part 41(Sudah direvisi)

24K 1K 2
                                    

Happy reading

Michel turun dari kamar pukul 9 pagi,sebenarnya ia sudah bangun dari tadi subuh namun Michel malas keluar dari kamar jadi baru sekarang ia pergi ke dapur.

Hari ini sedang tanggal merah jadi semua sekolah otomatis di liburkan makanya Michel bisa bersantai-santai lebih dulu.

Kakinya melangkah menuju dapur,hari ini ia ingin memasak sesuatu untuk ia bawa ke apartemen nathan nanti sekalian jua untuk menanyakan perihal tentang kemaren, Michel tak mau terjadi kesalah pahaman di antara mereka nanti. Sampai sekarang Michel masih memikirkan itu semua apa lagi tentang perkataan Amanda dan foto yang dia kirim.

"Loh non kenapa ke dapur?"tanya bi Siti yang sedang menyusun piring.

"Aku mau masak bi"jawab Michel.

"Non mau makan? Sini biar bibi aja yang masak,non kan baru pulang dari rumah sakit"ucap bi Siti sambil membasuh tangannya yang penuh sabun.

"Ehh gak usah bi,aku mau masak sendiri aja"

"Tapi non___"

"Aku aja bi,aku mau ngasih masakan aku sama temen"ucap Michel.

Bi Siti tersenyum jahil. "Temen apa pacar nih non"

Pipi Michel bersemu merah. "Ish apaan sih bibi"

Bi siti terkekeh geli. Ternyata nonanya ini bisa malu juga.

Michel memilih untuk memasak ayam kecap dan juga tumis capcai,ia tidak tau apakah nathan suka atau tidak tapi semua saja lelaki itu suka. Gadis itu dengan semangat memasak dan di bantu sedikit-sedikit sama bi Siti.

Gadis itu bernafas lega setelah menyelesaikan masakannya,ia menghapus peluh yang ada di pelipisnya. Di liriknya jam dinding ternyata tidak terasa sudah satu jam dirinya berada di dapur hanya untuk memasak.

Michel tersenyum puas meliat hasil masakannya.

"Bi aku mau mandi terus siap-siap dulu,tolong siapin masakannya ke dalam wadah ya bi"

"Siap non"

"Nanti sisanya letakin aja di meja makan bi siapa tau ada yang mau makan,kalau bibi mau juga ambil aja bi"ujar Michel.

"Inggeh non"

Setelah mendengar jawaban dari bi Siti Michel langsung berjalan menuju kamarnya ia harus segera bersiap-siap.

Michel menatap pantulan dirinya di depan cermin full body sekarang ia sudah berpakaian rapi dengan rambut yang ia kuncir kuda. Michel mengoleskan liptin di bibirnya sebagai sentuhan terakhir.

"Selesai"

Lalu gadis itu mengambil tas selempang nya kemudian keluar dari kamarnya.

Dengan santai ia menuruni anak tangga sampai berjalan ke meja makan. Sesampainya di sana Michel meliat Marchel yang sedang menangkring sambil memakan masakannya tadi. Ia hanya bisa menggeleng kecil.

"Bi bibi makananya sudah siap?"panggil Michel sedikit nyaring.

"Ini non sudah siap"ucap bi Siti berjalan menuju Michel dengan membawa paper bag yang berisi makanan.

"Maksih bi"ucap Michel sambil tersenyum.

"Sama-sama non"

Marchel menghentikan makannya menatap penampilan kembarannya yang sangat rapi. "Mau kemana Lo rapi banget?"

Michel menengok ke arah marchel. "Mau kerumah nathan mau ngasih makanan sama dia"

"Lo kan baru keluar dari ruang sakit masa langsung keluar sih,harusnya pacar Lo itu yang Dateng kesini bukan Lo"ucap marchel.

Menjadi Michelina [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang