XVI - Silent Christmas

311 92 3
                                    

Jangan lupa vote
Jangan lupa follow
Jangan lupa comment meski sebji

Eh bener kan ya kalau malam natal itu tanggal 24??

Happy Reading


Gangbuk, 24 Desember 2021

Sudah dua hari ia tak bertemu dengan pemuda yang membuat hatinya berbunga-bunga. Rasanya seolah ada yang hilang dalam dirinya. Seperti terenggut paksa yang membuat luka di benaknya.

Namun mau bagaimana lagi. Taehoon sudah membuangnya. Dia sudah dibenci karena keteledorannya yang tak memikirkan dampak bagi pemuda itu.

Sungguh, rasanya ia ingin menyesal. Tapi, tak bisa lantaran kalbunya selalu percaya bahwa ada sesuatu dibalik semua yang terjadi.

Gyeoul memutuskan tuk percaya. Kini ia menunduk, memandang hamparan tanah putih yang terasa lembut bagai es krim di tanah lapang. Lalu dia berjongkok, memegang tumpukan salju yang begitu dingin di tangannya.

Dia bertanya pada salju. Bagaimana jika noda merah menempel pada rupanya yang putih. Apakah dia akan marah?

"Bodoh, kau sudah gila sampai mengajak salju berbicara?!"

Gyeoul mengernyit tatkala suara familiar menyapa gendang telinganya diiringi dengan sepasang sepatu yang berhenti tepat di depannya. Dia mengadah, menilik seorang gadis yang ditemuinya beberapa hari lalu.

Mitsuki, dia adalah calon pewaris dari perusahaan Jepang yang meroket akhir tahun ini. Ia pikir, anak penerus akan bersikap anggun dan terhormat karena dirinya perempuan. Lamun ternyata sebaliknya.

"Ngenes banget, habis diputusin pacarnya langsung gila.." cibir Mitsuki sembari menatap Gyeoul yang sekarang berdiri di depannya.

"To The Point, mau apa?"

Mitsuki tersenyum penuh arti. "Katanya aku beruntung. Jadi, beri aku penawaran supaya aku mau menghapus bukti perbuatan kejimu!" timpalnya seraya memainkan rambut hitam panjangnya yang tergerai indah.

Gyeoul mendengus. Apa untungnya memberi dia penawaran? Dia kan bisa langsung menyuruh Gaeul untuk menghapus bukti di handphone gadis itu dengan melakukan hacking.

"Beri aku penawaran atau aku pacarin Taehoon hehehe.." tambah Mitsuki disertai kekehan di akhir.

Gyeoul memicingkan mata lalu mendengus kasar. Dia tak mau Taehoon pacaran dengan gadis lebih gila darinya. Jadi, ia terpaksa memberi penawaran pada cewek tersebut.

Pluk.

Ia melemparkan benda persegi panjang nan canggihnya ke Mitsuki yang langsung menangkapnya. Gadis itu menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya.

"Buka saja.."

Mitsuki menurut. Ia membuka layar handphone yang tak terkunci dan dia langsung disuguhkan oleh pemandangan surgawi. Isi galeri Gyeoul dipenuhi oleh foto-foto remaja berambut kuning yang memiliki paras cantik nan manis.

Ia terpikat lantas bertanya nama dari pemuda Jepang yang ada di galeri Gyeoul. Si empunya handphone tersenyum kemudian membeberkan nama dari remaja yang membuat Mitsuki terpana oleh kecantikannya.

"Dia Kuroda Ryuhei, orang Jepang. Bukan temanku, tapi lebih tepatnya budak yang aku beli dari pasar gelap. Cantik, kan?"

Mitsuki mengangguk cepat sembari menyeka saliva yang menetes dari sudut bibirnya. Gyeoul mengernyit jijik, entap apa yang dipikirkan gadis tersebut sampai ngiler layaknya anjing. Namun dia yakin jika itu bukan sesuatu yang positif.

Arcade Boy {Fem!Dom}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang