28

682 92 4
                                    

Sesampainya mereka di Kalimantan, Rai dan Kevin pun langsung saja menuju warteg. Ya warteg, mereka mau makan dulu, baru deh ngejengukin Sintia.

"Mau kemana dek?" tanya supir taksi yang mereka pesan saat sudah sampai di bandara.

"Ke warteg terdekat aja bang, nanti abangnya tunggu kita ya,"ucap Rai menyuruh supir tersebut untuk menunggu mereka saat nanti makan di warteg.

"Tapi dek..."

Belum sempat abang supir taksi itu bicara, Rai langsung saja memetongnya.

"Nanti kita kasih tips deh buat abangnya,"ucap Rai dan disetujui Kevin.

"Iya bang."

Supir taksi yang mendengar kata tips langsung saja menyetujuinya.

"Baiklah," jawab supir taksi.

***

"Bang mau makan ngga?" tanya Kevin saat mereka berenti warteg.

"Ngga, kalian makan aja, nanti saya tungguin." ucap supir taksi itu dan mendapat protesan dari Rai.

"Ayolah bang, nanti laper loh."

Supir taksi yang terus didesak Rai untuk makan bareng, langsung saja menurutinya. Lagian ia juga sedang lapar.

"Iya."

Kevin, Rai, dan supir taksi itu langsung saja memasuki warteg dan memesan makanan mereka masing-masing.

Tak lama setelah mereka memesan, makanan mereka pun dihidangkan.

"Selemat menikmati,"ucap sang penjaga warung itu, saat menaruh pesanan mereka.

"Makasih," jawab Rai, Kevin, dan supir taksi serempak.

***

"Hm bang asli orang sini kah?" tanya Kevin membuka percakapan.

"Iya, kalau kalian orang mana?"

"Kita asal Jakarta bang, oh iya abang kok jadi supir si."

"Bukannya apa ya, wajah abang tu glowing banget, ngga kayak orang susah soalnya,"lanjut Rai yang tiba-tiba nyeletuk.

"Hahahaha bisa aja kalian, ngomong-ngomong nama kalian siapa?"

"Gw Rai dan ini temen gw namanya Kevin," ucap Rai memperkenalkan diri.

"Ooo nama abang Alvin, panggil aja Al," ucap Al sambil menyulurkan tangan dan disambut Rai dan juga Kevin.

"Rai, ayo kita ngejenguk Sintia." ucap Kevin yang melihat jam ditangannya.

"Ayok dah."

***

"Makasih bang Al, ini uang taksinya." ucap Rai sambil membayar taksi mereka.

"Gw juga makasih, kalau gitu gw kerja dulu ya." ucap Al sambil membawa mobilnya pergi dari area rumah sakit.

"Kev, kamu tau ngga ruang rawat inapnya Sintia?"tanya Rai kepada Kevin.

"Ngga tau Rai."

"Hmm yaudah deh, kita nanya sama resepsionis aja."

Setelah mengucapkan itu, Rai dan Kevin pun langsung pergi ke resepsionis untuk menanya dimana Sintia dirawat.

Raisya Nandita [Tamat-belum Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang