Happy reading
Selamat datang di chapter uwu²
§§§§
Hari ini adalah hari dimana Khanza harus tinggal dengan hafiz,mereka memiliki rumah khusus sendiri.
"Khanza kamu udah siap."kata Marlina yg baru memasuki kamar anak nya.
"Udah nih ma yok berangkat."ucap nya dengan kopre yg berada di tangan nya,tiba-tiba Marlina mengambil koper Khanza,yg membuat Khanza bingung.
"Ma,kenapa di ambil lagi,hafiz udah nunggu loh di luar."
"Kamu tunggu di luar aja sama suami kamu nanti mama kembaliin kopernya,ngak ada tapi-tapian."ucap wanita paruh baya itu,dari sorot matanya terlihat dia tidak ingin dibantah sama sekali yg membuat khanza langsung menurut saja, dari pada dia kena omel.
"Ya deh ma,terserah mama,tapi jangan lama-lama ya ma,liat tuh di luar jendela,udah mendung,nanti hujan lagi."ucap nya keluar kamar meninggalkan ibunya dengan senyum yg tak lepas dari wajahnya itu.
Saat ia sampai diruang tamu, sudah ada hafiz yg tengah bermain handpone di sofa."duduk sini."ucap hafiz sambil menepuk-nepuk sofa.
Bukannya duduk,tapi gadis itu malah menjulurkan lidah ke pria itu"bawel."kata nya sambil lari menuju teras.
Hafiz yg melihat tingkah laku istrinya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya,karna kejahilan istri nya."untuk cantik,kalau enggak udah saya terkam dari tadi."batinnya dengan senyum yg tak lepas dari wajah nya.
Tak lama,Marlina datang dengan koper milik Khanza yg berada di tangan nya."Khanza jangan lari-lari,ngak malu kamu,udah punya suami masih lari-lari kayak anak kecil,nih koper kamu."ucap Marlina sambil menyodorkan koper berwarna hitam.
"Jangan lupa,bawa pulang cucu buat mama."bisik Marlina pada hafiz,yg membuat pria itu tertunduk malu.
"Ihh,hafiz cepetan ah."ucap Khanza dengan bibir yg mengerucut sebal.
"Iya,iya."
§§§§
"Yahhh hujan."ujar Khanza yg melihat gemercik hujan lewat kaca mobil,tak lama kemudian hujan pun turun dengan sangat deras.
"Kenapa?,kamu takut hujan ya?."tanya hafiz.
"Ngak,aku ngak takut."ucap nya sambil mengerucutkan bibirnya kesal.
DUARR!!
Petir menghambat yg membuat Khanza reflek memeluk hafiz yg sedang menyetir"katanya ngak takut,kok saya nya di peluk."ucap pria itu sambil tertawa kecil melihat kelakuan istrinya itu,sadar jika dia memeluk hafiz,ia pun melepas pelukannya karna merasa malu.
"Ihh,siapa coba yg peluk,ke ge-er ran."
DUARR!!
Petir menyambar dua kali yg membuat Khanza sekali lagi memeluk hafiz karna takut akan hujan.
"Tepiin mobil nya dulu,aku takut."rengek Khanza. Mendengar itu hafIz langsung memberikan mobilnya dan membalas pelukan khanza dengan sangat erat.
"Udah sayang jangan takut."ucap nya lalu mengeratkan pelukan mereka berdua,tak terasa khanza tertidur di dalam pelukan hafiz.
§§§§
"Huammm...."Khanza baru saja bangun dari tidurnya,dan dia sudah berada di rumah?,perasaan tadi Khanza masih ada di mobil.
"Gw di mana ya?."tanyanya pada diri sendiri.
Ceklek
Pintu terbuka,menampakkan hafiz dengan secangkir teh di tangan nya,ia berjalan ke arah khanza dan duduk di tepi ranjang.
"Di minum."ucap nya sambil menaruh secangkir teh di atas nakas.
"Kamu yg gendong aku?."tanyanya.
"Ngak,kamu tidur sambil jalan."ucap hafiz.
"WHAT?."pekiknya yg membuat hafiz segera menutup telinga nya.
"Suara kamu besar banget,kayak toa."ujar hafiz,yg membuat khanza reflek memukul punda suaminya.
"Bawel."ujar nya sambil lari keluar kamar,di ruang tamu,ia melihat koper nya yg belum di bereskan.dengan cepat ia mengambil koper dan di bawa ke dalam kamarnya.
"Khanza aku keluar dulu bentar ya,kamu jangan terbang."ujar nya lalu vpergi meninggalkan Khanza.
Tak mau menghabiskan waktu,Khanza pun langsung mengobrak-ngabrik koper nya.
"Hah?,kok ngak ada celana sih,yah hah?,kok gamis semua,hahhhhh.... Ini semua gara-gara mama,Lo juga Khanza,ngapain ngasih koper sama nyokap Lo,duhh khanza tolol."ucap nya menyalah kan diri sendir.
Mata nya membulat saat melihat sesuatu yg tidak pernah ia bawa ke kopernya"AAAA.... MAMA..."pekiknya,jika kalian tanya ia melihat apa?,jawaban nya adalah: baju yg tak cukup bahan(baju haram),untuk apa? Ibunya membawa baju itu ke dalam kopernya?,sial,sangat sial.
Hafiz yg mendengar pekikan istrinya pun langsung bergegas ke kamar untuk mencari tau,apa yg membuat Khanza takut.
"Ada apa?."tanya hafiz yg sedang berdiri di pintu.
Sadar jika hafiz memasuki kamar nya,Khanza reflek menyembunyikan baju yg ia lihat itu di belakang punggung nya.
"Ng-ngak,ngak ada apa-apa kok,hehe."ucap nya sambil menggeleng keras.yg membuat hafiz melenggang pergi dari hadapan Khanza.
"Huft.. untung aja ngak ketahuan,mama juga,ngapain bawa baju ngak cukup bahan."ujar nya sambil mengelus-ngelus dadanya.
§§§§
Tragis juga bunda Marlina
Spam:🙏
Vote nya ya,cantik,ganteng
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
HAZA OF LOVE | END
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA. PARA PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!! Pernikahan dalam perjodohan akan dimulai dengan tidak mencintai, dan lama-kelamaan rasa itu tumbuh dengan sendirinya seiring berjalan waktu. Hafiz dan Khanza. Sepasang suami istri yang saling mel...
