20: EPILOG

330 25 0
                                    

Enam tahun kemudian.

Suara gemerincing lonceng pintu masuk terdengar, menandakan ada yang baru saja membuka pintu kafe saat ini.

Aku yang sedang duduk di depan meja bar menoleh, menatap siapa yang baru saja datang.

Diriku mengenal sosok itu, sangat mengenalnya. Karena enam tahun belakangan ini, dia benar-benar selalu bersamaku.

Pria itu duduk di kursi bar kosong di sebelahku. Lalu, dia menyerahkan undangan padaku. "Reunian angkatan SMA kita."

Aku menerimanya dan membacanya. Terkejut ketika melihat keterangan yang ada di bagian akhir undangan. "Harus membawa pasangan seangkatan?"

Haechan mengangguk. "Lo sama gue aja, ya, ya, ya? Jangan sama Jaemin, please!"

"Kalau gue milih Jaemin, gimana?" Aku menggodanya. Aktivitas yang kusenangi selama beberapa tahun terakhir ini. Pria ini belum berubah sedari dulu, masih sama.

"Yang duluan ngasih undangan ke lo, kan, gue. Siapa cepat dia dapat." Dia merajuk.

Aku tertawa. "Jaemin udah ngirim pesan ke gue. Nih, buktinya."

Ya, tadi aku memang sudah mendapat info tentang undangan tersebut dari Jaemin. Aku belum melihat undangan milikku secara langsung karena belakangan ini aku belum pulang ke apartemenku.

"Jadi, karena kata lo siapa cepat dia dapat, berarti gue harus pergi sama Jaemin," putusku.

"Yahhh. Masa gitu, sih, sama gue. Jadi, lo lebih milih Jaemin daripada gue?"

Situasi ini membuatku geli sendiri, rasanya seperti dua orang pria sedang menyatakan perasaan padaku dalam hari yang sama. Aku langsung mengusir pikiran itu jauh-jauh, berharap hal itu tak akan pernah terjadi padaku.

Suara lonceng kembali terdengar, aku menatap siapa yang baru saja masuk. Dan, ternyata itu adalah pria yang telah menjadi saingan pria yang masih merajuk padaku.

"Lo ngajak Yega juga, Chan?" tanya laki-laki itu. "Kenapa lo nggak ngajak asrama lo? Kan, banyak, tuh yang dari angkatan kita."

Haechan mendengkus. "Udah jadi mantan gue semua."

"Ya, itung-itung silahturahmi," ucap Jaemin membuat Haechan kembali mendengkus mendengarnya.

Aku tertawa ketika mendengar perdebatan mereka. Sebenarnya, ini juga sudah menjadi keseharianku melihat mereka berdua cekcok. Namun, tetap saja lucu ketika melihatnya kembali, seperti melihat anak kecil bertengkar karena layangan.

Tiba-tiba, aku merasakan getaran pada ponselku. Aku segera memeriksanya dan terkejut hingga aku menjatuhkan ponselku setelah membaca pesan tersebut.

Jaemin dan Haechan yang masih memperebutkanku pun menghentikan perdebatan dan salah satu dari mereka mengambil ponselku yang jatuh dan membaca pesan itu bersama.

Dan, betapa terkejutnya mereka, sama sepertiku.

"Ga, lo gapapa?"

Apakah aku harus menjawab baik-baik saja untuk saat ini?

Masalahnya adalah untuk apa semesta melakukan ini padaku? Seolah memintaku untuk membuka kisah yang telah tamat dari tahun-tahun yang lalu.

Kalian mau tahu apa pesan yang masuk?

Yega, ini mantan wakil kesayangan lo, Renjun.
Maukah kembali bersama menjadi patner di reuni angkatan?

Setelah bertahun-tahun kami putus kontak dan dia bak ditelan bumi yang tak pernah muncul di kehidupanku setelah kejadian di Bandara saat itu, ...

dia ....

Kenapa dia harus kembali masuk ke kisahku?

Apakah aku harus kembali membuka kisah yang telah ditamatkan saat itu dan melanjutkannya?

***

Terasak | Renjun
Selesai: 17 Desember 2022.

Terasak | Renjun NCT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang