Sepulang Sekolah " 1 "

90 76 55
                                    

Kala itu matahari nampak terik. Seluruh insan bekerja sesuai dengan kesibukannya. Bercumbu dengan kekacauannya masing-masing. Tak seramai kota namun tidak dengan fikirnya. Penuh dengan beban masalah hidup dan segala carut marut yang ada di depannya.

Para petani yang menjalar tangannya disela-sela padi untuk dipanennya, orang-orang dalam dinas yang katanya sedang sibuk mengurusi urusan masa depan orang, para guru yang sibuk mengajari ilmu untuk siswa-siswinya. Juga tentang para pengemis di jalan-jalan yang sampai detik ini belum makan.

Dititik ini harusnya manusia bersyukur atas apa yang telah ia dapatkan dari Tuhanya. Dengan kesibukannya, dengan letihnya, jatuh, bangun, yang suatu saat nanti akan membuat pengalaman yang berharga.

********

Kringgg

*********

Kalut panas masih menyelimuti sekolahku. Jam menujuk pukul dua siang. Manakala setiap siswa yang melakukan orientasi sudah waktunya dipulangkan. Dengan senyuman manis ku bangkit mengangkat tasku. " Yeah akhirnya terbebas dari kakak kelas jahat wkwkwk " helu nafasku lega.

Namun....

Belum berhenti aku mengerutkan senyum itu lagi....

" EITS...... Tunggu.... Siapa yang nyuruh kalian Berdiri. " Bentak Seno.

" Jeng... Jeng.... Waktunya sesi Pengakuan Dosa. Tepuk tangan dong " Ujar ceria Hendro.

" Ha ??? Apa pengakuan dosa ??? " Seru seluruh kelas

Riuah anak-anak terkejut. Dengan penuh fikir menakutkan yang bergelayutan di otak. Gilakkkk.... Apaan lagi. Kog tiba-tiba gua jadi gemeter. Darahku berdesir cepat.... Ah... Gak mungkin gara-gara kaos kaki pink kan ??? Batinku. " Bagi yang tadi merasa mempunyai kesalahan di hari Masa orientasi pertama termasuk Kedisiplinan, kelengkapan atribut dsb silahkan maju ke depan " tegas Seno. " Langsung saja yok ... Gratis tanpa dipungut biaya wkwkwk... Mana yok yang katanya pemuda Indonesia berani dan bertanggungjawab wkwkwk " kata Hendro sambil cekikikan. Aku kemudian menatap tajam ke arah Pangeranku yang amat tampan. Dia tersenyum licik kemudian berkata " Kalau tidak Jujur akan ku tarik tanganmu ke depan. Dan konsekuensinya hukuman akan semakin berat ".

" AYO GAESSS.... SIAPA ???

Satu.... !!! " Tegas Hendro.

" Dua..... " Timpal seno

" Saya " aku mengacungkan tangan. Dengan mata ketakutan dan kepala menunduk.

" Maju atau mau dijemput kamu ??? Manja banget. Udah dikasih kesempatan dari tadi. " Ketus Bayu.

Sedikit kaget dengan perlakunya kepadaku. Kenapa itu sangat berbeda dengan tadi pagi Pangeranku ?? Baiklah oke kalau itu yang kamu mau. Aku akan maju dari sini dan mulai Dari sini cukup tau aku tentang kamu.

" Lemot " Bayu mendekatiku kemudian menarik tanganku dengan kasar sampai ke depan papan tulis. Disambut teman-temanku yang saling tertawa.

" Ahhh... " Keluhku panjang. Gilak kuat banget nih anak. Mentang-mentang tanganya besar. Bisa seenak jidatnya narik-narik anak orang.

" Liat teman kalian yang kurang disiplin ini. Dia telat 15 menit tadi. Teman-teman sudah berbaris upacara namun dia baru datang " jelas Bayu.

Sayap-Sayap CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang