part 6 (Sudah direvisi)

47.1K 2.4K 13
                                    

Happy reading

Pagi pagi sekali Michel sudah berada di sekolahnya,bahkan baru ada beberapa murid yang datang.

Gadis itu melangkah cepat menuju kelasnya. Ada sesuatu yang harus ia pastikan,dari tadi malam ia sangat gelisah sampai membuatnya susah tidur.

Sepi,itu lah satu kata yang menggambarkan kelasnya saat ini. Mungkin karena masih terlalu pagi jadi murid-murid belum ada yang datang. Tapi,ada satu orang yang tengah duduk di bangkunya sambil membaca buku.

Berlahan Michel menghampiri cowok itu,duduk di sampingnya.

"Hay"sapa Michel ramah.

Nathan mengalihkan tatapannya ke Michel. "Ya?"

"Lo gak papa kan? Luka Lo udah mendingan gak?"Tanya Michel.

"Gue gak papa"

Michel menghela nafas lega. "Syukur deh,gue khawatir banget tau sama Lo"

Seperti ada sesuatu yang menggelitik perut Nathan saat Michel mengkhawatirkan dirinya. Cowok itu menggigit bibir dalamnya agar tidak tersenyum.

"Lo kenapa?"tanya Michel.

"G-gue gak papa"jawab Nathan mengalihkan pandangannya ke buku.

Meskipun seperti membaca buku,sebenarnya nathan sedang melirik gadis itu dengan ekor matanya. Ia meliat Michel mengeluarkan seperti kotak makan kemudian meletakkan di atas meja.

"Gue numpang makan di sini ya?"ucap Michel.

Nathan menatap Michel. "Terserah"

Padahal bangku Michel ada,tapi malah memilih duduk di samping Nathan. Dasar Michel modus.

"Gue pagi ini gak sempet sarapan,jadi bawa bekel deh"ucap Michel. Padahal Nathan tidak bertanya malah Michel sendiri yang berucap. Tapi,tak apa justru Nathan suka itu.

"Lo mau?"tawar Michel.

Nathan menggeleng. "Enggak"

Sebenarnya nathan pagi ini hanya sarapan roti aja,mana sempet ia sarapan nasi di apartemen ia juga tak terlalu pandai memasak.

"Ayo cicipin sekali aja,gue suapin deh. Aaaa..."

Dengan terpaksa Nathan membuka mulutnya. Padahal sebenarnya dalam hati cowok itu sudah kesenangan karena di suapin orang yang ia cintai.

"Gimana? enak kan?"

Nathan mengangguk. "Enak". Jujur makanan itu sangat enak.

"Iya lah,siapa dulu dong yang masak Michel gitu loh"sombong Michel.

"Lo bisa masak?"tanya nathan tak yakin.

"Bisa lah,gini gini gue juga Jago masak kali"

"Mau lagi gak nasi gorengnya? Kebetulan gue bawa cukup banyak"kata Michel.

"Boleh"

Dengan senang hati Michel menyuapi Nathan, sesekali ia juga menyuap pada dirinya sendiri. Tanpa mereka sadari,mereka sudah makan di sendok yang sama.

Menjadi Michelina [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang