VII - Let's Be Baby

608 117 19
                                    

Jangan lupa vote ya!

Happy Reading

Gangbuk, 11 Desember 2022

Kling.

"Selamat datang."

"Selamat siang, Paman."

"Siang juga.."

Gyeoul tersenyum sekilas lalu berjalan menuju pojok selera yang menjadi tempat tongkrongannya di musim dingin. Namun kedua maniknya menangkap sosok tak asing di ingatannya. Ia pun bergegas, menghampiri figure yang tengah meminum susu menggunakan dot.

"Hai, bayi!" sapa Gyeoul sembari menepuk pundak Taehoon.

Pemuda berambut karamel itu tersentak lantas terbatuk tatkala air masuk ke dalam tenggorokannya. Gyeoul yang melihat Taehoon terselak langsung panik. Ia buru-buru menepuk pelan punggung belakang si manis lalu mengurut pangkal lehernya.

"Hukh— lain kali jangan ngagetin!"

Taehoon memberi nasihat sembari mengusap hidungnya yang memerah. Gyeoul menyengir, mengangkat tangan kanannya dengan jari membentuk peace. Dia tak tahu kalau si empuh bakalan kaget karena ulahnya.

"Kenapa kemarin nggak ke sini?" Taehoon bertanya sambil bergeser ke kanan, memberi ruang Gyeoul untuk menarik kursi lain ke dekatnya.

Gyeoul tersenyum lalu mengusap tengkuk bagian belakangnya canggung. Dia mau mengungkap dalih. Namun intuisi melarangnya. Jadi, ia berbohong pada Taehoon.

"Aku bantu kakakku di kantor. Ada rapat hehe.."

"Kemarin hari Sabtu."

Gyeoul bungkam. Manik delimanya mengembara ke setiap sudut ruangan, enggan menatap netra coklat yang menatapnya penuh selidik.

"Jujur saja.." titah Taehoon sembari meminum susunya lagi. Lalu menggigit dotnya dan mengunyahnya layaknya bayi.

Gyeoul soal fokus. Akhirnya ia memilih jujur daripada bayi besar di sampingnya merajuk. "Aku tawuran sama SMA lain."

"Kau sering tawuran? Bareng teman?"

Gyeoul menggeleng. Dia selalu sendiri, tak pernah tawuran bersama teman. Lantaran kawan satu-satunya cuma Gaeul, cewek pendek nan mungil. Masa ia ajak gadis itu tawuran, bonyok duluan sebelum menyerang yang ada.

"Kang solo?"

"Bisa dibilang begitu."

Gyeoul memang sering main solo. Supaya kalau rugi, ruginya seorang diri. Dia mana mau merugikan orang lain. Lagi pula semua musuhnya selalu tumbang jika berhadapan dengannya.

"Lain kali kalau mau tawuran, ajak aku," pinta Taehoon dengan binar di netra coklatnya.

Gyeoul tertegun sejenak. Ia hampir mengangguk jikalau intuisi tak mencegah. "Untuk apa aku mengajakmu?" tanyanya sembari bertopang dagu.

Taehoon melepas dot yang dikulumnya lalu membalas pertanyaan Gyeoul, "Aku ingin tahu rasanya tawuran."

Gadis berambut merah muda itu membisu, mencerna kalimat yang baru saja dia dengar. Taehoon ingin tahu rasanya tawuran, ia nggak salah dengar?

Gyeoul pikir Taehoon sering tawuran makanya mendapat julukan Nutjob Boy atau laki-laki gila. Dia tahu informasi ini dari Gaeul, gadis itu seperti bank data yang tahu semua hal di Gangbuk. Makanya kalau ia butuh data pribadi seseorang, tinggal minta ke kawan mungilnya.

Cuma untuk kasus Seong Taehoon, ia kecualikan. Lantaran dia ingin tahu rutinitas, kesukaan, dan kebiasaan pemuda itu dengan usahanya. Gyeoul mau membuktikan kalau dirinya benar-benar tulus mencintainya.

Arcade Boy {Fem!Dom}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang