PG|03.

1.2K 67 2
                                    

🕊️🕊️🕊️

PG|03


•••

"Itu ... Yang keselek itu ... Gus Hafiz, Za!" Kata Milka dengan kaget. Ulfa dan Khanza pun tak kalah kaget, apalagi dengan Khanza yang memasang wajah pias. Tanpa berkata apapun, Khanza itu menarik kedua tangan sahabatnya agar menjauh dari warung, sempat-sempatnya, Milka berteriak, "GAJADI YA BUUU, SEMOGA AMAL IBADAHNYA DITERIMA AMIN, MAKASIH, SAMA-SAMA."

Mereka bertiga menaiki motor Khanza dan langsung melaju membelah jalanan tanpa mempedulikan segerombolan lelaki tadi yang menatap mereka dengan cengo.

"Dih, gak tau sopan santun tuh cewek! Buat apa hijaban, akhlak aja minus plus minus!" Cibir Aryan yang diapresiasikan dua jempol mantap oleh Fazei.

Sedangkan Hafiz, lelaki tampan itu malah termenung. "Emang muka saya mirip Dugong?"

•••

Ketiga cewek bobrok itu memberhentikan motor mereka tepat disebuah rumah makan lainnya Karna mereka kelaparan, napas mereka terengah-engah walaupun menaiki sepeda motor.

"Jiakhhhh, Khanza goblokkkk!!!! Congor Lo itu ceplas-ceplos banget sih kayak pantat bebek?! Lo gak tau kalo kita ini malu luar biasa?!" Milka berucap ketus seraya berkacak pinggang.

Ulfa mengangguk mantap. "Hayooloo Khanza, itu bukan sembarang orang lhooo, anak Kyai Za! Anak Kyai! Gak berkah hidup lo! Gila aja, orang seganteng itu Lo katain mirip Dugong, gak ngotak anjir!" Timpal gadis itu.

Yang dibicarakan malah santai-santainya mempoles bibirnya dengan lip tint dengan berkaca di spion sepeda motor. "Kenapa hidup gue gak berkah? Emang Kyai itu Tuhan?"

"Heh!" Sentak Milka dan Ulfa.

"Istighfar Za! Istighfar! Asyhadu coba asyhadu!"

"Astaghfirullah, asyahadu." Khanza mengusap dadanya dramatis lalu kembali memasang wajah serius tapi ngeselin. "Tapi si cowok tadi gak masukin omongan gue ke hati, kan? Kan? Bismillah gak baperan, aminnnnn dahhhh."

"Yeuuuu, muka ganteng gitu dibilang mirip Dugong, mata Lo katarak kali!" Ujar Milka. Mereka bertiga pun memasuki rumah makan itu lalu memilih tempat duduk dan memesan makanan, lalu bengong mikirin masa depan. Jiakhhhh.

"Besok acara kelulusan ya?" Tanya Ulfa. Mereka pun langsung memasang wajah sedih.

"Lah iya, gak kerasa banget, keknya baru kemaren gue minta nomor ketua OSIS pas mpls, udah lulus aja kite," tambah Milka.

"Humm, kalian ntar jangan kangen kangen sama gue ya. Soalnya gue sibuk, biasalah, namanya juga artis dikejar wartawan," ucap Khanza dengan pede, namun dihati juga terselubung rasa sedih karna mereka akan berpisah.

"Artis? Huekkkk! Yang ada wartawan kabur pas liat muka Lo, mana wajah-wajah centil Lo itu kentara bet lagi," jawab Milka memperagakan wajah orang muntah. Sedangkan Khanza berdecak kesal, Milka dan Ulfa tertawa melihat Khanza yang mencebikkan bibirnya.

"Apapun itu, yang penting kalian jangan salah jalan, semangat terus sampai jadi orang sukses.

***

































Jangan lupa pencet
👇

Ingat vote sama komen itu gratis.

See you.

HAZA OF LOVE | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang