Ohayo gozaimasu!
Ada yang nunggu gak ya?
"Dendam. Membuat tempurung masing-masing manusia berusaha membalaskan dendam mereka agar mereka merasa puas."
•••
DOR!
Khanza sempat menunduk sehingga tembok lah yang terkena sasaran. Tubuh nya luruh ke lantai bersamaan dengan seorang lelaki bertubuh tegap mendobrak ruangan itu hingga pintunya terbuka.
BUGH!
BUGH!
BUGH!
Hafiz yang melihat itu membuat emosinya meluap-luap. Lantas ia membabi buta orang yang membidikkan peluru itu hingga terkapar tak berdaya seperti mayat namun tak mati.
Hafiz melirik preman kedua.
Cowok itu menarik kerah baju seorang preman dan memukulnya habis-habisan seperti temannya. Preman kedua itu memberontak dan membalas pukulan Hafiz tapi Hafiz berhasil mengelak.
Krek!
Terdengar suara patah tulang yang membuat siapapun yang melihatnya merasa ngilu. Hafiz tersenyum smirk. Jangan salah, jika emosinya tak bisa ditahan, maka semua akan terjadi diluar kendalinya.
Melihat kedua temannya yang sekarat, lantas preman ketiga langsung berlari keluar karna ketakutan.
Disisi lain. Khanza menganga, mulutnya terbuka karna melihat adegan yang sangat keren itu. Biasanya Khanza hanya melihatnya di drakor-drakor atau cerita novel.
Hafiz berbalik dan berjalan ke arah Khanza yang masih mematung, ia lalu berjongkok dan menarik Khanza kedalam pelukannya. Pelukan yang sejak tadi ia rindukan. Dan orangnya.
"Khanza ...." Hafiz menangis membuat Khanza tersentak.
"Kamu gak pa-pa kan? Ada yang luka? Siapa dia? Siapa yang berani jahatin kamu? Bilang sama saya biar saya bakar sempaknya." Ucap Hafiz ngelantur.
"Gak, aku gak kenapa-napa, aku kan kuat!" Seru khanza dengan senyum sumringah. Melupakan kejadian tadi pagi yang membuat hatinya sakit.
Hafiz tersenyum dan mengacak-ngacak hijab Khanza, memberi kecupan sekilas dikening dan di bibir. "Saya sayang kamu, jangan pernah tinggalin saya, ya?" Namun itu hanya omong kosong kala terdengar satu suara.
DOR!
DOR!
"Upss! Maaf. Sepertinya saya mengganggu acara romantis kalian, habisnya lucu sih, saya kan jadi baper terus gak sengaja nembakin pelurunya." Pria itu terkekeh lebar seakan-akan itu adalah lelucon. Siapa lagi kalau bukan Arga?
"M-mas hafiz ...." Khanza memeluk tubuh suaminya yang sudah berlumuran darah. Pria badjingan itu menembakkan peluru di kepala dan di dada membuat jantung hafiz melemah, nafasnya tak beraturan.
"Khanza ...." Hafiz tersenyum kecil kearah Khanza yang sudah menangis sesegukan sambil memeluknya.
"J-jaga diri baik-baik, y-ya?" Ujar Hafiz. Bibir yang pucat itu mengatakan kalimat yang membuat Khanza menggeleng dengan air mata yang berderai.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAZA OF LOVE | END
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA. PARA PLAGIAT DILARANG MENDEKAT!! Pernikahan dalam perjodohan akan dimulai dengan tidak mencintai, dan lama-kelamaan rasa itu tumbuh dengan sendirinya seiring berjalan waktu. Hafiz dan Khanza. Sepasang suami istri yang saling mel...