•|One

5.5K 327 84
                                    



Apaantuh
===================================

Dalam ketenangan malam yang mulai berganti ke pagi, suara senyap dan sunyi sekitar lingkungan rumah yang tenang mulai terasa ramai.

Satu persatu orang mulai keluar dari kediaman hangat mereka untuk mulai mengerjakan pekerjaan mereka.

Yang masih berkemul di balik selimut mulai terbangun, sesekali melamun sambil mengumpulkan nyawa dan niat. Saut-saut suara terdengar dari speaker besar yang mulai membangunkan para penghuni rumah untuk mendatangi panggilan Tuhan-Nya.

Mereka yang berkelana di dalam mimpi harus terbangun dan mulai membasahi wajah ngantuk mereka. Mulai menggelar sajadah dan menunaikan ibadah.

Tak terkecuali remaja dengan warna mata ruby dan emas mengkilat. Badannya bergerak-gerak dibalik selimut yang memberi rasa hangat. Rasanya seperti tertarik gravitasi sehingga ia sulit untuk keluar dari selimutnya. Sesekali ia merenggangkan badannya untuk menghilangkan rasa pegal.

"Gentar... Bangun solat subuh" Suara lembut terdengar dari luar kamar si bermata ruby dan emas itu.

Gentar. Itulah namanya, dengan messy hair yang masih terlihat, ia akhirnya keluar dari selimut hangat nya dan mengusap wajah guna menghilangkan rasa mengantuk.

Perlahan ia bangun dari "si penarik gravitasi" Dan mulai berjalan keluar kamar. Masih dalam keadaan menguap ia berjalan menuju kamar mandi dan mulai mengambil wudhu. Si suara lembut yang membangunkan Gentar juga mengajaknya untuk menuju masjid.

Gentar hanya mengangguk dan mulai bersiap menuju masjid.

⚡🪨
























Sekembalinya di rumah, Gentar langsung menuju kamar mandi lagi untuk mandi. Ia harus berangkat lebih awal untuk memulai kehidupannya sebagai anak SMA.


Hari ini adalah hari pertama Gentar menjadi anak SMA. Dan di hari pertama ini Gentar tidak mau menghancurkannya. Gentar sudah muak dengan kehidupan SD nya dan SMP nya yang kacau.

Ia bertekad menjadi anak yang lebih normal di masa SMA nya. Cukup dengan pergelutan di masa SMP sampai menjadi anak langganan keluar masuk ruang BK.


"Gen.. Kamu yakin ga mau dianter?" Tanya si pemilik suara lembut itu.

"Ga usah bang.. Gentar udah tau rute ke sekolah, sekarang Gentar berangkat pagi-pagi aja biar ga telat" Jawab Gentar.

"Abang Glacier masakin bekel aja buat Gentar hehe"

Si pemilik suara lembut atau Glacier menatap Gentar lamat. Lalu ia mengangguk dan segera menuju dapur.

Sekolah yang Gentar tuju cukup jauh dari rumah. Bahkan Gentar harus naik Bus 2x guna sampai ke sekolah, makanya Gentar harus bangun lebih pagi dan berangkat agar tidak telat.


Sekolahnya cukup bagus dan terjamin sekali. Meski sekolah tersebut sekolah swasta, beda dengan SMP atau SD negeri yang pernah Gentar bersekolah disana.

Gentar masuk kesana jalur Rapot dan beasiswa. Kebetulan sekolahnya juga elit jadi SPP nya juga mehong.


Tapi karena kegigihan Gentar dalam belajar dan dukungan kakaknya Glacier dan beberapa orang. Gentar mampu masuk ke sekolah tersebut. Gentar sendiri juga yang memilih sekolah tersebut.

Ia sengaja memilih sekolah yang jauh dari rumahnya, ia tidak mau dikenali banyak orang. Karena dulu Gentar mudah dikenali, ya tentu saja dalam hal yang buruk.

Gentar Want To be O(r)dinaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang