•|I Also Want to Act Like I'm Okay, But..

838 133 58
                                    


Prat dua
=======================================

Ini aneh... Sudah seminggu berlalu, tapi kenapa Beliung belum juga datang ke rumah neneknya. Apakah ia sibuk, atau lupa? Enggak.. Beliung ga se-pelupa itu.




"Kak Beliung mana ya..." Gumamnya




"Masa dia lupa sih"




Ayolah.. Jangan Beliung juga ikut melupakannya, sudah cukup dengan kedua orang tuanya. Jangan Beliung.
.




.




.

Sore itu Sopan tengah diam di kamarnya sambil mengerjakan tugas sekolahnya. Sudah hampir seminggu lebih setelah kepergian Beliung menuju luar kota, dan belum ada kabar juga.





*tok*tok*tok





"Sopan nak.. Ada mama nih" Panggil neneknya, Sopan pun meninggalkan buku-bukunya dan keluar kamar.





Sopan pun berjalan menuju ruang tamu, terlihat ada sang mama. Sendiri.





"Mama.. Mama kesini sendiri? Kak Bel mana?" Tanya Sopan.




Tiba-tiba wajah Taufan berubah sedih, ia menggigit bibirnya mencoba mengatakan sesuatu tapi sulit.





"Ma?"




"Sopan dengerin mama ya.. Tolong jangan panik, dan jangan potong dulu sebelum mama selesai ngomong"




Sopan mengangguk. Entah kenapa perasaannya tidak enak.




"Bel..."



"Beliung udah meninggal sayang..."





Sopan terdiam. Ia tidak tau mau bereaksi apa. Mamanya sedang bercanda kah? Hari ini ulang tahun ia kah? Sampai ia di prank begini. Bibirnya kelu tidak mampu berbicara apa-apa, jantungnya yang awal berdetak normal tiba menjadi berpacu cepat.





"Maaf ya Sopan kamu pasti kaget.. Mama dapet berita dari pihak sekolah Beliung, ternyata bus yang bawa Beliung ke tempat lomba masuk jurang... Dan... Semuanya meninggal.. Termasuk Bel"





"Mama ga bermaksud bercandain kamu Sopan.. Ini beneran, makanya mama suruh kamu ga keluar rumah dulu karena mama lagi sibuk pemakaman Beliung.."





Bibir Sopan bergetar. Matanya terasa panas, kepalanya pusing, tenggorokannya terasa sakit. Badannya bergetar.





"K-kak Bel... Kak Bel sekarang gimana?" Tanya nya dengan suara bergetar.




"Udah di makamin sayang.. Karena itu mama mau ajak kamu-- SOPAN!" Taufan langsung panik begitu tubuh Sopan terjatuh ke lantai.




"Sopan! Sopan! Bangun sayang! Bangun nak!" Seru Taufan panik, bahkan teriakan Sopan mengundang panik neneknya.






Berita ini terlalu tidak nyata bagi Sopan, tanpa sadar tubuhnya tak kuat lagi menopang berat tubuhnya. Semuanya jadi kabur dan menghitam, ia belum pernah merasakan perasaan ini.





Perasaan paling menyakitkan yang pernah ia rasakan.


🪦💐


















Beberapa hari kemudian, Sopan dan Taufan akhirnya bisa mengunjungi makam Beliung. Beberapa hari yang lalu Sopan pingsan saking terkejutnya dan mengalami demam seketika.




Gentar Want To be O(r)dinaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang