KB II - Hadiah Roman untuk Karyawan Pertamanya (Roman) 14

444 7 0
                                    

KB II - Hadiah Roman untuk Karyawan Pertamanya
(Author Side - Roman Story)


Benar-benar seluruh anggota pria keluarga Bratasena kini telah bercampur menjadi satu. Dengan saling berhubungan badan, saling menuntaskan hasrat nafsu serta pejuh di dalam diri mereka secara keseluruhan, terdapat sebuah jalinan keakraban yang makin tercipta dengan erat. Seperti hubungan keluarga Reno dimana hanya Reno saja yang dekat dengan keluarga Papa, namun sekarang ini baik Cleo dan Clarisa (malam itu ia berbincang dengan saudari sepupunya tentang banyak hal dan membuat mereka menjadi lebih akrab) sudah bisa berbaur dengan luwes di depan Mama, maupun mas atau kakak sepupu mereka yang lain.

Akbar sendiri sebenarnya masih tak percaya. Kejadian pertama yang mana bisa dibilang ia "ditipu" itu masih bagaikan mimpi gila nan aneh yang bisa merubah segalanya dengan cepat. Tak pernah terbayangkan, Papa mertuanya, saudara ipar laki-lakinya ini ternyata adalah penyuka sesama jenis dan terlebih mereka saling memberikan kepuasan satu sama lain. Dan pada akhirnya ketika hal itu terjadi pada dirinya, Akbar pun menyukai perbuatan mereka dan malah ingin meminta lebih dan lebih.

Baik setelah malam pesta itu di rumah Papa dan Mama, seluruh saudara ipar dimulai dari Ria, Intan, dan Akbar menjadi sangat bahagia karena telah masuk ke dalam keluarga yang begitu hangat dan sangat dekat dengan anggota satu sama lain. Mereka begitu bersyukur bisa menjadi bagian di dalam sana. Dan dari sinilah mereka akan menjadi lebih sering untuk berkunjung ke rumah Papa dan Mama, terlebih Papa yang sudah berwacana untuk membangun kamar baru di halaman belakang untuk kumpul keluarga besar mereka nantinya.

– – – –

Roman yang sudah kembali ke Jakarta, ke rumahnya sendiri. Sore hari ini, Roman sedang berada di dalam kamar bersama dengan Cleo. Keduanya masih telanjang bulat pasca permainan panas di ranjang dimana Cleo baru saja dua kali mengeluarkan isi kantong pelernya yang banyak di dalam mulut juga pantat Roman. Gairah muda segagah Cleo memang sangat disayangkan jika tak dinikmati oleh Roman.

Di depan laptopnya, Roman sedang sibuk mencari ide juga beberapa informasi tentang usaha yang akan ia bangun. Pilihannya sekarang terbagi menjadi dua, apakah ia hendak membuka usaha berbasis penjualan barang atau jasa. Disaat Roman masih bingung, berkutat dengan ide usaha ini, Cleo yang penasaran menghampiri Roman dan memeluknya dari belakang.

"Sibuk bener mas." Ujar Cleo sambil memeluk tubuh telanjang Roman dari belakang.
"Lagi ngapain sih?"

"Mikirin ide usaha. Gue bingung mau mulai usaha apaan." Jawab Roman.

"Kenapa ga masuk ke usaha om Rif aja? Atau kerja lagi gitu mas? Di Jakarta kan kesempatan kerja lebih gede dari Surabaya kemarin mas?"

"Gak mau gue." Balas Roman berbalik badan. Tak pernah bosan ia melihat wajah tampan sepupunya dengan tubuh terbentuk idealnya itu.
"Gue pengen buka usaha sendiri dulu. Mau coba berbisnis, bosen juga kerja ikut orang."

"Lah? Kalo ikut om Rif lo juga ga bakalan capek banget kan mas?" Tanya Cleo.

"Mana ada. Dulu mas Rasyid sempet ikut kerja bareng Papa dan sifat Papa berubah kalo di kantor. Kerjaan banyak menumpuk gitu. Papa profesional banget kalo udah urusan kerjaan. Tuh buktinya mas Rasyid sama mas Risjad juga sekarang kerja di kantor lain kan." Jelas Roman panjang lebar.
"Om Renojuga, buktinya dia juga kerja sendiri di tempat lain kan ga ikut Papa?"

Cleo yang mendengarkan jawaban Roman mengangguk-angguk tanda setuju. Baru terpikir ia dengan penjelasan Roman yang masuk akal karena selama ini memang Papanya (Reno) selalu berkata jangan sampai menyusahkan om Rifaldy dan tante Risya ketika Cleo dan Clarisa masih kecil.

"Hmmm.. Buka usaha jual diri aja mas. Lumayan, dapet duid iya, dapet enak juga iya." Tawa Cleo kencang yang langsung disambar dengan pukulan kecil di kepala Cleo oleh Roman.

Keluarga Berbeda IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang