part 33(Sudah direvisi)

34K 1.2K 22
                                    

Happy reading

Sepanjang malam Mira hanya meringkuk di dalam ruangan yang dingin itu. Dirinya tak menyangka kalau dia akan masuk kedalam jeruji besi seperti ini. Mungkin ini adalah hukuman untuknya karena kesalahan yang pernah ia lakukan dulu. Rasa di hantui selama 11 tahun ini sekarang sudah bisa ia tebus. Mira ikhlas menjalani hukumannya ini.

Dulu Mira pernah berpikir untuk menyerahkan diri ke pada polisi. Namun,ia kembali memikirkan putrinya yang hanya memiliki dirinya seorang. Ia tak bisa meninggalkan putrinya sendiri. Hanya tinggal dirinya lah yang ada di hidup putrinya suaminya meninggalkan mereka dengan perempuan lain saat Alana masih kecil.

Krsett

Wanita paruh baya ini mendongokkan kepalanya saat mendengar suara pintu jeruji besi itu di buka.

"Ibu Mira,ada yang ingin bertemu dengan anda. Mari ikut saya"ucap polisi itu.

Mira mengikuti polisi itu dari belakang menuju ruangan yang sering di gunakan orang untuk mengunjungi narapidana.

Senyum Mira terbit ketika meliat Putrinya yang duduk di salah satu meja. "Alana"panggil Mira.

"Mama"Alana langsung memeluk mamanya.

"Kamu apa kabar sayang?"tanya Mira mengurai pelukan mereka.

"Buruk,sangat buruk"

"Loh kenapa begitu?"

"Karena gak ada mama di rumah,aku sendirian"ucap Alana lirih.

"Ayo sini kita duduk"Mira membawa putrinya duduk di kursi kayu.

"Maafin mama karena gak bisa bersama kamu lagi untuk sekarang dan beberapa tahun kedepan"ucap Mira merasa bersalah.

Alana menggeleng. "Gak,mama harus selalu bersama aku"

Mira mengenggam tangan Alana. "Gak bisa sayang mama harus mendapatkan hukuman kerena kesalahan mama dulu"

"Aku gak mau sendirian maa. Papa udah ninggalin aku saat masih kecil dan sekarang mama juga mau ninggalin aku"ucap Alana serak siap untuk menangis.

"Jangan nangis sayang,ini hanya untuk beberapa tahun saja"

Wajah Alana langsung mengeras ketika mengingat orang yang di balik penderitaannya sekarang.

"Ini semua karena gadis itu ma,karena michel mama di penjara"

"Dia tidak salah alana,apa yang ia lakukan itu sudah benar,mama pantas mendapatkan hukuman karena menabrak ibu gadis itu sampai meninggal. Bahkan mama ingin sekali meminta maaf langsung kepada gadis itu dan keluarganya"

Alana hanya diam tanpa menyahut ucapan Mira. Ibu dari satu anak itu menatap curiga anaknya yang melamun.

"Kamu tidak lagi merencanakan sesuatu yang buruk kan?"tanya Mira.

"Bukan buruk lagi ma tapi akan sangat buruk"ucap Alana tersenyum smrik.

"Alana kamu jangan berbuat macam-macam nak"peringat Mira.

"Aku pergi dulu,jaga diri mama baik-baik"pamit Alana memeluk mamanya sekilas kemudian pergi dari sana.

"ALANA"teriak Mira namun di hiraukan anaknya itu.

Mira gelisah di tempatnya,ia takun anaknya itu akan berbuat sesuatu yang salah. Mira tahu sekali sifat anaknya itu bagai mana. "Semoga anak itu tidak akan berbuat nekat"gumamnya.

*****

Segitu cepatnya cara kerja dalam dunia maya, sekecil apapun suatu berita akan langsung tersebar dengan cepat jika diposting di media sosial. Apa lagi berita seperti kasus Alana,langsung dengan cepat tersebar hanya dalam beberapa menit,bahkan berita itu sekarang menjadi viral dan trending topik terutama di SMA pelita jaya.

Menjadi Michelina [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang