KB II - Keluarga Bratasena X Menantu Pria (Papa and Akbar) 9

1K 16 0
                                    

KB II - Keluarga Bratasena X Menantu Pria
(Author and Akbar Side - Papa and Akbar Story)


Risjad yang baru saja pulang dari honeymoon nya kini menyempatkan diri ke rumah Papa untuk menengok keadaan Papa karena ia belum sempat bertemu pasca kejadian yang menimpa Papa itu. Di dalam sana ia bertemu dengan seluruh saudaranya bersama sang ipar, terkecuali Roman yang masih berada di Surabaya. Sebentar ia saling menyapa dan langsung bergabung mengobrol bersama Papa di halaman belakang dimana sudah ada Rasyid dan Akbar, suami dari Rubini.

"Nah ini nih yang baru pulang honeymoon, gimana bro? Langsung jadi gak?" Peluk Akbar saat melihat Risjad yang baru keluar pintu.

"Hahaha. Ga tau nih, liat ntar aja. Toh kami juga masih belum ada obrolan." Senyum Risjad sambil turut menyambut pelukan Akbar.
"Pa, gimana Papa? Lukanya masih sakit?" Begitu selesai, Risjad langsung menyapa Papa dan menanyakan kabarnya.

"Aman, udah ngering. Hebat emang obat Cina itu apa namnya susah banget dilafalinnya." Kata Papa tersenyum happy.
"Nih liat sendiri, bener-bener kering. Cuma sisa gatel aja tapi kan ga boleh digaruk ya." Papa secara langsung melepaskan kaosnya menunjukan bekas lukanya itu pada kami bertiga.

Rasyid dan Risjad yang sudah melihat luka Papa berkali-kali karena foto syur Papa yang sering dikirimkan diam-diam di group hanya tersenyum kecil. Sedang Akbar yang mungkin baru melihat dengan jelas penampakan luka Papa mulai terkesima. Ia seperti terkejut, mungkin baru kali ini pula ia melihat tubuh Papa tanpa baju.

"Eh bener Pa, udah kering lukanya." Takjub Akbar.
"Btw, itu luka Papa bukannya keliatan jelek, tapi kok malah bagus ya di badan Papa? Kaya pas gitu, mendukung badan Papa yang masih oke." Lanjutnya kagum.

"Hehe. Tentu dong Bar." Kali ini Papa berpose memamerkan bicep dan dadanya yang nampak masih kencang.
"Mungkin kalo Papa ga raijn olahraga bisa lebih parah bekasnya. Kamu tuh, mulai olahraga lagi sana. Jangan mentang-mentang udah nikah aja terus ga ngerawat badan. Padahal dulu badanmu juga berototkan? Sekarang kok udah penuh lemak gini." Ledek Papa pada menantunya.

"Iya gimana Pa hehe. Masakan anak Papa enak-enak terus." Balas Akbar tersipu malu.

"Gak bisa jadi alesan itu! Coba sekarang buka bajumu, Papa mau liat badanmu." Rasyid dan Risjad langsung melirik Akbar antusias.

Dengan sedikit ragu, Akbar lalu membuka kemeja yang ia pakai. Badan kekarnya kini terlihat meski sudah tak sekering dulu saat masih berpacaran dengan Rubini. Papa kemudian menyuruh Rasyid dan Risjad membuka bajunya sekarang, ia mau membandingkan bentuk tubuh kedua anak lelakinya dengan menantunya ini. Segera saja Rasyid dan Risjad menuruti permintaan Papa dan telah meloloskan bajunya. Kini keempat pria dewasa ini telah sama-sama telanjang dada, saling memamerkan tubuh mereka yang benar-benar masih terjaga ke-atletisannya.


Tiba-tiba saja Rubini keluar ke halaman belakang bersama Mama dan melihat suami beserta anggota keluarga pria nya sedang sama-sama bertelanjang dada.
"Eeeh?! Kalian pada ngapain hey?!" Pekik Rubini mendapati pemandangan itu.

Mama yang turut melihat hanya tertawa sambil menepuk pundak Rubini.
"Halah, udah biasa itu. Papa mu baru mulai ngegym lagi kan setelah vakum berapa lama. Pasti ia mau pamer dan nyuruh anak-anaknya ikutan ngegym. Tuh, om mu, si Reno aja sekarang juga jadi ikutan ngegym gara-gara Papa." Jelas Mama yang membuat Rubini geleng-geleng kepala.

"Ah dasar para pria ini. Udah ayo kita pergi makan di luar. Mas Akbar, tuh anakmu rewel minta digendong Papa nya." Ujar Rubini yang langsung menarik tangan Akbar masuk ke dalam rumah.

– – – –

Papa membuat janji pada mantunya ini, bertemu di rumahnya untuk berolahraga bersama. Sebagai seorang menantu yang baik, Akbar pun menuruti perintah Papa, sedang Rubini diminta untuk mengajak Mama juga anaknya berjalan-jalan selagi ia dan Papa berolahraga di rumah. Sesampainya di rumah, ternyata sudah ada mas Rasyid dan Risjad yang hadir mengikuti olahraga bersama ini.

Setelah para wanita ini pergi, langsung Papa menggiring ketiga anaknya ke halaman belakang untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu. Olahraga dimulai setelahnya dengan kegiatan calisthenic dan repetisi yang benar-benar menguras tenaga. Hingga baru 30 menit mereka berolahraga, Akbar sudah kewalahan mengikuti berbagai macam gerakan yang dipimpin oleh Papa.

"Stop Pa, time out. Kita break dulu ya Akbar ga kuat Pa." Ucap Akbar sambil terduduk.

"Kamu sih udah lama ga olahraga jadi gini kan Bar." Jawab Papa yang menghentikan latihannya.
"Risjad, coba kamu ambilin minuman di kulkas. Kasian itu iparmu udah kelelahan." Wajah Akbar sedikit memerah, ia malu karena kedua iparnya ini memang tak menunjukan rasa lelah yang lebay seperti dirinya sendiri.

Tak lama Risjad membawa empat botol minuman kemasan dan diberikan kepada Akbar terlebih dahulu. Segera Akbar membuka botol tersebut dan menghabiskannya dengan cepat. Namun, bukannya merasa segar, malahan sekarang Akbar merasakan pusing...

– – – –

Akbar Side,

Anjing! Kenapa kepala gue pusing banget sekarang? Masa gue bener-bener kecapekan abis olahraga doang? Emang gue akuin latihan Papa ini gila berat banget, gue yang udah dua tahun ga olahraga bisa sampe ngos-ngosan gini. Tapi kok bisa-bisanya sekarang gue jadi tambah pusing gini? Tapi gue melihat Papa, mas Rasyid, dan Risjad masih baik-baik saja, masih santai ngobrol sambil ngadem. Anjing! Bikin malu aja Bar.

"Aaahh.. Pa, mas. Ini kok gue agak pusing ya sekarang?" Kata gue kepada saudara ipar dan mertua gue.

"Kecapekan kamu? Nih minum air dulu." Kata Papa memberikan botol kemasan minuman isotonicnya yang sudah ia buka dan segera gue tenggak habis semuanya.

Bukannya jadi lebih baik, malah gue merasakan makin pusing saja. Kali ini gue sadar betul, pusing yang gue alami sekarang layaknya seperti gue mabuk alkohol, atau bahkan lebih. Ini gue bisa bilang gue ngefly.
Bangsat! Kenapa nih?

"Masih pusing kamu Bar?" Tanya Papa mulai memegang pundak gue.

"Iya nih Pa. Ga tau kenapa, keliyengan kepala Akbar Pa." Jawab gue sekenanya.

Badan gue sekarang terasa panas seperti terbakar. Keringat yang sedari tadi mengucur sekarang nampak seperti makin bercucuran dengan deras. Papa dan mas Rasyid lalu mencoba merangkul badan gue, dibawanya gue ke kamar Papa dan lalu dibaringkan gue di atas kasur. Papa lalu membantu melepaskan pakaian gue. Gue bisa rasakan jantung gue berdetak kencang, dada gue sudah naik turun sekarang.
Panas sekali. Bahkan AC yang dingin yang sedari tadi menyala di kamar Papa pun tak membuat gue merasakan dingin sedikitpun. Gue benar-benar lemas, seperti tak berdaya sekarang. Malu sekali! Di antara saudara ipar dan mertua gue, gue kelihatan lemah gini.

Gue melihat Papa, mas Rasyid, dan Risjad yang sekarang sedang berbicara. Ternyata mereka telah sama-sama bertelanjang dada. Lalu gue lihat kembali mereka bertiga menoleh ke arah gue dan berjalan mendekat. Mas Rasyid sekarang mulai melepaskan celana gue hingga akhirnya gue benar-benar telanjang.
"Biar ga makin kepanasan lo." Kata mas Rasyid saat membuka celana gue.

Gue sendiri tak bisa berbuat apa-apa selain pasrah. Kali ini gue hanya memejamkan mata, sudah mau tak mau gue menahan rasa malu ini. Terkapar tak berdaya di atas ranjang dalam keadaan telanjang di depan ipar dan mertua gue.

****

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini! Melalui pesan pendek disini, Author ingin menyampaikan rasa bahagia Author atas antusiasme dari para pembaca setia semua. Oleh karena itu, Author akan terus berkarya demi memberikan kepuasan bagi kalian semua melalui cerita-cerita yang Author lahirkan.

Semoga dari cerita-cerita Author seluruhnya bisa membuat kalian terbawa oleh suasana dan tentunya kalian bisa selalu Coli dengan puas hingga tenaga terkuras!

Kisah lengkap "Keluarga Berbeda II" kini dapat kalian akses melalui https://karyakarsa.com/deansius

Begitu pula dengan kisah lain milik Author seperti "Keluarga Berbeda" ; "Para Pejantan" ; "Ero-Mantica" ; "Para Pejantan II" ; "Terapi 'Kejantanan'" ; "Laki-Laki Perkasa" ; "Pemijat Sensasional" ; "Top Series #1 - InterSext" ; "Bot Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Bot Series #2 - Desahan penuh Desahan" ; "Perjalanan Birahi" ; "Menduduki Raga Pria" dapat kalian akses di situs karyakarsa milik Author.

Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.

Terimakasih dan selamat membaca!

Regards,

Rakarsag

Keluarga Berbeda IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang