PG|38.

433 26 2
                                    

Votenya mana?

•••

Yang membuat Khanza kesal adalah; akhir-akhir ini hafiz selalu pulang larut malam, biasanya pria itu tidak seperti itu dan jika ditanya ia kemana, pria itu akan menjawab 'kerja' aneh bukan?.

Tit.. Tit...

Nomor yang anda tuju, sedang tidak dapat menerima panggilan. Tunggu beberapa saat nanti...

Tut...

Khanza melemparkan asal ponselnya dan merebahkan dirinya di kasur empuknya, menelungkupkan wajahnya di dalam bantal. Gabut emang. Tapi emang itu cara hilangin bosennya si Khanza, bayi besar yang sedang mengandung bayi.

Saat dirasa ia tidak bisa bernapas, ia menyingkirkan bantal itu dan menghela napas Pelan.

Cklek....

Pintu kamarnya terbuka menampakkan hafiz dengan wajah lelahnya sambil menenteng satu tasnya.

Dengan cepat Khanza bangun dari tidurnya, mengambil jas yang masih tersangkut di badan hafiz lalu meletakkan nya ke keranjang tempat kain-kain kotor berada.

"Ish! Lama banget pulang nya, aku syaffek nungguinnya taukkk." Ucap Khanza, gadis itu membaringkan badannya saat hafiz mulai berbaring.

Walaupun sedang kelelahan, hafiz menerbitkan senyum kecil di wajahnya saat melihat Khanza yang marah karna ia pulang telat.

"Kangen, hm?" Ucap pria itu dengan suara seraknya membuat Khanza bergidik.

"Ngapain kangen, suamiku kan banyak." Ucap Khanza.

"Heh! Gak boleh, suami kamu cuma ini." Hafiz menunjuk dadanya. "Gak ada yang lain, haram."

Khanza menyengir lebar. "Mas udah makan?" Tanya Khanza.

"Udah tadi di jalan." Ujar hafiz sambil menarik pinggang Khanza agar dapat ia peluk, biasalah, biar dapat energi.

"HAH! MAS MAKAN DI TENGAH JALAN?" Pekikan Khanza membuat telinga hafiz berdengung.

"Nanti kalo orang mau lewat, liatin mas makan di jalan kan itu diluar Nayla tak habis Fikri. Nanti dikira masnya orang Gila karna duduk di tengah jalan sambil makan nasi goreng." Ucap Khanza ngawur.

"Nanti viral nih beritanya, seorang Gus di pesantren al-Karim di vonis gi--"

"Shutttt! Kamu itu ngawur terus, saya kan mau ketawa jadinya." Kata hafiz lalu tak urung terkekeh kecil.

"Mas sih! Selalu pulang telat, jangan jangan ...."

"Jangan jangan apa hm?"

"JANGAN-JANGAN MAS PUNYA SELINGKUHAN!" Ucap Khanza membuat air muka hafiz berubah.

Deg

Melihat ekspresi hafiz, jantung Khanza berdetak dua kali. Takut pria itu marah.

"M-mas? Marah ya? Maaf ya? Ya? Ya? Tadi aku cuma becanda ko, maaf ya?" Khanza melontarkan maaf itu berkali-kali.

"Tidur." Suruh hafiz.

"Mas ma--"

"Tidur, sayang." Suara serak yang selalu merdu di telinga Khanza sekarang berubah menjadi tegas membuatnya patuh, dan memejamkan matanya.

Apa hafiz marah padanya?

Apa ucapannya salah?

Apa becandaannya kelewatan?

Khanza menghela napas, takut, ia takut suaminya marah karnanya. Ia takut dilaknat malaikat karna membuat suaminya tidak senang.

Gadis itu mulai terlelap dan menjelajahi alam mimpi, ia akan minta maaf lagi, lagi, dan lagi, besok.

HAZA OF LOVE | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang