Menjadi Michelina [End]

part 20 (Sudah direvisi)

Happy reading

"MICHEL YUHUU"

Michel mendengus,pagi-pagi sahabtnya itu sudah mengeluarkan suara membahananya.

"Michel"panggil Amanda yang sudah ada di sampingnya sambil merangkulnya.

"Hmm"dehem Michel.

"Lo tau gak berita tentang Rafael?"tanya amanda.

"Enggak"Michel menggeleng.

Amanda melepas rangkulannya. "Gue baru ingat kalau Lo itu suka gak tau tentang apa-apa"

"Lah masih mending gue, kalau Lo selalu aja tau gosip-gosip terbaru,apa sih Lo yang gak tau"cibir Michel.

"Amanda gitu loh pasti tau semuanya,apa lagi berita terkini"ucap Amanda bangga.

"Heleh gitu aja bangga"

"Harus bangga dong"ucap Amanda.

"Ya ya serah Lo lah"nyerah Michel,ia lagi malas berdebat dengan gadis itu.

"Oh iya gue sampai lupa ngasih tau Lo tentang Rafael"ucap Amanda. "Kemaren dia masuk rumah sakit tau"lanjutnya.

"Terus apa urusannya sama gue"heran Michel.

"Gak ada sih tapi gue cuma mau bilang aja sama Lo"cengir Amanda.

"Tapi katanya Rafael masuk rumah sakit karena di keroyok orang"lanjutnya.

"Bagus dong,berarti itu karma buat dia yang suka ngehina dan nampar gue"ucap Michel.

"Iya juga sih"ujar amanda membenarkan perkataan Michel.

"Kenapa tiba-tiba berisik?"heran Michel yang meliat kawasan parkiran tiba-tiba berisik. Mereka berdua memang masih ada di wilayah parkiran.

"Pasti karena mobil si kutub"ucap Amanda.

"Maksudnya "

"Itu loh maksudnya mobilnya Raka"kata amanda menatap mobil sport yang baru memasuki kawasan parkiran. Michel juga mengikuti arah pandang sahabatnya itu kemudian ia menatap Amanda dengan kerlingan.

"Ekhm yang tau banget mobilnya Raka"ucap Michel jangan lupa dengan tatapan menggoda.

"Apaan sih,semua orang juga tau kalau itu mobil Raka"kesel Amanda yang meliat sahabtnya itu menggodanya.

"Masa sih"goda michel.

*****

"Kak rafael selamat pagi"sapa Alana menghampiri Rafael yang baru keluar dari mobil Raka. Hari ini ia ikut Raka dengan mobilnya karena kondisinya yang masih tidak memungkinkan untuk mengendarai motornya.

"Pagi"jawab Rafael singkat.

Senyum Alana yang tadi sangat manis sedikit luntur mendengar jawaban pacarnya itu.

"Kakak kenapa?"tanya Alana.

"Aku gak papa"jawab Rafael.

"Gimana hari ini aku nganter kakak sampai depan kelas?"tanya Alana.

Rafael tersenyum singkat" Gak perlu,kamu langsung ke kelas kamu aja aku bisa pergi sama temen-temen aku"ujarnya sambil melepaskan genggaman tangan Alana di lengannya.

Senyum Alana yang masih ia pertahankan langsung luntur. "Ooh gitu Yaudah"

"Cabut!"perintah Rafael pada Raka dan Marchel,Bastian yang memang menunggu mereka berdua di parkiran dari tadi.

"Aku duluan"pamit Rafael dan di angguki Alana di sertai senyuman. Setelah mereka berempat sudah menjauh senyum Alana juga ikut luntur, tangannya sudah terkepal di bawah sana.