PG|37

531 26 8
                                    

Yaudah lah, percuma w ngetik klo g ad yg komen😔.

Jangankan sama siapa, sama kucing aja
Saya gak mau berbagi

Muhammad hafiz al-karim

***

"Iya, nanti saya pulang ya, assalamualaikum zaujati."

Tut

Telpon dimatikan oleh hafiz yang sedang berada di taman kampus. Saat menoleh kebelakang, betapa terkejutnya ia saat melihat wajah Naya—muridnya yang sudah di depan wajahnya. Pria itu memalingkan wajahnya dan beristighfar.

Hafiz pun memberi jarak di antara mereka "ngapain kamu ngagetin saya." Ucap hafiz tanpa menatap lawan bicaranya.

"Ih, emangnya gak boleh, ini kan tempat umum" ucap naya dengan suara yang di imut-imut kan membuat hafiz beristighfar.

"Pergi, saya tidak mau menimbulkan fitnah." Ucap hafiz dikarenakan hanya mereka berdua yang berada di taman sedangkan murid lain sedang berada di kantin. Jika ditanya kenapa hafiz mengusir Naya? Jawabannya, ia ingin memakan masakan istrinya di taman yang aman dan menikmati angin. Tapi, ia malah di kagetkan dengan wanita itu.

"Bapak tadi telpon sama siapa?" Tanya Naya sambil mendekatkan ke arah hafiz membuat pria itu mundur.

"Istri saya."

Deg

Apa katanya tadi? Istri? Naya tidak bisa berkata apa-apa selain diam memperhatikan hafiz.

"Tidak ada yang mau kamu bicarakan lagi kan? Kalau begitu saya pamit Assalamualaikum." Ucap hafiz melenggang pergi seraya menenteng paper bag berisi bekal yang istrinya masak. Pria itu mengurungkan niatnya untuk makan di taman, ia akan makan di ruangannya saja.

Di sisi lain, Naya yang sedang memegang satu kotak bekal pun menjatuhkan kotak bekalnya yang niatnya ingin ia berikan kepada hafiz, jadi begini sakitnya jatuh cinta? Pikir Naya.

"Gak, gak mungkin. pak hafiz kan masih muda, mana mungkin dia nikah muda." Ucap Naya meyakinkan dirinya sendiri.

"Kan gak mungkin ada cewe yang cantik selain gue, kan gak mungkin pak hafiz nikah sama cewe jelek." Gumam Naya.

Tapi hatinya berkata ia harus mencari taunya, apakah ia akan melakukan itu?.

Sedetik kemudian Naya mengangguk "gue harus cari tau."

•••

Hafiz mengeluarkan mobilnya dari parkiran dan melesat keluar dari area kampus.

Mobil berwarna putih itu melesat diatas kecepatan rata-rata, tak butuh beberapa menit. Mobil pun memenuhi jalan dengan kata lain, jalanan sedang macet.

Sambil menunggu kemacetan, pria yang satu ini membuka handponenya dan mendapatkan pesan dari istrinya membuatnya tersenyum. Astaga, kenapa Khanza se-menggemaskan ini? Jadi pengen makan deh. Eh astaghfirullah.

My lope-lope❤️
Cepetaaannnnnnnn, aku kengen:(

Kengen hm?

HAZA OF LOVE | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang