part 4(Sudah direvisi)

51.7K 2.4K 56
                                    

Happy reading


Michel dan Amanda kini sedang duduk di kantin, karena beberapa menit yang lalu bel istirahat sudah  berbunyi.

Mereka sedang menunggu pesanan mereka datang, tadi Amanda sudah memesan makanan mereka terlebih dahulu.

"Manda"panggil Michel.

Amanda yang sedang asik memainkan ponsel mengalihkan pandangannya.

"Apaan?"Amanda meletakkan ponselnya di meja.

"Pulang sekolah nanti temenin gue shopping ya"

Amanda yang mendengar kata shopping langsung berbinar"kebetulan banget gue udah lama gak shopping,kuy lah nanti pulang sekolah"

"Tapi,gue nebeng Lo. Tadi pagi gue di antar supir"cengir Michel.

"Gampang lah itu,kalo ada Amanda mah urusan aman"balas Amanda.

"Misi Eneng Eneng,ini pesanannya"ucap ibu kantin mengantarkan pesanan mereka.

"Makasih Bu"ucap Michel.

"Sama-sama"ucap ibu kantin sebelum pergi dari meja mereka.

Mereka berdua memakan makanannya dengan tenang sebelum kantin heboh membuat ketenangan makan mereka jadi rusak.

"Kenapa kantin tiba-tiba berisik sih"bingung Michel.

"Karena ulah para Most wanted pelit jaya lah pasti udah"jawab Amanda.

"Maksudnya?"bingung Michel.

"Itu cowok yang selama ini Lo kejar-kejar"ucap Amanda memandang pintu kantin.

Michel mengikuti arah pandang Amanda. "CK cuma gitu doang heboh"gumamnya.

"Lo ngomong apa?"

"Gak papa"

"Gue heran deh sama Lo chel kok Lo bisa suka sih sama Refael padahal itu orang suka ngehina Lo tetep aja Lo ngejar-ngejar dia "celetuk Amanda merasa kesal ketika mengingat berbuatan sahabtnya itu.

"Bukannya hanya elo,gue juga heran"batin Michel.

"Gue udah gak suka lagi sama dia"kata Michel.

"Hah apa?Lo bilang apa? Coba sekali lagi!"Amanda menggosok gosokkan telinganya. Siapa tau kan ia salah mendengar.

"Gue.udah.gak.suka.lagi.sama.dia"ulang Michel dengan menekan semua kata.

"Anjayyy Lo gak lagi sakit atau kerasukan kan chel"Amanda memeriksa kening Michel dengan punggung tangannya.

"CK.gue gak lagi sakit atau kerasukan,gue masih waras"Michel menepis tangan Amanda dari keningnya.

"Ya abisnya gue syok aja Lo ngomong gitu. Tapi,bagus sih gue dukung keputusan Lo"

"Hmm,gue juga udah cape ngejar-ngejar dia yang gak ngehargain perjuangan gue. Mending gue nyerah"

"Bagus, keputusan lo udah tepat banget. Tapi ini benaren kan?"ucapnya memastikan.

"Beneran lah,masa gue bohong"

"Siapa tau kan Lo ngomong kaya gitu hari ini,tapi besok malah ngejar-ngejar dia lagi"

"Gak akan,percaya sama gue"

"Gue pengang kata-kata Lo"Amanda sungguh sangat bahagia mendengar sahabatnya tidak ingin lagi mengejar-ngejar cowok jelmaan setan itu. Amanda kadang kasian meliat Michel yang selalu mengejar-ngejar Rafael tapi malah di balas dengan hinaan.

Bruk!

Pyur!

Michel melotot kemudian berdiri dari duduknya saat seragamnya basah karena tersiram jus yang di bawa orang menabraknya tadi. Sedangkan sang pelaku terjatuh di lantai.

Menjadi Michelina [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang