KB II - Pesta Pria Marga Bratasena 1
(Author Side - Keluarga Bratasena Story)
Roman yang sudah kembali ke rumah tentu disambut dengan sangat meriah oleh kedua orang tuanya. Acara makan-makan berlangsung, seluruh anggota keluarga Bratasena termasuk diajaknya om Reno sekeluarga. Kehangatan keluarga ini begitu terasa, Roman sudah pulang ke tempat seharusnya ia berada.
Selepas acara makan-makan yang dilakukan di sebuah rumah makan, kini mereka kembali berkumpul sementara di kediaman Papa. Adanya om Reno, Clarisa, dan Cleo, juga kakak iparnya, Ria, Akbar, dan Intan beserta cucu-cucu Papa, membuat suasana rumah sangat ramai."Mumpung semua lagi kumpul, gimana kalau semuanya menginap disini saja?" Ujar Papa dengan penuh antusias kepada seluruh anak-anaknya, termasuk kepada Reno dan kedua keponakannya itu.
"Emang cukup Pa tempatnya?" Tanya Ria selaku menantu tertua.
"Ya dicukup-cukupin. Toh nanti kalau ada acara keluarga, kumpul-kumpul juga pasti akan diadakan disini kan? Sekalian kita latihan lah." Jawab Papa santai.
"Kalau emang gak cukup, nanti Papa akan bangun kamar di halaman belakang." Dengan penuh percaya diri Papa berucap.Seluruh anaknya sudah sangat paham dengan sikap Papa yang terkadang impulsive ini. Dan seperti yang Papa katakan barusan, jika memang kamar di rumah ini tidak cukup, pasti dalam jangka waktu dekat Papa akan segera merombak ½ halaman belakang untuk dibangun menjadi kamar tambahan.
"Ide bagus itu! Ahh nanti Mama bisa pake ruangan baru jadi tempat olahraga Mama sama temen-temen Mama." Mama kali ini bersorak bahagia. Sedang Papa, Rasjid, dan Roman segera menoleh ke Mama. Mereka memiliki satu pemikiran yang sama.
"Boleh sih, ya sekalian biar bocil-bocil bisa bonding sama saudaranya juga kan?" Kali ini Akbar menjawab dan langsung Papa mengacungkan jempol ke Akbar tanda persetujuannya.
Seluruh anggota keluarga besar Bratasena pun sepakat untuk tidur semalam di rumah Papa. Terkecuali Reno, adik Papa yang nampak tak bisa bergabung karena tak mau meninggalkan kedua anak kembarnya itu.
"Udah Pa, sana join aja. Jarang-jarang kan Papa bisa kumpul gini?" Ucap Clarisa pada Papanya, Reno."Ya kita juga bisa nginap, ntar diaturin aja sama mas dan kakak tertua." Sambung Cleo sekarang.
Pada akhirnya pun, Reno menyetujui rencana menginap ini berkat dorongan anak-anaknya juga dengan sedikit godaan mata yang Papa berikan. Ia tahu apa yang dimaksud oleh mas nya itu. Toh, Papa sudah menceritakan tentang anak-anak lelakinya ini kepada Reno dan siapa yang tak tergoda dengan kegagahan anak-anak lelaki Rifaldy Diyan Bratasena?
– – – –
Pembagian kamar telah dibagi menjadi dua kamar milik Rea dan Rubini ditinggali oleh para anggota keluarga perempuan beserta anak-anaknya, sedang seluruh anggota keluarga laki-laki akan tidur di kamar lama milik Rasyid, Risjad, dan Roman. Sudah tengah malam sekarang, mereka masih berkumpul di halaman belakang dan di ruang tengah. Laki-laki berada di halaman belakang karena mereka ada yang merokok dan sedang meminum alkohol, sedang para perempuan berada di ruang tengah.
"Aaaaaa...!!!" Suara Ria dan Mama berteriak kencang. Hal ini membuat seluruh pria di luar langsung masuk ke dalam.
"Kenapa-kenapa??" Tanya mereka hampir bebarengan dengan panik.
"Intan hamil Paa.. Kita akan punya cucu lagiii." Mama berteriak dan langsung memeluk Papa. Sedang seluruh anggota keluarga lain mulai menyelamati Risjad dan Intan secara bergantian. Kebahagiaan benar-benar menyelimuti keluarga Bratasena malam ini.
Tak lama setelah itu, para perempuan mulai naik untuk tidur ke kamar masing-masing. Menyisakan seluruh anggota pria yang berada di halaman belakang. Papa, Reno, Rasyid, Risjad, Roman, Akbar, dan Cleo. Mereka masih berbincang santai, sampai pada akhirnya dirasa sudah cukup waktu yang diperlukan untuk para perempuan tertidur, barulah mereka akan menjalankan sebuah rencana tersembunyi yang hampir seluruh anggota keluarga pria Bratasena ini tahu.
Reno sendiri cukup khawatir, karena disini masih tersisa anak lelakinya, Cleo yang notabene tak tahu dengan rahasia dari keluarga mas nya. Masih dengan kekhawatiran itu, tiba-tiba saja Papa sudah memulai duluan dengan melancarkan aksinya. Ia mulai melepaskan kaos yang ia pakai dengan alasan kepanasan karena terlalu banyak menenggak minuman beralkohol.
Luka sabetan pisau di badan Papa masih terbekas dan rasanya tak akan pernah hilang. Cleo yang melihat om nya bertelanjang dada tak melepaskan pandangannya kesana. Roman yang sebelumnya telah mengerti tentang Cleo, ia hanya tersenyum sendiri. Tak lama, seluruh anak-anak Papa mulai ikut melepaskan kaosnya, kembali menggunakan alasan yang sama dengan Papa.
"Loh loh, kok malah semua jadi buka baju gini." Kata Reno melihat anak-anak mas nya yang sekarang juga telah telanjang dada, memamerkan tubuh indah mereka.
"Panas om." Jawab Rasyid singkat.
"Buka aja bajunya om, masak gak kepanasan? Lo juga Cleo." Kata Roman sekarang sambil mendekat ke arah sepupunya itu.
Dengan cepat tangan Roman membantu Cleo melepaskan kaosnya. Tatapan aneh melirik kedua pria ini, mereka berprasangka ada sesuatu tak beres di antara Roman dan Cleo. Papa sendiri pun juga mengikuti langkah anak bontotnya itu, ia berjalan menuju Akbar dan mulai menyuruh menantu pria nya melepaskan kaos yang ia pakai. Begitupun dengan Reno yang diperintah Papa dan sekarang sudah bertelanjang semua seluruh pria di sini.
Baik Reno dan Cleo pun kikuk. Mereka sama sekali diam tak berkutik. Sampai saat dimana Roman yang langsung mencium bibir Cleo di hadapan seluruh anggota keluarganya ini. Cleo sendiri berusaha menangkis ciuman Roman tetapi tetap saja Roman memaksakan ciuman itu padanya.
Papa sendiri langsung menggiring Reno untuk menuju ke arah Roman dan Cleo. Begitu Papa dan Reno sudah berada di depan Cleo, segera saja Papa menarik badan Cleo untuk diberikan kepada Reno."Anakmu juga sama Reno." Kata Papa dan sekarang gantian ia yang mencium Roman lekat-lekat.
Reno menatap wajah Cleo yang mirip sekali dengannya. Bibirnya mulai ia condongkan ke depan, hendak meraih bibir anaknya sendiri. Segeralah Cleo pun ikut menyambut bibir Reno dan kedua orang ayah dan anak ini saling berpagutan di sebelah Papa dan Roman yang makin gila berciuman.
"Keluarga gila." Kekeh Akbar yang melihat Papa mertuanya dengan om nya ini saling bergumul dengan anaknya sendiri.
"Lo juga udah termasuk dalam keluarga gila ini Bar." Kata Risjad yang sekarang langsung mencium bibir Akbar dan tentunya dibalas oleh Akbar. Rasyid sendiri yang tak mau ketinggalan ikut bergabung bersama Risjad dan Akbar dalam ciuman panasnya. Ketiga pria ini saling bergumul, saling berebut bibir satu sama lain. Hingga pada akhirnya, Risjad lah yang menjadi objek mereka berdua sekarang.
– – – –
****
Terimakasih atas dukungan kalian selama ini! Melalui pesan pendek disini, Author ingin menyampaikan rasa bahagia Author atas antusiasme dari para pembaca setia semua. Oleh karena itu, Author akan terus berkarya demi memberikan kepuasan bagi kalian semua melalui cerita-cerita yang Author lahirkan.
Semoga dari cerita-cerita Author seluruhnya bisa membuat kalian terbawa oleh suasana dan tentunya kalian bisa selalu Coli dengan puas hingga tenaga terkuras!
Kisah lengkap "Keluarga Berbeda II" kini dapat kalian akses melalui https://karyakarsa.com/deansius
Begitu pula dengan kisah lain milik Author seperti "Keluarga Berbeda" ; "Para Pejantan" ; "Ero-Mantica" ; "Para Pejantan II" ; "Terapi 'Kejantanan'" ; "Laki-Laki Perkasa" ; "Pemijat Sensasional" ; "Top Series #1 - InterSext" ; "Bot Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Bot Series #2 - Desahan penuh Desahan" ; "Perjalanan Birahi" ; "Menduduki Raga Pria" dapat kalian akses di situs karyakarsa milik Author.
Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.
Terimakasih dan selamat membaca!
Regards,
Rakarsag
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Berbeda II
RandomMohon pengertiannya - Cerita mengandung Konten 21++ dengan Tema LGBT Sehubungan adanya musibah yang saya alami pada akun Karyakarsa, saya pun membuat akun baru dengan ALIAS berbeda menjadi "Deansius" dimana kalian bisa menemukan cerita saya pada ht...