Happy reading!!!💜
Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya...
..............................
#Di dalam toilet
" Neta Felicia Gaurena, gue tandain Lo, berani nyiram gue kaya gini" ucap Clara di bilik toilet
Clara sedari tadi menahan sesuatu yang membuat dadanya sakit
" Stop!! Lo Buat dada gue sakit, Lo mau lukain gue??" ucap Clara sambil memegang dadanya yang sakit napas nya pun terengah-engah, giginya mengerat
" Maaf, tapi lain kali Lo harus ngasih mereka pelajaran, atau gue sendiri yang bakal ngehajar mereka, kalo perlu gue bakal langsung ngulitin mereka satu-persatu " ini yang membuat dadanya sakit, dia menahan jiwa lain yang ingin menguasai raganya
" Gue masih bisa tanganin ini Aksha, Gue gak lemah" Areksa tidak lemah, Areksa bisa berkelahi bahkan mungkin pria di hadapannya tadi bisa menjadi samsak baginya, tapi semuanya harus dia tahan, semuanya tidak akan selesai jika dengan emosi dan amarah
" Gue tahu itu, tapi Lo terlalu banyak berpikir Areksa Laurels Primily Dwiantara. "
" Lo pasti tahu gue!!, kenapa gue banyak berpikir dari pada bertindak"
" Membuat mereka menyesal??"
" Hemm " jawab Clara singkat sambil membasuh wajahnya
" Areksa mereka perlu dikasih pelajaran!!"
" Lo selalu ngomong kaya gitu, Lo selalu bilang bakal ngasih mereka pelajaran tapi kenyataanya Lo malah ngasih mereka kematian AKSHA" ucap Clara menatap lurus pantulan dirinya di cermin, Areksa tidak percaya yang namanya pembelajaran jika itu Raksha yang melakukannya, karena setelahnya Areksa harus mencari alibi untuk menutupi kematian seseorang yang telah Raksha bunuh.
" Karna kematian itu pelajaran dan pilihan yang paling tepat, mereka yang nyakitin Lo pantas mendapatkan itu" iya itulah Raksha, mungkin dia tidak mengerti dari kata pelajaran!! Memangnya Setelah mati pelajaran apa yang mayat itu dapatkan??
" Itu menurut Lo , asal Lo tahu, ada yang lebih menyakitkan dari pada tetesan darah dan kematian, contohnya cucuran air mata yang berlarut-larut?? Tidak perlu mengotori tangan kita, karna mungkin mereka akan pergi ke sisi tuhan dengan sendirinya!!"
Clara tersenyum menetap dirinya sendiri di cermin, mereka bukan sedang berurusan dengan Clara kali ini, tetapi Areksa!!, bahkan sahabat-sahabatnya dulu sering menyebutnya iblis bertopeng, wajah, ekspresi dan perilakunya sulit di tebak karna tertutup dengan aura positif
" Kalo Reyhan ada di sini dia pasti setuju sama pendapat gue Ar"
" Dan kalo bang Devan ada di sini dia pasti sependapat sama gue Asha"
" CLARA" panggilan dari luar bilik toilet mengagetkan Clara, Clara pun segera keluar
" Kakak manggil saya??" tanya Clara, dia memanggil wanita itu kak karna di seragam sekolahnya tertera kelas 12
" Iya....Nih seragam ganti kamu dari Gelvan, cepetan ganti, nanti masuk angin katanya" Clara menerima sodoran Tote bag berisi seragam itu
" Ya udah gue cuman mau nganterin itu doang, gue balik" ucap wanita itu pada Clara
" Makasih kak" ucap Clara
" Hemm" jawab wanita itu lalu keluar dari toilet
Clara sempat terdiam melihat wanita itu, kenapa melirik sekitar sebelum keluar, tetapi clara tidak peduli, Clara pun kembali masuk ke dalam bilik untuk mengganti seragamnya yang basah dengan senyuman yang terpancar jelas di wajahnya, dia senang bukan hanya perasaan Areksa tetapi mungkin dari perasaan si pemilik raga juga
setelah mengganti pakaiannya Clara kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran berikutnya
Saat masuk ke kelas semua mata memandangnya penuh selidik, tetapi Clara tidak menghiraukan itu dan langsung duduk di bangkunya, sedangkan bangku di sampingnya dan 2 bangku di depannya kosong, pria yang terlibat adu cekcok dengannya di kantin Tadi mungkin tidak akan mengikuti pelajaran karna sebelum ke kelas tadi, Clara melihat Deon membawa beberapa minuman botol menuju rooftop sekolah, sepertinya mereka akan membolosSekarang dia sedang mengikuti pelajaran bahasa Indonesia, benar-benar aneh pikirnya untuk apa belajar bahasa Indonesia, dia sudah lancar bahasa itu sejak lahir, apalagi gurunya menjelaskan seperti sedang mendongeng, membuat Clara bosan dan jadi mengantuk, padahal dia baru saja dari toilet membasuh wajahnya tapi jangan salahkan Clara salahkan saja gurunya, suruh siapa dia malah mendongeng bukan mengajar
Dia tidak bisa menahan kantuk itu, jadi dia memilih untuk tidur, dengan menyembunyikan wajahnya di tumpuan tangan di atas meja
Bu Tanti Yang melihat itupun marah " CLARA" teriak Bu Tanti sambil menghampiri bangku Clara dan
PRAK
" GOBLOK" spontan Clara karena kaget guru itu menggebrak meja
" Clara kamu tidak sopan sekali berkata kasar kepada guru" ucap guru itu marah
" Bukan salah saya, suruh siapa ibu ngagetin saya, ibu mau saya jantungan terus masuk rumah sakit, memangnya ibu mau tanggung jawab" ucap Clara masing berusaha mengumpulkan nyawanya
" Loh kenapa jadi kamu yang marah-marah sama saya" ucap Bu Tanti mengerutkan keningnya
" Ibunya yang banyak ngomong, napas ibu bau naga tau gak" jujur Clara
" Sembarangan kamu, keluar dari kelas saya, kamu tidak boleh mengikuti pelajaran saya" muridnya satu ini membuat dia kehilangan kesabarannya
" Dari tadi kek Bu, Awas ibu ngalangin jalan saya" Guru itu melebarkan matanya, melotot, dia kira anak itu akan meminta maaf kepadanya tetapi malah benar-benar menuruti perintahnya yang tadinya hanya basa-basi
" Dasar anak kurang ajar, udah semuanya kita lanjut kan pelajarannya jangan hiraukan dia" napas guru itu terengah-engah dia sangat emosi jangan sampai dia jadi mempunyai riwayat darah tinggi setelah ini
Clara sekarang berada di kantin menyedot es tehnya sambil memainkan handphone
" Bolos??" Tanya seorang pria yang tanpa ijin duduk di sampingnya
" Enggak, tadi gue di suruh gurunya keluar" ucap Clara datar dan tak lepas dari handphone dan mulut yang menyedot es teh
" Kenapa??"
" Karena tadi gurunya ngagetin gue waktu tidur, terus gue gak sengaja bilang GOBLOK, eh gurunya marah-marahin gue, napasnya bau naga ya gue jujur aja sama dia gue bilang
' Napas ibu bau naga' dia makin marah terus nyuruh gue keluar" jelas Clara dengan polosnyaKeynard terkekeh mengoyak rambut Clara gemas
" Ihhh Lo apa-apaan dah, rambut gue jadi berantakan"
" Sini" keynard membalikan tubuh Clara agar menghadap kepadanya, dia merapihkan rambut Clara lembut
" Cantik"
" Apa??,,, Lo bilang apa barusan??"
" Lo cantik "
" Oh itu jelas, gue emang cantik sejak lahir"
" Tingkat Kepedean Lo patut diacungi jempol"
" PD itu harus apa lagi kepedean nya berdasarkan kenyataan" Keynard tersenyum
" Gue mau bolos, mau ikut gak??" Tanya Keynard
" Bolos?? Boleh juga, bosen gue belajar, Ayo dah gas keun" jawab Clara
Setelah mendengar jawaban Clara Keynard Manarik tangan Clara lembut dalam genggamannya
" Yaelah gak usah pegangan tangan juga kali kaya mau nyebrang aja "
Seseorang diam-diam mengepalkan tangannya melihat kedekatan mereka....
...................
*
*
*
*
*
Jangan lupa vote dan tinggalin jejak komen sebanyak-banyaknya, makasihh🤩🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI QUEEN JEROS
De Todo[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] ......... Teka-teki, fuzzle Queen Jeros bukan berarti dia adalah pemimpin suatu gank bukan juga kekasih seorang ketua Genk motor tapi julukan itu diberikan oleh sang Abang, Queen Jeros itu bagaikan berlian yang harus dijag...