part 40(Sudah direvisi)

26.9K 1K 4
                                    

Happy reading

Hari ini tepat tiga hari Michel berada di rumah sakit dan sekarang ia sudah di perbolehkan untuk pulang. Bahkan perban yang melilit kepalanya sekarang sudah tidak ada lagi dan hanya di gantikan dengan plaster yang menutupi bekas lukanya.

Tadi nathan menelponnya memberi tahu kalau hari ini dia tak bisa mengantar Michel pulang kerumah karena ada urusan kantor yang tidak bisa pria itu tinggalkan.

Nathan sudah menceritakan semuanya kepada Michel tentang dia yang memiliki perusahaan sendiri tanpa campur tangan kedua orang tuanya membuat Michel yang tahu itu sempat terkejut tidak menyangka kalau pacarnya ternyata seorang yang sangat berpengaruh dan juga kaya. Padahal nathan masih duduk di bangku SMA tapi sudah memiliki perusahaan sendiri,itu sangat keren bagi Michel.

Michel menatap bi Siti yang sedang sibuk mengemas pakaiannya kedalam tas sedangkan marchel pergi menuju resepsionis untuk membayar administrasi rumah sakit.

Ceklek

Pintu dibuka dari luar, ternyata marchel yang datang.

"Biaya administrasi sudah gue bayar,sekarang kita bisa langsung pulang"ucap marchel menghampiri Michel yang masih duduk di atas brangkar.

"Beres-beresnya sudah bi?"tanya marchel.

"Sudah den"jawab bi Siti sambil menutup resleting tas.

"Ayok pulang,bisa jalan gak?"tanya marchel.

"Bisa kok"jawab Michel beranjak dari brangkar untuk berjalan.

Dengan hati-hati marchel membantu Michel berjalan dengan memeluk bahu gadis itu. Di ikuti bi Siti dari belakang.

Marchel membuka pintu mobil. "Pelan-pelan"ucapnya membantu Michel masuk kedalam mobil.

Setelah meliat kembarannya itu sudah duduk di dalam mobil langsung saja ia berputar masuk ke sisi mobil sebelahnya. Bi Siti sudah duduk di kursi belakang.

Michel menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi,kepalanya terasa sedikit pening,tapi masih bisa ia tahan.

Hanya keheningan yang terjadi di dalam mobil selama perjalanan, Michel yang sedang memejamkan matanya meminimalisir rasa sakit di kepalanya, marchel yang sedang fokus untuk menyetir sebenarnya ia ingin berbicara dengan Michel namun tidak jadi mungkin kembarannya itu lebih butuh istirahat. Sedangkan bi Siti yang duduk di kursi belakang hanya menatap kendaraan yang lalu-lalang.

Mobil mereka berhenti di depan lampu merah. Membuat mata Michel terbuka ketika merasa mobil yang tiba-tiba berhenti. Pandangannya mengedar meliat sekitarnya yang penuh dengan kendaran yang sedang menunggu lampu hijau menyala. Pandangannya terhenti pada mobil putih yang sangat Michel kenali,matanya menajam memperjelas objek yang sedang ia liat karena jaraknya yang cukup jauh dan terhalang berbagai kendaraan membuatnya sedikit tidak bisa meliat siapa yang ada di dalam mobil itu.

Deg

Michel sekarang bisa mengenali siapa orang Yang ada di dalam mobil itu meski jaraknya cukup jauh. Di dalam sana terlihat ada nathan dan seorang perempuan.

Pikiran Michel sekarang melayang kemana-mana,hatinya tiba-tiba terasa nyeri. Katanya nathan sedang sibuk di kantornya tapi kenapa yang ia liat lelaki itu sedang berduaan di mobil dengan seorang perempuan.

Michel langsung menggelengkan kepalanya mengusir pikiran-pikiran negatif di kepalanya. "Berfikir positif chel mungkin itu teman kerjanya atau sekertarisnya"batinnya.

"Lo kenapa?"tanya marchel yang meliat Michel menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kepala Lo sakit?"

"Ah enggak kok"elak Michel. "Itu lampunya udah hijau"lanjutnya ketika meliat lampu merah sudah berganti menjadi hijau. Langsung saja marchel menjalankan mobilnya kembali.

Menjadi Michelina [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang