisa tersenyum bodoh.

"Kenapa kalian malah senyum-senyum, berdiri di lapangan upacara sekarang!!"

"Tapi pak," belum sempat mereka membantah, suara Alvin langsung saja memotong ucapan mereka.

"Tidak ada bantahan, berdiri di lapangan sekarang," ucap Alvin sambil menekankan kata sekarangnya.

Rai dan Kevin yang tidak mau menambah amukan guru killer tersebut langsung saja menurutinya. Mereka keluar kelas dan berjalan menuju lapangan upacara.

***

"Kamu tadi kenapa manggil aku yang?" tanya Kevin disela-sela mereka berjalan menuju lapangan upacara.

"Ooo tadi aku mau ngasih tau Sintia tadi wa aku, tapi aku belum buka pesannya."

"Iya juga ya, si curut kok kagak masuk."

"Baru ngeh gw yang," lanjut Kevin yang baru ngeh bahwa Sintia belum masuk sekolah.

"Kamu mah, masa sama temen sendiri bisa ngga ngeh," ucap Rai kesal sambil mencubit bahu Kevin aka pacarnya.

Haduh

Haduh

"Sakit yang, jangan dicubit," ucap Kevin sambil pura-pura merintih kesakitan, padahal mah kayak gigitan semut.

"Mana- mana yang sakit, haduh maaf yang, kagak sengaja suer," Rai berucap sambil mebulak-balik tangan Kevin untuk mengecek mana yang bindem akibat cubitannya.

"Ngga merah kok yang."

Kevin yang melihat muka panik pacarnya langsung saja ketawa dan mengacak rambut Rai gemas.

Raisya Nandita [Tamat-belum Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang