Pagi kali ini aku sudah tak bisa menulis deary indah. Namun buku kecil curahat hatiku itu akan selalu ku bawa pada tas punggung yang kusam ini. Berwarna coklat namun bagiku tetap masih layak di pakai. Meskipun tidak bagi orang lain.
Seperti pagi biasa aku mengayuh sepedaku dengan kencang melaju menuju jatung sekolah tercinta. Namun belum separuh jalan aku tiba-tiba disambut gerimis yang diam-diam membasahi punggungku. Terkejut, akupun langsung menepih ke sebuah rumah yang ada di sebrang jalan. Ku liat rumahnya lebih reyot dari rumahku mungkin karena tidak ada penghuninya. Sekitarnya ditumbuhi semak belukar lebat. Disampingnya ada sebuah KUD ( Koperasi Unit Desa ) yang masih tutup.
Kembali melihat handphone. tertera pada layar sudah menunjukkan pukul 5:50. Namun kali ini aku tidak boleh telat lagi. Gusarku melihat gerimis berubah menjadi hujan yang semakin deras. Dingin menyergapku sekejap, Aku merangkul kakiku dan duduk. Berlindung sepeda aku memdekap tasku erat-erat." Butuh pelukan ??? " Tanya cowok kurus tinggi dengan tanggan yang diulurkan kepadaku. Sontak ku terkejut membuka wajahku yang pucat pasih karena kedinginan.
" Kak Irfan ?? "
" Angel ?? Kamu kedinginan. Lebih baik kamu pakai jacketku. Sebentar yah !!! " Dia melepas Jas hujanya dengan sigap.
" Gausah Kak... Biar saja. Aku udah kebiasaan kedinginan. "
" Halah.... Tak apa. Aku tadi juga sebenarnya gak mau pakai jacket tapi Ibuku memintanya. "Tanpa berfikir panjang Kak Irfan dengan tatapannya yang istimewa. Akhirnya luluh membujukku untuk memakai Jacket yqng tadi dikenakanya. Lesung pipi itu selalu muncul disaat yang tidak tepat. Bibirnya yang merah mengoda basah kuyup karena hujan. Kulit wajahnya yang sedikit pucat karena kedinginan membuatnya mirip vampir. ' Duh Pangeran Imut... kalau kamu jadi Vampir Mau dong adek digigit !!! ' Batinku memberontak.
" Udah Gini kan Lucu " goda Kak Irfan.
" Ihhh... Iya kan udah ku Bilang hufs " sembari melihat pergelangan tanganku yang tengelam oleh Jacketnya.
" Ekwkwkwkk... Sumpah Lucu Angel. "
" Mana ada... Tanganya kayak putus... Apalagi ini Jacketnya malah kayak gaun "
" Udahlah dipakai aja. Benar-bentar " Kak Irfan mengualkan Ponsel dari sakunya.Cekrekkkk
" Ihhh.... Hapus.... Hapus gak Kak !!! "
" Gak... Gak mau... Foto ini bakal Ku simpan Biar nanti jadi pajangan di Kamar. "
" Ha ??? Tapi jelek... Gak mau ??? "Susah payah aku merebut ponsel Kak Irfan. Dia memegamg HP di tanganya yang sedang di acung-acungkan ke atas. Dengan terpaksa aku harus meloncat-loncat agar bisa menggapainya. Namun sampai seratus kali lompatan usahaku sia-sia. Disisi nafas yang tersisa aku kembali mencoba meloncat dengan penuh tenaga. Dan.......
Srettttttt
Aku terpeleset jatuh kebawah. Dengan sigap Kak Irfan menangkap Tubuhku yang Berbobot 42 kg ini. Aku saling tatap dengan Kak Irfan nafas kita bertaut dalam tempo irama hujan pagi. Aku melihat bagaimana manik mata cokelatnya menyihir seperti sedang bersama pangeran yang ada dalam disney. Lesung pipi itu tidak bisa diceritakan lagi.
" Mau kah kau jadi Istriku tuan putri ??? "
Tanpa tersadar kepalaku dengan polosnya menganguk-anguk. Cukup Lama aku menatap matanya tanpa bisa beralih.
Tiin... Tin.... Tin......
Sebuah klakson sepeda motor ninja Hitam terpampang membuat Kak Irfan segera melepaskan pelukan hangatnya. Sesosok Cowok tinggi dengan badan tegap Atletis itu dengan amarah memberi klakson lagi sebanyak sepuluh kali. Aku bingung awalannya siapa yang tersembunyi di balik helm dan jacket hitam itu yah???
![](https://img.wattpad.com/cover/328888927-288-k246253.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap-Sayap Cinta
Fiksi RemajaAngel cewek belasan tahun terbilang usianya. lahir dari keluarga dengan ekonomi yang kurang memadai. disisi lain dia harus berjuang keras demi pendidikannya. Ia terjebak dalam sebuah kisah cinta. ia tidak bisa memilih mana yang akan ia jadikan sepa...