part 24 (Sudah direvisi)

38.1K 1.7K 23
                                    

Happy reading

"eungehhh"lenguh seorang gadis gadis tidurnya. Berlan lahan ia mengerjabkan matanya,sampai matanya sepenuhnya terbuka.

Gadis itu Michel,ia mengeliat kecil,ia merasa tubuhnya sudah agak mendingan mungkin karena efek minum obat tadi. Lalu Michel melirik jam dinding di kamarnya yang sudah pukul 4 sore, lumayan lama juga dirinya tidur. Berlahan gadis itu mendudukkan tubuhnya,meringis memegangi kepalnya yang masih sedikit pusing tapi jauh lebih mendingan sebelum ia tidur tadi.

Michel memegangi perutnya yang berbunyi. "Laperrr"rengeknya. Ia ingat kalau hari ini hanya memakan bubur saja itu juga hanya beberapa suap karena ia tak napsu makan.

Beranjak dari kasur,ia ingin pergi ke dapur siapa tau ada makanan. Dengan pelan Michel berjalan turun dari tangga saat di tangga terakhir ia sedikit terkejut ketika melihat sahabat Marchel yang ternyata masih di sini.

Bastian yang pertama kali baru sadar dengan kehadiran Michel langsung bersuara. "Eh Michel,ngapain di sini? Lo kan masih sakit"

Mereka bertiga yang sedang sibuk dengan kegiatan sendiri langsung menengok ke arah Michel.

"Kenapa Lo turun? Lo kan masih sakit"tanya Marchel.

"Gue laper mau makan,makanya turun. Badan gue juga udah mendingan"ujar Michel.

"Pas banget,nih ada makanan yang belum di makan tadi gue gofood,udah dingin sih makannya tapi masih enak kok gue jamin"ucap Bastian.

Michel baru sadar kalau di ruang keluarga sangat berantakan penuh dengan sampah-sampah makanan.

"Nih"bastian menyodorkan KFC pada Michel. Michel menghampiri cowok itu lalu mengambil makanan yang isinya ayam itu.

"Ehh Lo mau kemana?"ucap Bastian yang meliat Michel ingin pergi.

"Mau makan lah kedapur"jawabnya.

"Di sini aja duduk gabung sama kami. Ngapain ke dapur"

"Tap___"

"Udah duduk di sini aja"ujar Rafael memotong ucapan gadis itu.

Dengan terpaksa Michel duduk di samping Rafael karena hanya di sana ada tempat kosong.

Sebenarnya Michel sangat canggung bergabung dengan mereka,karena ia tidak pernah akrap dengan keempat cowok itu.

"Kenapa gak di makan?"tanya Rafael yang meliat Michel hanya menatap makannya.

"Ini mau makan"ucap Michel lalu memakan makannya. Bodo lah dengan namanya canggung,sekarang ia sangat lapar jadi nanti dulu memikirkan itu yang penting sekarang ia harus mengisi perutnya yang kelaparan.

Rafael yang meliat Michel makan dengan buru-buru gitu membuatnya terkekeh kecil. Michel tersentak ketika tangan cowok di sampingnya mengusap ujung bibirnya.

"Gak usah sentuh-sentuh"ucap Michel menepis tangan cowok itu.

"Itu tadi ada noda sambel di ujung bibir Lo"ujar Rafael.

Ketiga manusia yang dari tadi meliat mereka berdua saling lirik-lirik kan,ah lebih tepatnya hanya Bastian dan Marchel.

"Temen Lo kenapa?"ucap Bastian tanpa suara.

Marchel menggelengkan kepalanya. "Gak tau juga"

Sedangkan Raka yang meliat itu semua dari awal tersenyum misterius. Sepertinya berita yang akan ia sampaikan kepada sepupunya nanti pasti akan membuat sepupunya itu merasa terbakar kepanasan,ia jamin itu.

*****

Seorang pria cupu sedang berjalan menyusuri koridor sekolah pagi ini. Orang itu adalah nathan,jangan lupa kalau cowok itu masih berpakaian nerd baju kebesaran yang di masukkan dengan rapi,rambut yang juga di sisi rapi dan kacamata yang tergelatak manis di hidung mancungnya. Ia sekarang ini ingin menemui seorang gadis yang semalaman ini membuatnya gelisah karena hanya mendengar perkataan dari sepupunya itu.

Menjadi Michelina [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang