APA ???

39 48 17
                                    

Rintik hujan Sore menyihir mata. menyebabkan kantuk yang amat dalam. Aku menguap berkali-kali sehingga langsung membenamkan badanku pada sebuah ranjang reot ' kretek ' bunyinya melenguh ketika dipan tersebut ku tumpangi bersama Nenek. Beruntunglah masih bisa jadi tempat buat tidur di saat Malam menyerang.
Ku membalikan badanku merubah posisi berhadapan dengan Nenek. Terharu melihatnya, rambut hitamnya sudah habis dimakan usianya yang berkepala enam. Namun semangatnya tak mengenal panas teriknya matahari bahkan hujan badai diterjang habis. Di usia se Rentah itu beliau masih sering menghabiskan waktunya di Sawah kepunyaannya.

" Nak, Kamu ada masalah di sekolah yah ?? "
" Ngg... Ngak Nek "
" Jangan Bohong pada Nenek. Aku tidak pernah mengajarkan cucunya berbohong kan ?? "
" Iya Nek... Tapi.. "
" Tapi apa ?? Ada yang ganggu kamu yah ??? Cerita aja sama Nenek "
" Iya Nek. Dia adalah Dhea satu Dusun sama kita. Anaknya Pak Wito itu. Dia menyebarkan Aibku di sekolah nek. Padahal aku sama sekali tidak menyentuhnya "
" Terus ?? "
" Dia tidak hanya mengejekku namun. Banyak kekerasan fisik yang ku alami. Semakin lama Dhea makin banyak menghasut teman-teman agar membenciku. "
" Tapi... Kamu ingat kan pesan Nenek ?? Jangan sembrono menggunakan Buku Deary istimewa itu !!! Karena sebelum kamu menemukan pasanganmu kamu akan menghadapi kebahagiaan dan kesedihan di waktu yang bersamaan "

Terkejut ku mengangkat kedua Alis. Mengingat semua kejadian yang ku alami setelah ku Menulis di Deary " Sayap-sayap patah ". Sebuah kejadian ajaib yang entah langsung terjadi ataupun tidak. Namun yang pasti semuanya memang diwujudkan oleh Buku istimewa tersebut.

Perihal aku menginginkan ketemu dan berlarian dengan Kak Bayu dan Kak Irfan, terwujud. Kedua, Aku meminta agar aku cepat berangkat ke sekolah saat Rantai Sepedaku putus waktu pagi itu. Terakhir ketika berharap Dhea mendapatkan hal yang setimpal atas perbuatannya selama ini. Dan berakhir dengan tangannya yang panas ketika menyentuh Buku Deary istimewaku.

" Baik Nek Terimakasih "
" Ingat sesuatu Nak. Kamu tidak bisa mengharapkan Jodoh, rejeki dan kematian dari buku itu. Katena Tigal hal itu mutlak dikaruniai oleh Tuhan. "
" Terimakasih Nek.. Angel akan lebih berhati-hati lagi "

Nenek memeluk tubuhku yang lemas. Aku menangis terbenam dalam pelukannya. Melihat betapa sayangnya seorang nenek kepada cucunya. Seandainya Ibu juga meberikan kasih sayangnya sama. Pasti aku akan merasakan kasih sayang lengkap dari kedua orang tuaku.

********************

" Angel.... Bangun..... "

Teriak Ibu dari arah Luar Rumah. Aku tersenyak bangun dari ranjang sembari mengucek-ucek mataku. Padahal jarum jam menunjukan pukul sembilan malam. Namun entah kenapa Ibu membangunkanku tiba-tiba. Dengan terhuyung-huyung aku berlari ke depan untuk menemui Ibuku.

" Iya Mak ada apa ??? Maaf tadi aku tidur sama Nenek "
" Ini kenapa Rokku Robek??? Baju kamu juga kucel semua setiap habis sekolah "
" Ma... Maaf Mak... Biasanya terjatuh di lantai sekolah. Soalnya licin. Yang robek itu... Hmmmm... Kecantol paku waktu ada praktek di Lab Ipa sekolah "
" Kog Bisa kecantol ??? Ini bagaimana ceritanya?? "

" Hmmm... Anu... "

Dari kejauhan ada pria tambun dengan sendawa besar khasnya. Seakan mendengar percakapanku dengan Ibu. Tak lama kemudian dia menyabar jawabanku dengan penuh yakin. " Paling tawuran Mak " ucap nyinyir Yanto. " Apa Benar itu Angel ??? Kamu tawuran ?? " Tanya Ibu. " Jangan pedulikan Dia Mak !!! Aku benar-benar tidak sengaja melakukan ini !!! " Mataku berbinar memohon. " Aneh banget ??? Disekolahkan di Sekolah favorit malah kerjaaanya main terus. Tawuran kan Loe ?? Mending jangan di sekolahkan saja Mak " Yanto tertawa kecut. " Apasih ?? " Aku mendorong Tubuh Yanto. " Apa gak terima kalau Loe memang begini?? He dengerin Gue... Gue juga pernah Muda. Tawuran udah jadi makanan sehari-hari. Tapi Ingat Loe itu cewek. " Geram Yanto sambil mencengkram Kerah Bajuku.

" Oke Sudah.... Paham... Angel ingat... Mak Bapak susah payah cari uang. Kalau kau terus menerus begini Akan ku pondokan kamu di Kecamatan sebelah biar gratis. Nanti kamu bisa bantuin mengurus pondok buat uang jajanmu. Mak gak mau tauh yah !!! " Ucap Ku terakhir membuatku berlari menutup Pintu.

Dari celah-celah pintu aku masih menagis terharu. Melihat Yanto kali ini memenangkan hati Ibu.
" Darimana Nak kog baru pulang ?? "
" Biasalah dari warung. "
" Kamu ini kog tiap hari ke warung. Ngapain aja ?? "
" Biasalah ada bisnis kecil-kecilan. Mau ada proyek garap bangunan di Rumahnya Bu Lurah "
" Owalah lumayan buat Uang jajan sekolah Anakmu "
" Alhamdulillah Mak. Kemungkinan besar juga Aku mau diajak mandorku garap perumahan di Cerme tapi ndak tau kapannya ?? "
" Iya kah ??? Wih keren kamu memang anak yang membanggakan tidak seperti adikmu "
" Yah jelas... Meskipun gak lulus SMP. Tapi aku bisa bekerja loh. Toh, ngapain sekolah tinggi-tinggi kalau endingnya bekerja, Mak "
" Tau juga gimana adikmu kalau udah nekat "
" Halah itu urusan nomor kesekian "
" Sebagai Ibu yang baik masa menolak kesenangan anaknya buat mengejar pendidikannya nak ?? "
" Mending suruh jadi pelayan di Warung " podo moro " aja Mak. Dengar-dengar disitu segalanya difasilitasi dari uang jajan, makeup dan makan. Bahkan banyak yang darisitu langsung dapet suami polisi "
" Woow... Kalau gitu Bagus. Bisa Tajir melintir kita Nak. "
" Ya jelas dong Mak "
" Baik nanti akan ku Obrolkan sama Dia "

Geram ku gebrakan pintu reot dari kayu itu berkali-kali sembari mengumpat Yanto. " Jangan dengarkan Iblis laknat itu Mak ?? Dia hanya menghasut. Dasar anak kurang bersyukur " kesalku. " Apa kau bilang??? Halah pada dasarnya perempuan iku di dapur. Gausah tinggi-tinggi deh mimpinya. Nanti kuatirku jatuh ?? Apalagi seh dengar-dengar kamu mau jadi Artis sinetron wkwkwkwk " ledek Yanto dari Luar. " Biar wekkk.. daripada kamu gak punya cita-cita.... Kerjanya siang malam cuma ke Warung Bang Panji. Gak dapet untung malah buntung ". Yanto bergegas mencoba membuka pintu namun ku menghalanginya dengan sekuat tenaga dan berhasil ku kunci pintu dari dalam.

" Awas saja Loe nanti !!! Habis Loe Gue buat. "
" Weeekkkm mampus ku kunci Di luar ekwkwk "
" Bangsatttt... "
" Sana tidur dihutan... Kamu cocok tidur di hutan bebas. Biar enak bisa semaunya sendiri "
" Keluar ... Buka pintunya.... Cewek tapi kelakuannya kayak cowok. Beraninya menentang Abangnya sendiri "
" Kamu bukan Abangku... Aku gak punya "

" Sudah ayok masukk.... Angel buka pintu gih " aku membuka pintu dengan perlahan. Langsung ku berlari ke arah kamar Nenek. Sehingga Yanto tidak bisa mengejarku. Deru nafasku kacau tak beraturan sehingga membuat Nenek tertawa kecil. Habis itu aku memeluk tubuh nenek. Aku yakin Monster itu tidak akan masuk ke kamar ini. ' Ayo masuk Yanto kalau kamu mau dicoret dari KK ( kartu keluarga) wkwkwk ' batinku teriak.

Hari lengkap sudah malam dengan perdebatan yang tidak jelas konsepnya. Otak Ibu yang selalu bertuliskan ' uang ' itu semoga tidak tergiur dengan apa yang dikatakan monster biadab itu. Karena aku tidak mungkin mengorbankan pendidikanku demi pekerjaan yang sama sekali tidak aku inginkan. Angel masih ingin sekolah, meskipun seorang wanita aku juga butuh masa depan yang cerah.

Sayap-Sayap CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang