06

793 147 6
                                    

Bel pulang sudah berbunyi sendari tadi, kini trio sengklek sedang berada di parkiran. Trio sengklek? Yah, mereka bertiga mendapat julukan itu saat sedang melakukan game tadi.

Flashback

"Eh, Rai, Kevin kalian dah dapet belum puzzlenya?" tanya Sintia saat melihat Kevin dan Rai sedang asik makan di kantin.

"Belum," jawab Rai dan Kevin berbarengan lalu melanjutkan makan mereka yang tertunda.

"Trus kok kalian malah makan si?" tanyanya yang tak habis pikir dengan pasangan satu ini.

"Ya mau gimana lagi coba, lagian gw laper, emang lu kagak mau makan juga Sin?" ucap Rai acuh tak acuh.

"Mau si tapi kan..."

"Udah lah Sin, ngga usah banyak pikir, yang penting perut kita kenyang," ucap Kevin memotong perkataan Sintia.

Karena mendapat bujukan dan rayuan setan, Sintia pun ikut bergabung dengan Rai dan Kevin.

"Jadi nanti kita bawa apa ya? Kan kita belum Nemu puzzlenya?" ucap Sintia setelah selesai makan.

"Tenang, gw sama Kevin sudah punya kok," ucap Rai sambil mengeluarkan puzzle bergambar Upin dan Ipin.

"Kata kalian belum ketemu puzzlenya, nah, ini kok sudah ada?" tanya Sintia yang merasa heran.

"Gw sama Kevin tadi ngeprint di koperasi lalu minta kardus deh sama ibu kanti buat ditempel," ucap Rai yang merasa bangga akan kepintarannya, sehingga dia dan Kevin tidak perlu mencari puzzle.

"Wih pinter beut dah lu pada," Sintia memuji Rai dan Kevin dan mendapatkan sikap yang sombong dari Rai.

"Jelaslah, kita gitu loh," ucap Rai sombong.

"Nyesel gw muji lu pada, yaudah yuk ke podium dah mau habis waktunya," ucap Sintia beranjak dari tempat duduk dan membayar jajanan mereka terlebih dahulu.

***

"Baiklah karena semua peserta sudah kumpul, kakak anggota osis akan melihat hasil puzzle dari setia kelompok," suara mc mengintruksikan acara.

"Loh kok kayak ada yang beda ya, sama puzzle grub kalian ini," ucap Osis yang menghitung puzzle grub Rai dkk.

"Beda gimana kak?" tanya Sintia pura-pura bingung karena takut ketahuan telah berbuat curang.

"Perasaan kita ngga ada buat puzzle gambar Upin Ipin deh."

"Mungkin kakak lupa kali kalau pernah buat puzzle gambar Upin Ipin," Sintia berusaha meyakinkan kakak Osis tersebut.

"Iya kali."

"Eh Boy, kelompok lu dapet berapa puzzle?" tanya teman kakak Osis yang mengawasi Rai.

"Ada 4 nih," ucap Osis yang mengawasi anggota Rai sambil menyerahkan puzzle tersebut kepada temannya.

"Loh, loh, kok gambar kartun semua? kan kita cuman buat puzzle logo sekolah doang."

"Hah? Ngga beres ni," Boy anggota Osis yang mengawasi Rai dkk langsung saja memanggil mereka.

"Kamu, kamu dan kamu, sekarang maju ke depan!" Boy menunjuk anggotanya yang bermain tadi.

Sesampainya didepan, Boy langsung bertanya siapa diantara anggotanya yang telah berbuat curang.

"Siapa yang telah berbuat curang dengan mengeprint puzzle ini?" ucap Boy sambil melihat setiap anggotanya yang menunduk malu kecuali Rai, Kevin dan Sintia yang sudah tidak punya urat malu.

Raisya Nandita [Tamat-belum Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang