'365' .27

101 12 5
                                    

Happy reading
Sijak!!
.
.
.

Di pagi hari Kyungsoo bangun terlebih dulu dan melihat Jihyun yang masih tidur dipelukannya, karena gemas akhirnya dia mencium pipinya. Jihyun bergerak pelan tapi untungnya tidak terbangun.

Tidak ingin menganggu Jihyun yang terlihat pulas akhirnya Kyungsoo beranjak untuk mandi lalu membuat sarapan untuk mereka.

Kandungan Jihyun yang mulai membesar membuatnya sering mengalami keram dan kesulitan tertidur ketika malam.

Jihyun tidak pernah mengeluh tetapi Kyungsoo sebagai suami siaga selalu peka dengan keadaan Jihyun.

Dia bahkan rela terjaga semalaman untuk mengelus perut Jihyun karena Jihyun merasa nyaman dan bisa tertidur jika begitu.

Kyungsoo juga sudah mulai melarang Jihyun melakukan pekerjaan rumah. Tapi karena Jihyun terkadang bosan berdiam diri akhirnya dia melakukannya dengan diam-diam. Karena dia tau suaminya pasti lelah mengurus pekerjaan, dirinya, dan juga rumah.

Baru saja Kyungsoo ingin pergi ke kamar membangunkan Jihyun, Jihyun sudah lebih dulu menghampirinya ke dapur lalu memeluknya dari belakang.

Kyungsoo tersenyum dan mengelus tangan Jihyun yang bertengger di perutnya.

"Good morning." Katanya.

"Morning." Balas Jihyun.

"Tidurmu nyenyak?"

"Hm. Mian aku membangunkanmu semalam."

"Kau ini bicara apa? Aku tidak merasa terganggu sama sekali." Lalu Kyungsoo memutar badannya menghadap Jihyun.

Jihyun mengusap pipi Kyungsoo. "Gomawo." Sambil tersenyum.

Kyungsoo mencium tangan Jihyun yang ada di pipinya. "Perutmu sudah tidak keram lagi? Dan tidak mual lagi kan?"

Jihyun mengangguk. "Gwenchana."

Lalu merendahkan sedikit wajahnya ke hadapan perut Jihyun. "Baby soo, jangan terlalu merepotkan eomma ya sayang." Lalu menciumnya.

Jihyun mengusap rambut Kyungsoo sambil tersenyum. Di selalu bersyukur mendapat suami pengertian seperti Kyungsoo.

***

"Oppa, kenapa terus menatapku seperti itu. Kau tidak makan?"

Kyungsoo tersenyum. "Dengan melihatmu saja aku sudah kenyang."

"Berhentilah menggombal kau akan menjadi seorang ayah."

"Memangnya kenapa? Aku kan hanya menggombal pada istriku bukan pada wanita lain."

"Jangan-jangan kau pernah ya?"

"Mwo? Tentu saja tidak sayang."

"Awas saja jika kau berani. Aku akan.." Jihyun menggantung kalimatnya lalu berpikir sebentar.

Kyungsoo tersenyum. "Akan apa?"

"E.. akan... menggilingmu dengan batu tepung."

Kyungsoo tertawa. "Kiyowo." Lalu mencubit pipi Jihyun.

"Wae? Aku serius tahu."

"Aku juga serius Jihyun-ah kalau aku benar-benar mencintaimu."

Si Fueras Mia; Wonshim(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang