KB II - Terpuaskan oleh Maling dan Satpam (Rasyid) 15

778 9 0
                                    

KB II - Terpuaskan oleh Maling dan Satpam
(Author Side - Rasyid Story)


Nafsu Rasyid yang memang besar membuat dirinya selalu berada dalam gejolak birahi yang terkadang tak bisa ia tahan. Seperti sekarang ini, Rasyid baru saja bertemu dengan Zio untuk melampiaskan nafsu yang sudah tak terbendung itu. Seperti biasa di dalam rumah Zio yang kosong, Rasyid akan berikan hentakan-hentakan kepuasan yang selalu sukses membuat Zio mendesah-desah tak karuan.

Selesai mendapatkan kepuasan tersebut, Rasyid yang masih berada di dalam rumah dalam keadaan telanjang dada baru saja keluar dari kamar mandi. Tanpa di duga-duga, ia mendengar suara pintu depan rumah Zio terbuka dan munculah pak Udin, ayah Zio yang ternyata pulang lebih cepat.

"Loh? Mas Rasyid? Ngapain di rumah saya mas?" Tanya pak Udin terkejut, sama halnya dengan Rasyid sekarang.

Belum sempat menjawab, untungnya Zio sudah keluar dari kamar sambil membawa kaosnya sendiri.
"Eh ayah. Ini yah, tadi aku baru COD mainan sama om Rasyid. Pas tadi lagi beresin mainan di kamar, ga sengaja air minum aku tumpah kena kaos om Rasyid." Ujar Zio seolah sudah menyiapkan jawaban meski terdengar suaranya sedikit gemetar.

"Hmm.. Kamu ini ya Zio, udah gede juga masih aja beliin mainan figure mu itu." Decak pak Udin tak curiga.
"Maaf ya mas Rasyid, malah jadi begini." Senyum getir pak Udin pada Rasyid yang dibalas juga dengan senyum yang sama.

Zio lalu memberikan kaos kepada Rasyid dan segera dipakainya. Saat hendak pamit pulang, tiba-tiba saja pak Udin menahan Rasyid.
"Bentar-bentar mas. Ngomong-ngomong mas Rasyid udah tau belum kalau kemarin di M7 ada rumah yang kemalingan?" Tanya pak Udin yang juga telah melepaskan kemeja kerja. Kini pak Udin hanya memakai singlet saja, perutnya yang besar itu terlihat jelas.
Badan tambunnya memperlihatkan bahwa pak Udin ini mungkin hampir tak pernah berolahraga sedari dulu, berbeda sekali dengan badan anaknya yang sudah terbentuk.

"Hmm, rumahnya pak Sidik ya? Saya baca di group chat deh rasanya pak." Jawab Rasyid sopan.

"Iya ini. Bisa-bisanya kemalingan loh kompleks kita. Ngapain aja sih satpamnya kok sampe bisa kelolosan gitu." Pak Udin mulai marah.

"Kalau menurut saya sih malingnya lompat dari bagian belakang sih pak. Karena pas saya lari pagi atau sore, selalu aja keganggu dengan posisi tembok belakang yang ga ada kawat pengaman sama sekali. Keliatan mudah banget buat dilompati orang iseng gitu pak." Jelas Rasyid.

"Oh ya?" Pak Udin sedikit terkejut mendengar jawaban Rasyid.
"Iya sih, beberapa warga memang ada yang pernah ngeluhin hal itu." Pak Udin kembali mengeritkan dahi.
"Gimana kalau nanti mas Rasyid ikut rapat aja. Jam delapan malam mas, di rumah pak Sapto, tahu kan? Kita mau ada rembukan bahas tentang hal ini."

Demi mempercepat percakapan diantara mereka, Rasyid memutuskan untuk menyanggupi datang ke acara rapat ini. Malam hari pun tiba dan sudah ada lima warga lain yang duduk di teras rumah pak Sapto sebagai ketua RT disini. Bisa dibilang Rasyid merupakan warga baru meski rumah yang ia tinggali sudah dimiliki oleh Papa semenjak kompleks ini baru dibangun. Beberapa dari bapak-bapak disini ada yang Rasyid kenal dan ada yang masih belum ia tahu. Selayaknya bapak-bapak pada umumnya, tak ada seorang pun yang menarik perhatian Rasyid dan mau tak mau, ia harus bersabar mengikuti proses berjalannya rapat hingga tengah malam, berikut bersama dengan bercandaan khas mereka yang membuat Rasyid tertawa getir.

Dalam rapat itu dapat disimpulkan sebuah kejadian yang membuat Rasyid geleng-geleng kepala. Pasalnya dua orang bapak-bapak disini mengatakan bahwa adanya kemungkinan bahwa maling ini memiliki ilmu gaib dimana mereka bisa tak ketahuan saat sedang beraksi. Berikut pun pengakuan dari satpam yang mengatakan bahwa mereka semua seperti tak sadarkan diri dan merasa linglung saat kejadian berlangsung. Pasalnya pak Sidik sang pemilik rumah juga merasakan seperti tak sadar bahwa rumahnya tengah kemalingan, berikut dengan istri dan anak perempuannya yang sedang berada di dalam rumah.

Keluarga Berbeda IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang