XI - Sakit

455 101 19
                                    

Jangan lupa vote!!!

Gangbuk, 16 Desember 2021

"Haa.. apa dia nggak datang ya?"

Gyeoul bermonolog. Ia memandang pintu arcade yang tak kunjung menampilkan batang hidung seseorang yang dirindukannya. Lantas ia menggerutu, memeluk erat jaket bomber yang dibawanya sedari tadi.

"Apa dia malu datang ya?" Dia bertanya pada diri sendiri sembari mengingat kejadian kemarin. Lalu ia menyentuh bibirnya, tersenyum tatkala bayang manis Taehoon yang tersipu terputar di pikirannya.

Gyeoul jadi ingin segera bertemu Taehoon tuk menggodanya lantaran wajahnya begitu manis ketika merona. Lamun ternyata pemuda itu tak hadir hari ini. Padahal ia sudah menantinya dari burit hingga syamsi terlelap di ufuk barat.

"Gyeoul.."

Dia menoleh, memandang Hwang Jungwoo yang datang dengan segelas susu coklat. "Belum mau pulang?" tanya sang pemilik arcade sembari memberikan gelas tersebut.

Gyeoul tersenyum begitu menerimanya lalu menggeleng sebagai balasan atas pertanyaan tadi. "Menunggu Taehoon ya?" terka Jungwoo sembari bertopang dagu.

Gyeoul mengangguk.  Dia tak mungkin mengelak dengan dalih palsu. Padahal sudah jelas kalau dirinya di sini untuk bertemu Taehoon sampai menunggu hingga berjam-jam lamanya.

"Pulanglah.."

"Ha?"

"Taehoon tak datang hari ini. Lebih baik pulang daripada menunggu terus." Jungwoo memberi saran pada Gyeoul yang cemberut.

Dia pun mengusap rambut merah muda gadis itu. Tanpa sadar ia tersenyum ketika melihat bayang putrinya yang telah bahagia di  alam lain pada diri Gyeoul. Rasanya seolah menilik anak sendiri yang menjalin asmara meski penuh lika-liku kehidupan.

"Iya, deh.."

Gyeoul lesu. Ia meminum susu coklat pemberian Jungwoo yang langsung membuat semangatnya pulih. Ternyata apapun yang berbahan coklat, pasti bisa membuat mood membaik walau tidak semuanya begitu.

"Paman..!"

"Iya?"

"Besok kalau Taehoon datang.. Tolong kasih tahu aku ya??" pintanya pada Jungwoo yang memandangnya.

Jungwoo pun mengangguk, menyanggupi permintaan anak tersebut. Gyeoul senang, dia langsung memberi nomor WhatsApp kepada pemilik arcade. Jadi, ia bisa langsung tahu kalau Taehoon datang ke sini.

🍃🍃🍃

Gangbuk, 18 Desember 2021

Kling.

"Paman..!"

Jungwoo menoleh, menilik Gyeoul yang mendekat ke arahnya sambil menekuk wajah. Ia tersenyum, paham apa yang akan dibicarakan gadis ini padanya.

"Kemarin Taehoon nggak datang?" Dia bertanya sambil duduk ke atas meja. Membuat Jungwoo tersenyum tipis dengan perempatan imajiner di kepalanya.

"Iya. Hari ini juga nggak datang," jawab Jungwoo sembari menyentil kening gadis di depannya.

Gyeoul mengaduh, mengusap keningnya yang disentil oleh Jungwoo. Lalu bertanya tentang alasan Taehoon tak datang kemari. Siapa tahu sang pemilik arcade tahu dalihnya.

Jungwoo tersenyum dan berkata bahwa Taehoon saat ini sedang sakit. Dia terkena flu gara-gara udara dingin yang menyerang tubuhnya. Gyeoul yang mendengar penjelasan pria itu langsung murung, memendam rasa yang menghujam benaknya.

Dia merasa bersalah lantaran mengajak Taehoon makan angin di tengah salju. Wajar bila pemuda itu langsung terkena flu, mungkin daya tahan tubuhnya tak sekuat Gyeoul yang baik-baik saja tanpa mantel bulunya.

Arcade Boy {Fem!Dom}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang